Minggu, 09 Februari 2020

6+ Jenis Hujan Yang Sering Terjadi Di Indonesia

 Hujan merupakan sebuah fenomena di lapisan hidrosfer yang cukup sering terjadi di bumi 6+ Jenis Hujan yang Sering Terjadi di Indonesia
Kenampakan hujan deras di Indonesia.
Macam Jenis Hujan di Indonesia - Hujan ialah sebuah fenomena di lapisan hidrosfer yang cukup sering terjadi di bumi, utamanya di Indonesia. Proses terjadinya hujan ialah relasi agresi dan reaksi beberapa komponen abiotik yang ada di bumi. Komponen-komponen ini akan saling berinteraksi dalam sebuah proses yang disebut proses siklus air.

Berdasarkan proses terbentuknya, ukuran, dan jenis partikelnya, hujan yang terjadi di Indonesia mampu dibagi menjadi berbagai macam. Yuk, mengenal teladan jenis hujan yang sering terjadi di Indonesia.

Jenis-Jenis Hujan yang Ada di Indonesia

Hujan ialah insiden jatuhnya cairan yang berasal dari atmosfer yang membeku atau berupa cair ke permukaan ini dalam bentuk cairan. Dalam prosesnya, hujan membutuhkan peran dari lapisan atmosfer yang tebal untuk mendapatkan suhu yang sempurna, ialah suhu di atas titik leleh es yang berada dekat dengan dan di atas permukaan bumi.

Indonesia selaku negara tropis, sudah niscaya mengalami hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Namun tak cuma itu saja, jenis hujan yang ada di Indonesia juga beragam.

Untuk lebih mengerti wacana hujan di indonesia, berikut ini yaitu beberapa teladan jenis hujan yang sering terjadi di Indonesia, yang dikelompokkan menurut proses terjadinya serta ukuran dan jenis partikel hujannya.

Hujan di Indonesia Berdasarkan Proses Terjadinya

1. Hujan Frontal
Berdasarkan proses terjadinya, jenis hujan pertama yang umum terjadi di kawasan Indonesia yakni hujan frontal. Hujan frontal merupakan hujan yang terjadi sebagai akhir dari pertemuan massa udara panas dan massa udara cuek yang bertemu di kawasan dengan nama bidang front. Pertemuan tersebutlah yang menyebabkan massa udara dingin ada di bagian bawah kemudian menstimulasi hujan di wilayah sekitar bidang front.

Hujan ini juga sering disebut sebagai hujan konvergen. Hal tersebut alasannya hujan ini terjadi dari awan yang terbentuk alasannya proses konvergensi udara. Karena itulah disebut juga dengan hujan konvergen.

2. Hujan Zenithal
Selanjutnya yakni hujan zenithal yang terjadi sebagai akhir dari pertemuan antara angin pasat tenggara dan timur. Pertemuan ini menciptakan udara panas yang naik ke atmosfer sehingga lalu suhu di sekitarnya menurun perlahan.

Akibatnya, kondensasi terjadi secara perlahan sampai awan mencapai pada titik jenuh. Saat itulah hujan Zenithal turun. Hujan zenithal biasanya cuma terjadi di kawasan khatulistiwa.

3. Hujan Siklonal
Hujan Siklonal merupakan jenis hujan selanjutnya yang dikelompokkan berdasarkan proses terjadinya. Hujan ini terjadi alasannya adalah udara panas dari permukaan bumi yang baik lalu dibarengi dengan adanya angin yang berputar di titik tertentu.

Hujan ini mempunyai karakteristik atau ciri yang khas dengan adanya mendung yang gelap dan pekat dan terjadinya secara secara tiba-tiba. Setelah itu, mendung tersebut pun menciptakan hujan yang sangat deras. Biasanya hujan siklonal ini hanya terjadi di daerah khatulistiwa.

4. Hujan Orografis
Berikutnya ada hujan yang disebut sebagai hujan orografis. Hujan ini terjadi alasannya adalah pergeseran awan yang mengarah atau bergerak secara horizontal. Pergerakan awan ini disebabkan oleh angin yang lalu menenteng awan ke kawasan pegunungan.

Suhu acuh taacuh yang ada di pegunungan kemudian menjadikan terjadinya kondensasi. Kondensasi berjalan berangsur-angsur hingga awan meraih titik jenuhnya sehingga lalu terjadilah hujan. Jika dilihat dari daerah terjadinya, hujan ini juga disebut hujan pegunungan.

5. Hujan Konveksi
Hujan konveksi yaitu hujan yang terjadi akibat awan yang terbentuk oleh proses konveksi. Hujan ini berasal dari awan konveksi, salah satunya yakni kumulonimbus. Hujan ini umumnya jatuh dengan intensitas yang cukup deras dan juga cepat berganti pula.

Umumnya hujan konveksi jatuh di satu kawasan hanya dalam waktu singkat. Hal ini disebabkan karena awan konveksi hanya mempunyai bentang horizontal yang terbatas pula.

6. Hujan Muson (Hujan Musiman)
Hujan muson terjadi akibat angin yang juga bergerak sebab gerak semu tahunan matahari dengan garis balik selatan dan utara. Hujan jenis ini cuma terjadi pada masa waktu tertentu. Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya animo hujan dan kemarau di Indonesia.

Angin muson sering terjadi di Indonesia yang datang pada bulan Oktober-April. Itulah mengapa pada bulan tersebut di Indonesia mengalami isu terkini hujan. Sedangkan di bulan lainnya mengalami musim kemarau. Angin muson juga terjadi pada negara lain di Asia Timur, tetapi dengan waktu yang berlainan yakni antara bulan Mei-Agustus.

Hujan di Indonesia Berdasarkan Ukuran dan Jenis Partikelnya

Selain dilihat menurut proses terjadinya, hujan di Indonesia juga dikelompokkan berdasarkan partikelnya. Ada berbagai macam hujan yang terjadi di Indonesia berdasarkan ukuran dan jenis partikelnya ini, yakni:
  • Hujan Gerimis: Dinamakan hujan Gerimis sebab jenis hujan ini turun dengan partikel yang berskala sangat kecil. Butiran air yang turun lazimnya memiliki ukuran diameter < 0,5mm.
  • Hujan Deras: Hujan yang dikategorikan sebagai hujan deras adalah apabila hujan yang turun memiliki partikel air berukuran > 7,0mm. Jika lebih kecil dari itu, maka tidak bisa disebut hujan deras.
  • Hujan Salju: Jenis hujan yang dilihat dari jenis partikel selanjutnya ialah hujan salju. Hujan ini menyebabkan partikel berupa kristal es dengan suhu di bawah atau kurang dari 0°C.
  • Hujan Es: Ada pula hujan es yang jikalau dilihat jenis partikel air yang turun tentu padat dari hujan salju. Ukuran partikel yang turun pun lebih besar dari salju dengan suhu yang relatif sama. Namun, hujan ini cukup jarang terjadi di Indonesia.
  • Hujan Asam: Jenis hujan terakhir yaitu hujan asam yang menjatuhkan partikel air dengan kadar atau tingkat keasaman yang relatif tinggi. Di dalam air hujan ini lazimnya mengandung senyawa NO3 atau H2S.

Dari klarifikasi di atas, mampu dibentuk ringkasan tabel jenis-jenis hujan yang terjadi di Indonesia, yaitu selaku berikut:
Berdasarkan Proses TerjadinyaBerdasarkan Ukuran dan Jenis Partikelnya
Hujan Frontal Hujan Gerimis
Hujan Zenithal Hujan Deras
Hujan Siklonal Hujan Salju
Hujan Orografis Hujan Es
Hujan konveksi Hujan Asam
Hujan Muson -

Proses Terjadinya Hujan

Proses pembentukan serta turunnya hujan disebut juga dengan siklus hujan. Mulai dari proses pembentukan sampai turunnya hujan ini melibatkan komponen abiotik yang saling terkait satu sama yang lain. Contoh komponen abiotik yang terlibat yaitu air, sinar matahari, lapisan atmosfer, dan lain sebagainya.

Sebelum turun menjadi hujan, tentunya air akan mengalami proses panjang yang diketahui dengan proses siklus air. Lalu, bagaimana tahapan proses hingga hujan mampu turun ke bumi?, berikut tahapan singkatnya:
  • Pemanasan: Diawali dengan proses pemanasan air yang ada di permukaan bumi oleh panas matahari. Pemanasan oleh sinar matahari yang terik ini terjadi secara alami di seluruh permukaan bumi.
  • Penguapan: Setelah terjadi pemanasan air di permukaan bumi oleh sinar matahari, proses berikutnya yaitu penguapan. Proses penguapan ini terjadi selaku akibat dari pemanasan air oleh sinar matahari sehingga air permukaan bumi berubah menjadi uap.
  • Pembentukan Awan: Uap air yang terbentuk kemudian naik ke atmosfer bumi. Setelah usang kelamaan atau dalam abad tertentu, awan ini akan terus menggumpal dan membentuk gumpalan awan. Awan yang terbentuk dari uap air ini terus terkumpul dan terakumulasi.
  • Turunnya Hujan: Terakhir, awan yang terbentuk dari uap air yang terakumulasi tersebut akan terus mengumpul. Hingga suatu saat gumpalan awan ini meraih titik jenuhnya. Karena sudah meraih titik bosan, maka air pun akan turun ke bumi kembali sebagai hujan.

Demikian tadi klarifikasi lengkap perihal banyak sekali macam jenis hujan yang terjadi di Indonesia serta sekilas ihwal proses terjadinya hujan. Sebagai negara tropis, Indonesia pastinya sering mengalami hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.

Dengan wawasan ini diharapkan Anda sudah mampu tahu bahwa hujan yang sering turun di wilayah Anda bekerjsama masuk dalam kategori mana. Membedakan jenis-jenis hujan sangatlah penting, alasannya adalah di kawasan Indonesia jenis hujan sungguh tergantung pada keadaan geografis sebuah wilayah.


Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon