Selasa, 21 Juli 2020

Penyelamatan Longsor Tasikmalaya Menggunakan Alat Berat Terkendala Medan Terjal

Tim adonan masih melaksanakan upaya pencarian korban longsor di Desa Karangmukti,
Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (26/11/2015).
Foto : sulitnya penyelamatan korban longsor di Tasikmalaya. Penggunaan alat berat terkendala medan terjal. Hal ini mirip isu yang dirilis petugas kesulitan menurunkan alat berat ke lokasi alasannya medan cukup terjal.

"Kontur tanahnya seperti itu. Sudah didatangkan ekskavator, tetapi tidak memungkinkan alat itu turun," kata Kepala Badan SAR Nasional Bandung Anggit Mulyo saat dijumpai di lokasi peristiwa, Kamis, 26 November 2015.

Pantauan di lapangan, tinggi longsoran sekitar 50 meter dengan lebar lebih dari 100 meter persegi. Hal ini menyulitkan ekskavator turun ke titik longsor.

Anggit menerangkan, pihaknya tengah berupaya mengeringkan air di titik longsoran. Titik longsor merupakan kolam dan sawah sehingga tergenang. "Kita keringkan dahulu agar terlihat dasar bak dan lumpur yang menguruk korban," katanya.

Kamis pagi, tim campuran mencari korban di titik daerah korban sedang mandi, tepatnya di suatu pancuran. Titik ini dimengerti berdasarkan pengesahan istri korban Ujang Rustaman, Aan. "Lokasi kami peroleh dari istri korban," ujar Anggit.

Jika korban ditemukan, Anggit menyertakan, tugas tim evakuasi akhir. Jika tidak ditemukan, tim akan memperluas pencarian.

Sebelumnya, tanah longsor terjadi di Jalan Raya Tasikmalaya-Garut, tepatnya di Kampung Tagog, Desa Karangmukti, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu sore, 25 November 2015. Satu rumah makan, apotek, dua unit kendaraan beroda empat, dan satu sepeda motor terbawa longsoran.

Selain itu, seorang warga Kampung Pamoyan, Desa Karangmukti, berjulukan Ujang Rustaman, 50 tahun, tertimbun material longsoran.
Sumber https://ghost-ships.blogspot.com


EmoticonEmoticon