![]() |
Pulau Jawa, Indonesia. |
Letak Pulau Jawa kalau dilihat dari Peta Indonesia berada di bagian bawah (selatan). Jawa sebagai pulau terpadat di Indonesia mempunyai karakteristik khas yang menarik untuk dipelajari. Yuk, mengenal lebih jauh Profil Pulau Jawa yang populer karena sejarah, kondisi geografis, penduduk, ekonomi, maupun peninggalan budayanya.
Daftar isi
Sejarah Pulau Jawa
Pulau Jawa terkenal dengan Situs Trinil dengan penemuan sisa-sisa fosil Homo Erectus pada tahun 1891. Penemuan inilah yang kemudian diketahui selaku Manusia Jawa. Penemuan ini juga memberikan jikalau di pulau ini sudah terdapat aktifitas insan bahkan semenjak 1,5 juta tahun lampau. Kolonisasi Jawa terjadi diperkirakan dari daratan Asia Tenggara.Pertanian domestik juga diketahui sudah dipraktikkan sejak asal 2500 SM. Sekitar periode ke-1 Masehi, pedagang dari India mulai berdatangan ke Jawa. Kedatangan para pedagang ini menciptakan dampak Hindu India yang cukup besar. Hal ini bisa dilihat dari berkembangnya kerajaan Mataram di Jawa pada periode ke-8 Masehi.
Kerajaan Mataram ini berpusat di bagian selatan-tengah Pulau Jawa dan diperintah pertama kali oleh Dinasti Syailendra. Pada awalnya memang raja-raja Mataram ini menganut Hindu Shaivite, namun lalu menerima fatwa Buddhisme Mahayana. Sejak itulah mulai selesai masa ke-9 sampai permulaan kurun ke-10 mulai beralih ke pedoman Buddha yang ditandai dengan berdirinya monumen-monumen Buddha besar, mirip Borobudur, Candi Mendut serta aneka macam situs yang lain.
Saat kekuasaan Mataram mulai turun, kerajaan lain muncul di Jawa Timur dengan kekuatan yang sungguh besar sampai mengalami pertentangan dengan Kerajaan Sriwijaya yang juga tak kalah kuat dari Pulau Sumatra yang kemudian dihancurkan pada 1006.
Raja Erlangga lalu sukses menyatukan dan membangkitkan kembali kerajaan tersebut di era pemerintahannya. Pada periode ini jugalah seni dan sastra terus berkembang sampai epos Hindu diterjemahkan ke Bahasa Jawa pertama kalinya.
Raja Erlangga membagi kawasan kekuasaannya dengan kedua putranya. Pertama berkuasa di Kediri tepatnya di sepanjang Sungai Brantas sampai menjadikannya semakin kuat. Daerah ini bahkan menjadi sentra kebudayaan Jawa sampai era ke-13. Kerajaan Kediri ini tetap menjadi pusat jual beli rempah-rempah sampai terus mengundang pedagang dari negeri laun mirip penjualChina sampai penjualmuslim dari India untuk berlabuh di pelabuhannya.
Pusat politik di Jawa selanjutnya beralih ke Kerajaan Singasari yang berada di tempat Dataran Tinggi Malang, Jawa Timur. Raja terbesarnya ialah Raja Kertanegara yang memerintah sejak tahun 1268-1992. Kerajaan ini sukses menyatukan Jawa serta memperluas kekuasaan sampai Kalimantan, Bali serta pulau-pulau yang lain. Kematian Kertanegara yang tidak sempurna membuat kerajaannya runtuh yang lalu digantikan oleh Majapahit pada 1293.
Kerajaan Majapahit sukses menguasai nyaris sebagian besar kepulauan di Indonesia, bahkan bekas Kerajaan Sriwijaya. Kemajuan kerajaan ini tak bisa dilepaskan dari peran perdana menteri Gajah Mada. Namun, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran pada selesai kala ke-14 dan sungguh-sungguh hancur pada awal era ke-16 oleh kekuasaan kerajaan Islam.
Beberapa kerajaan Islam diresmikan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di tempat Sunda, Islam lebih cepat masuk salah satunya karena wilayah ini tidak banyak mendapat efek Hindu. Kerajaan Padjang, Cirebon, dan Mataram merupakan beberapa diantaranya. Kerajaan Islam paling besar yang mendominasi ialah Kerajaan Mataram.
Setelah Kerajaan Islam, sejarah Jawa dilanjutkan dengan kehadiran bangsa abnormal dari Eropa. Kapal yang pertama kali datang yakni kapal Belanda pada tahun 1596. Setelah itu, Perusahaan Hindia Timur Belanda mulai mendirikan pos jual beli dan markas besar di Batavia. Mulai tahun 1670-an, Belanda East India Company semakin mengambil alih kontrol atas kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Tahun 1755 Kerajaan Mataram terpecah menjadi dua bagian yang berada di Jogjakarta dan Surakarta. Para petani di Jawa bergantung pada pertanian padi, gula, kopi dan lada tetapi tetap dibawah sistem Belanda yang menerapkan pungutan. Pemerintah Belanda mengambil alih administrasi Jawa para tahun 1799.
Setelah pemerintahan Inggris berkuasa dalam kala yang singkat, adalah dari 1811-1816, Jawa kembali jatuh ke tangan Belanda. Selama era ke-19, pulau Jawa ialah pulau yang dikembangkan dengan intensif oleh Belanda. Dari sini jugalah pusat nasionalisme Indonesia berawal pada masa ke-20. Jawa kemudian diduduki oleh Jepang pada 1942-1945. Jawa lalu menjadi bab dari wilayah Republik Indonesia yang telah merdeka.
Geografi Pulau Jawa
![]() |
Gambar Peta Pulau Jawa, Indonesia. |
Di pulau ini juga terletak Ibukota Negara Indonesia, yakni Jakarta yang dahulu dikenal dengan nama Batavia. Jakarta menjadi kota paling besar dan terpadat di Indonesia. Keunikan keadaan geografis Pulau Jawa menjadikannya sungguh menarik dijadikan objek studi geografi.
Secara administratif, Pulau Jawa terdiri atas 3 provinsi, ialah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ada pula DKI Jakarta yang merupakan Daerah Khusus Ibukota, serta Yogyakarta yang ialah Daerah Istimewa, (keduanya lalu dianggap selaku provinsi). Setelah pemekaran, Banten juga disertakan selaku provinsi.
![]() |
Gambar Peta Wilayah Administratif (Provinsi) di Pulau Jawa. |
Letak Astronomis dan Geografis Pulau Jawa
Jawa ialah pulau yang mampu dikatakan pulau muda. Sebagian besar daerahnya terbentuk akhir aktivitas gunung berapi. Secara geografis, Wilayah pulau ini berada di tempat yang cukup strategis sebab dikelilingi oleh beberapa wilayah perairan, seperti samudera Hindia di sebelah selatan, Laut Jawa di sebelah utara, Selat Sunda di sebelah barat dan Selat Bali di sebelah timur.Selain dikelilingi oleh wilayah perairan yang beragam, Pulau Jawa juga terletak di kawasan perairan dimana di dalamnya terdapat palung-palung maritim yang cukup besar. Karena letaknya inilah yang membuat daerah Jawa rentan terkena gempa bumi. Secara astronomis, Jawa terletak pada garis lintang 113°48’10” - 113°48’26” BT serta 7°50’10” - 7°56’41” LS.
Luas Pulau Jawa
![]() |
Gambar Pulau Jawa |
Bentang Alam Pulau Jawa
Bentuk relief di setiap kepulauan di Indonesia cukup bermacam-macam, tergolong juga kondisi relief di Pulau Jawa ini. Kondisi relief pulau ini dibagi menjadi 3 zona, adalah Zona selatan, zona tengah dan zona utara.Zona selatan terdiri dari dataran tinggi (plato), miring (berlereng) ke selatan menuju ke arah Samudera Hindia. Sedangkan di sebelah utaranya berupa patahan. Zona ini acap kali juga sering terkikis yang kesannya menciptakan bentuk platonya menghilang.
Pada zona tengah termasuk dalam klasifikasi stress, seperti misalnya di tempat Jawa Timur dan dan sebagian Jawa Barat. Pada area-area di tempat ini terdapat kelompok gunung berapi yang cukup besar. sedangkan di bab barat utamanya di tempat Banten didominasi oleh bukit-bukit dan pegunungan.
Terakhir, di zona utara terdiri dari rangkaian-rangkaian gunung lipatan, yang berupa perbukitan rendah dan diselingi oleh beberapa gunung berapi. Rangkaian ini umumnya berbatasan dengan daratan alluvial.
Pulau Jawa yang memiliki dimensi sekitar 1.064 km (panjang) x 160 km (lebar) terdiri atas deretan rantai pegunungan dengan banyak gunung berapi di atasnya. Rantai pegunungan ini membentang dari timur ke arah barat sepanjang punggungan yang dibatasi oleh sungai, serta diapit oleh dataran rendah dan pegunungan kapur. Wilayah pulau ini merupakan kawasan Vulkanik dengan 112 gunung berapi dan 35 diantaranya yakni gunung berapi aktif.
Di bab barat, puncak gunungnya terlihat rapat, kemudian makin luas di bagian timur dan tengah pulau. Gunung tertingginya yakni G.Semeru dengan puncak tertingginya 3.676 meter. Di sebelah selatan sabuk vulkanik, terdapat rangkaian dataran tinggi yang tidak saling menyambung. Rangkaian dataran tinggi tersebut mempunyai ketinggian rata-rata 300 meter.
Sungai di pulau ini sebagian besar mengalir ke arah utara, sebab pegunungan tengahnya meluas lebih ke arah selatan (relief selatan lebih tinggi dibanding utara). Namun, ada beberapa sungai yang juga mengalir ke arah selatan. Sungai terpanjang di Pulau Jawa adalah Sungai Bengawan Solo yang terletak di daerah timur pulau ini.
Di pulau ini, banyak sungai-sungai kecil yang dijadikan masyarakatsekitar sebagai sumber irigasi utama untuk pertanian. Kerusakan dan eksploitasi yang berlebihan menjadi penyebab sungai-sungai di pulau ini sering meluap dan menimbulkan bencana banjir.
Iklim di Pulau Jawa
Secara biasa , wilayah Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa memiliki iklim berjenis tropis. Di Jawa sendiri suhu rata-rata tahunannya sekitar 25°C, dengan suhu maksimumnya mampu mencapai 30°C dan suhu minimumnya sampai 23°C.Bahkan di tempat Tosari yang mempunyai ketinggian 1.735 meter (merupakan wilayah dataran tinggi) suhu tertingginya hanya 22°C dan dan suhu terendahnya mencapai 8°C. Disini dapat terlihat terang bahwa suhu di pulau ini condong bermacam-macam tergantung trend dan lokasinya. Kelembaban udara rata-rata di pulau ini mampu mencapai 75%.
Letak geografis Indonesia yang dikelilingi oleh maritim luas ternyata juga menghipnotis keadaan iklim di Pulau Jawa. Para peneliti beropini bahwa Pulau Jawa ini masuk dalam kategori iklim dengan acuan curah hujan monsunal. Iklim dengan contoh curah hujan ini memiliki sifat satu puncak isu terkini hujan (unimodal).
Iklim di Pulau Jawa pada umumnya akan terasa lembap, lembab, dan panas sepanjang tahun. Suhu maksimumnya dapat dicicipi di dataran pantai utara, sedangkan di pegunungan relatif lebih dingin. Musim yang dipengaruhi oleh angin monsun barat bahari terjadi dari November-Maret dengan karakteristik hujan dan berawan.
Sedangkan trend monsun tenggara terjadi pada bulan April-Oktober yang membawa hujan namun condong lebih cerah. Sisanya yaitu bulan peralihan atau yang lebih dikenal dengan nama era pancaroba.
Sumber Daya Alam Pulau Jawa
Jawa ialah salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dengan jenis sumber daya alam yang beragam. Kekayaan sumber daya alam di Pulau Jawa ini tak lepas dari keadaan geografis dan keadaan reliefnya. Sumber daya alam di Jawa terdiri dari sumber daya alam hayati dan non-hayati. Pulau Jawa tergolong subur sebab proses pengayaan bubuk vulkanik terbentuk secara bersiklus.Sumber daya alam hayati di Jawa yang secara umum dikuasai yakni sungai dan danau bikinan (waduk). Keduanya sungguh penting sebagai sumber irigasi untuk acara pertanian di berbagai daerah di pulau ini. Sumber daya alam lain yang mempunyai fungsi tak kalah penting yaitu hutan hujan dan hutan isu terkini. Kedua jenis hutan ini juga cukup banyak ditemukan di Jawa.
Tak cuma sumber daya alam hayati saja, Pulau Jawa ini jug menjadi kawasan ditemukannya beberapa macam sumber daya alam mineral. Di Jawa juga didapatkan beberapa kilang minyak yang bahkan masih aktif digunakan sampai saat ini. Cirebon, Indramayu, Cilacap ialah kawasan dimana peluangmineral lain didapatkan, yaitu potensi sumber daya mineral berbentuksemen dan keramik. Di daerah Banten, juga bisa ditemukan industri pengolahan logam mulia mirip emas dan perak.
Flora dan Fauna Khas Jawa
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa Jawa ialah kawasan dimana aneka macam sumber daya alam dan sumber daya mineral didapatkan. Selain mendapatkan sumber daya alam dan mineral yang memiliki peluang, Jawa juga menawarkan kekayaan tanaman dan fauna. Sama seperti beberapa kawasan lain di Indonesia, dimana memiliki jenis tanaman dan fauna endemik, di Jawa pun demikian.Jenis tumbuhan yang menjadi flora khas dari Jawa adalah bunga sedap malam. Tidak seperti jenis tanaman khas dari daerah lain yang umumnya merupakan jenis tanaman langka dan dilindungi, maka bunga sedap malam ini berbeda. Tanaman ini masih bisa ditemui dengan mudah di beberapa wilayah di Jawa.
Lain flora lain pula fauna khas yang mampu ditemukan di wilayah pulau ini. Untuk jenis fauna khas yang berasal dari Jawa ini ialah elang bondol. Jenis rajawali ini yakni jenis elang yang telah langka dan dilindungi di Indonesia.
Vegetasi Pulau Jawa yang kaya terletak di bagian selatan yang berdekatan dengan Australia. Terdapat 5.000 lebih spesies tanaman yang sukses dimengerti. Hutan hujan juga berlimpah di tempat lereng berair pegunungan. Sementara itu di bab barat banyak ditemukan hutan bambu yang tebal.
Pohon buah-buahan yang hidup di pulau ini cukup bervariasi mirip mangga, pisang, serta banyak sekali spesies Asia lainnya. Pohon jati, casuarina, rasamal dan bambu banyak didapatkan di tegakan hutan bareng dengan pohon beringin dan sagu. Salah satu varietas ekspor utama di Jawa yaitu kayu jati.
Jawa juga memiliki fauna yang beraneka ragam, salah satunya ialah badak bercula satu dan banteng liar. Namun, spesies tersebut ketika ini jumlahnya terus berkurang dan terbatas di beberapa daerah saja. Seperti contohnya rino bercula satu yang cuma bisa didapatkan di Taman Nasional Ujung Kulon.
Taman Nasional yang berada di ujung barat Jawa ini ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO semenjak tahun 1991. Fauna lainnya adalah macan Jawa yang dikala ini sudah punah. Jawa juga menjadi rumah bagi monyet, buaya, babi hutan, burung, ular, kupu-kupu dan berbagai jenis serangga.
Penduduk Pulau Jawa
Kehidupan sosial masyarakat Pulau Jawa mampu dikatakan ialah kehidupan beragam yang bisa menggambarkan Indonesia. Agama yang dianut oleh orangnya beragam, mulai dari Islam sampai konghucu. Sedangkan suku bangsa yang ada di pulau ini juga bermacam-macam. Ada suku Jawa, suku Betawi, Sunda, Osing dan beberapa suku lainnya. Meskipun begitu, masing-masing dan setiap kalangan masyarakat mampu hidup dan tinggal dengan serasi.Penduduk di Jawa meliputi 3 golongan etnis dominan adalah Suku Jawa, Madura dan Sunda. Selain itu juga ada golongan minoritas mirip suku Badui dan Tengger. Suku Jawa menempati sekitar 70% populasi dan tinggal di bagian timur dan tengah pulau. Sedangkan orang Sunda dominan hidup di bagian barat pulau dan orang Madura di bab timur serta di Pulau Madura. Ketiga golongan tersebut mengatakan dengan bahasa Melayu dan secara umum dikuasai ialah masyarakatberagama muslim.
Di Pulau Jawa terdapat beberapa kota utama yang menjadi sentra ekonomi, budaya, edukasi dan pemerintahan yang cukup penting. Diantaranya yakni Kota Jakarta, Bandung, Bandung, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya dan beberapa kota lainnya.
Pulau Jawa sendiri ialah pulau terpadat di dunia. Pulau ini dihuni oleh rata-rata 2.600 orang setiap mil persegi atau setara dengan 1.000 orang per km². Tingkat perkembangan penduduknya terbilang cukup tinggi, yaitu 5 juta penduduk pada tahun 1815 dan tumbuh menjadi sekitar 150 juta penduduk di tahun 2019.
Sebagian besar masyarakatyang menghuni Jawa tinggal di tempat pedesaan dan sebagian besarnya tinggal di perkotaan. Kota-kota di Pulau Jawa tumbuh dengan sangat cepat. Kepadatan penduduk tertinggi untuk kawasan pedesaan berada di daerah dataran sekitar daerah tengah-selatan dan di dataran bab utara.
Ekonomi Pulau Jawa
Dua pertiga bab wilayah di Pulau Jawa dimanfaatkan untuk pertanian. Hasil khususnya yakni tanaman pangan utamanya beras berair. Jaringan irigasi yang cukup rumit berbentukbendungan, susukan, jalan masuk air serta waduk telah berkontribusi sungguh besar untuk kapasitas penanaman padi di Pulau Jawa selama berabad-abad.Sebagian besar daerah dataran rendah juga ditanami tumbuhan pangan seperti singkong, jagung, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar. Sawah irigasi dan lereng bukit bertingkat merupakan lanskap yang terkenal di pulau ini. Tanaman-tanaman mirip sayuran, buah durian, mangga, wijen, kapuk, pisang dan minyak sayur dibuat untuk kebutuhan konsumsi setempat.
Sementara itu, tanaman seperti kopi, eh, karet, tembakau, dan cinchona yang banyak berkembang di wilayah dataran tinggi Jawa Barat, kapuk, tebu dan kelapa pada umumnya dikembangkan untuk keperluan ekspor. Tanaman komersil ini biasanya ditanam di perkebunan keluarga besar. Sedangkan untuk binatang, banyak binatang yang dijadikan ternak, terutama kerbau, yang dipelihara untuk keperluan pertanian.
Ikan kering dan ikan ikan banyak dijadikan sebagai komoditas impor. Lokasi budidaya ikan di Jawa umumnya berpusat di Jawa Barat dan Jawa Tengah dan dijalankan di sawah dan kolam. Pulau Jawa juga merupakan pulau penghasil pasokan kina yang besar di dunia.
Sumber daya minyak bumi banyak dieksploitasi khususnya di tempat lepas pantai barat kait. Untuk mengalirkannya digunakan pipa gas alam yang menghubungkan ladang-ladang tersebut dengan Cilegon. Terdapat kilang minyak di Cilacap, Cepu serta Surabaya. Selain minyak bumi, ada pula potensi sumber daya lain mirip sulfur, mangan, fosfat, perak dan emas yang jumlahnya terbatas.
Industri kecil juga menjadi sektor ekonomi yang banyak dijalankan penduduk di Jawa. Industri seperti percetakan batik, pendirian besi dan perak, penyamakan, alat pertanian dan bikinan keramik dan lain sebagainya yakni beberapa diantaranya. Sementara itu, untuk industri yang lebih besar terdapat industri pemrosesan tekstil, perakitan otomatis, manufaktur karet, pabrik produksi kertas, sepatu, semen, sabun dan rokok, pembuatan bir dan lain sebagainya.
Bendungan Jatiluhur yang berada di akrab Purwakarta merupakan bendungan terbesar di Indonesia. Terdapat jaringan kereta api serta jalan raya yang berkembang cukup baik untuk menghubungkan antar kota utama. Ada pula jaringan radio milik pemerintah yang berkantor pusat di kawasan Jakarta. Tanjungpriuk yang berada di bersahabat Jakarta dan Surabaya adalah dua pelabuhan utama yang ada di Pulau Jawa.
Warisan Budaya di Pulau Jawa
![]() |
Candi Borobudur di Jawa Tengah. |
Ada pula Candi Mendut, candi Budha Sewu yang dibangun pada kurun ke-9 candi Siwa yang populer megah di Prambanan yang juga dibangun pada periode ke-9, tempat pemandian Jalatunda yang dibangun pada tamat era ke-10 serta masih banyak lagi situs peninggalan atau warisan budaya lain yang mampu ditemukan di Jawa.
Selain warisan budaya berupa arsitektur mirip yang disebutkan sebelumnya, Pulau Jawa juga masih memiliki banyak warisan budaya yang masih dilestarikan hingga dikala ini. Beberapa diantaranya ialah di bidang seni, karya sastra, masakan dan beberapa warisan budaya yang lain. Warisan budaya nenek moyang tersebut mungkin telah sedikit bergeser seiring kemajuan jaman, tetapi tetap dilakukan upaya untuk melestarikannya.
Demikian penjelasan lengkap perihal profil Pulau Jawa, semoga mampu menawarkan pengetahuan dan isu lebih tentang pulau yang menjadi kawasan tinggal kebanyakan masyarakat Indonesia ini, mungkin Anda tergolong salah satunya. Melalui gosip tersebut diharapkan mampu membuat Anda lebih menyayangi lingkungan kawasan Anda tinggal. Salam geologinesia.
Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon