Thailand ialah negara di Asia Tenggara dengan jumlah masyarakatlebih dari 68 juta orang. Fisiografi negara ini sungguh beragam dimana fitur terutama bergunung-gunung. Ibu kota sekaligus kota terbesar di Thailand yaitu Bangkok. Bahasa resmi negara Thailand yaitu bahasa Thai dan agama yang mayoritas disana yakni agama Buddha.
Negara Thailand berbatasan dengan negara Myanmar, Kamboja, Malaysia, Laos, Teluk Thailand, dan Laut Andaman (lihat Peta Thailand). Thailand mempunyai sumber daya alam yang melimpah mirip mineral, hutan, tanah subur, dan ikan.
Daftar isi
Berikut ini adalah daftar sumber daya thailand dan beberapa klarifikasi opsi geologinesia berdasarkan klasifikasi SDA nya yang terkenal.
# | Sektor SDA | Produk SDAnya | SDA Populernya |
---|---|---|---|
1. | Pertambangan | Batubara, gas alam, emas, fluorit, timah, mangan, karet, kapur, basal, niobium, seng, timah, tungsten, gipsum, dan lignit | Timah, emas, gas alam |
2. | Pertanian | Tebu, jagung, kedelai, kopi, Padi, karet, singkong, nanas, kelapa, dan kelapa sawit | Padi, karet, kelapa sawit |
3. | Perikanan | Lele, udang, kerang, tuna, Snakehead, Wallagonia, ikan mas siam, Arapaima, dan Barramundi | Udang, tuna |
4. | Peternakan | Ayam (unggas pedaging, petelur), domba, babi, sapi (pedaging, perah), kambing, kerbau air | Unggas, sapi, babi, kerbau air |
5. | Kehutanan | Tectona grandis, Rubber, Eucalyptus, Acacia mangium, Pine | Tectona grandis (kayu jati), Eucalyptus |
Lihat juga: Kondisi Geografis Thailand
SDA Pertambangan Thailand
Di negara ini terdapat beberapa sumber daya mineral yang telah ditambang mirip batubara, emas, fluorit, timah, gas alam, batu kapur, basal, mangan, seng, timah, gipsum, karet, niobium, tungsten, dan lignit.Selama beberapa tahun, Thailand ialah produsen utama timah, namun belakangan negara ini lebih fokus pada penambangan emas dibandingkan dengan timah.
Pertambangan batubara terpopuler di Thailand yakni Banpu PCL yang berlokasi di Bangkok. Gas alam juga telah menjadi sumber daya alam penting di Thailand. Pada tahun 1970-an, telah didapatkan deposit gas alam di lepas pantainya sehingga meminimalkan ketergantungan Thailand terhadap impor minyak dan gas buminya.
Thailand yaitu pengekspor gypsum terbesar kedua di dunia (setelah Kanada). Mineral gypsum banyak digunakan oleh sektor konstruksi. Pada tahun 2015, Thailand telah memproduksi sekitar 12.500 metrik ton gypsum.
Lihat juga: Letak Geografis Thailand
SDA Pertanian Thailand
Bangkok adalah negara agraris setidaknya hingga pertengahan periode ke-20. Namun, dengan penduduk yang bermigrasi dari pedesaan ke ibukota dan kota-kota besar yang lain, pertanian menjadi kurang terkenal di negara ini.Akan tetapi, pertanian saat ini pertanian kembali menjadi aktivitas ekonomi penting di Thailand. Tanahnya yang subur dan terdiri dari tanah aluvial yang kaya unsur hara banyak ditemukan di sepanjang Chao Phraya.
Padi ialah tumbuhan komersial paling banyak ditanam di Thailand. Faktanya, negara ini yaitu salah satu pengekspor beras populer di dunia. Lebih dari 60% dari total 13 juta orang yang melakukan pekerjaan sebagai petani menanam padi di hampir setengah dari luas tanah pertanian di negara ini.
Tanaman pertanian terpenting kedua di Thailand ialah karet. Karet banyak dibudidayakan di kawasan sekitar Semenanjung Melayu. Tanaman yang lain yang juga cukup banyak ditanam ialah singkong, tebu, jagung, kedelai, kopi, nanas, kelapa, dan kelapa sawit.
Lihat juga: Bentang Alam Thailand
Khusus kelapa sawit, negara ini setiap tahun memproduksi setidaknya 2 juta ton minyak kelapa sawit, sehingga membuatnya sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar ke-3 di dunia. Sebagian besar pabrik ekstraksi dan perkebunan kelapa sawit banyak didapatkan di Thailand Selatan.
Untuk tanaman kelapa, negara Thailand sukses memproduksi sekitar 800 juta kelapa setiap tahunnya, yang sebagian besar digunakan untuk konsumsi lokal. Thailand juga merupakan produsen tebu paling besar kedua sehabis Brasil. Negara ini menghasilkan sekitar 90 juta ton tebu setiap tahun.
SDA Perikanan Thailand
Perikanan di Thailand sebagian besar berkontribusi pada ekonomi Thailand baik itu sebagai pesona wisata dan sebagai industri komersial. Negara ini terkenal juga sebagai negara pengekspor produk perikanan.Ikan terkenal di Thailand adalah lele Mekong raksasa, udang, kerang, lele ekor merah, tuna, snakehead raksasa, ikan mas siam, Arapaima, Wallagonia, dan Barramundi. Tempat memancing ikan air tawar terbaik di negara ini berada di Danau Bungsamran, Danau Shadow, Jurassic Fishing Park, dan Bendungan Khao Laem.
Lihat juga: Sungai Terpanjang di Thailand
SDA Peternakan Thailand
Selain sektor pertanian, masyarakatThailand juga banyak terlibat dalam peternakan ayam (unggas pedaging dan petelur), serta sapi perah. Peternakan sapi perah sungguh berhasil di negara ini, menghasilkan 2.800 ton susu saban hari atau setidaknya 1 juta ton susu setiap tahun.40% dari bikinan susu ini digunakan untuk mendukung program susu sekolah yang dicanangkan pemerintah, sementara 60% nya didistribusikan secara komersial.
Menurut FAO, ada lebih dari 20.000 peternak unggas di 53 provinsi dari total 76 provinsi yang ada di Thailand. Namun, jumlah peternak tersebut kebanyakan menerapkan tata cara peternakan kecil-kecilan yang produksinya tidak cukup memenuhi ajakan unggas di negara ini.
SDA Hutan Thailand
Luas hutan di Thailand ada sekitar 28% dari total luas daerah negara ini, dimana produk utama hutan yang paling berguna yaitu kayu. Dahulu, Thailand selaku pengekspor kayu tropis yang sangat populer mirip Tectona grandis (kayu jati), Rubber, Pine, Eucalyptus, dan Acacia mangium.Namun, sesudah pembalakan liar yang tidak terkendali, pemerintah memberlakukan aturan penebangan ilegal pada tahun 1989. Negara ini sudah memutuskan 25% dari luas lahan untuk hutan lindung serta 15% dari sisanya digunakan untuk memproduksi kayu.
Hal yang paling miris di negara ini adalah hewan yang dilindungi mirip gajah digunakan untuk bekerja di sektor pembalakan kayu. Mereka memakai gajah untuk menyeret kayu, menumpuknya, dan mengangkatnya ke truk pemuatan.
Gajah-gajah Thailand dilatih untuk mematuhi perintah dari pemiliknya. Akan namun, seiring dengan berkurangnya kawasan bikinan hutan, ketika ini gajah sudah kurang dipakai dalam kegiatan pembalakan liar lagi.
Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon