Kamis, 11 Maret 2021

Macam-Macam Jenis Ofiolit Dan Klasifikasinya

Pengertian Ofiolit

OFIOLIT (Ophiolite) yaitu kompleks batuan beku yang terdiri dari anggota basal, gabro, dan peridotit. Secara spesifik ofiolit ialah kalangan ultrabasa temporal dan spasial, yang terkait dengan batuan felsik, yang berafiliasi dengan era pencairan dan proses diferensiasi magmatik di lingkungan tektonik tertentu. Pada beberapa kompleks ofiolit dimensinya mampu mencapai lebih dari 10 km, bahkan ada yang hingga 500 km.

Istilah kata "ofiolit" berarti "batu ular" yang diambil dari bahasa Yunani. Ofiolit sungguh berperan dalam perumusan, pengujian, dan pembentukan hipotesis dan teori-teori dalam ilmu geologi maupun ilmu bumi yang lain. Definisi, asal tektonik, dan prosedur penempatan ofiolit sudah menjadi subjek dari sebuah konsep dinamis dan terus berkembang semenjak era ke-19.

Pada sebuah kompleks ofiolit, basal dan gabro lazimnya telah teralterasi, dan peridotit sebagian besar sudah berganti warna menjadi menjadi hitam, serta teralterasi menjadi serpentinit. Ofiolit diperkirakan selaku sebuah lembaran kerak samudera yang terdorong oleh obduksi kerak benua. Proses suksesi ofiolit mampu dikorelasikan dengan penampang seismik pada kerak samudera seperti terlihat pada gambar dibawah.
 adalah kompleks batuan beku yang terdiri dari anggota basal Macam-macam Jenis Ofiolit dan Klasifikasinya
Suksesi ofiolit pada penampang seismik kerak samudera.

Macam-macam Kompleks Ofiolit

Ofiolit pertama kali didapatkan di Pegunungan Alpen pada permulaan masa ke-20, dan lalu ditemukan pada hampir setiap sabuk orogenik di bumi. "Ofiolit Semail" di Oman (Mesozoikum), "Troodos ofiolit" di Siprus (Mesozoikum), "Papua ofiolit" di Papua Nugini (Mesozoikum), dan "Bay of Islands ofiolit" di Newfoundland (Paleozoic) ialah yang terbaik dan sangat diketahui .

Yakuno (Paleozoic), Hirakanai (Mesozoikum) dan Poroshiri (Mesozoikum) yaitu tiga kompleks ofiolit di Jepang, selain itu ada juga "Bantimala ofiolit" yang terdapat di Sulawesi Selatan, Indonesia.

Ofiolit terbentuk sebagai "NAPPE" (intact thrust sheet) atau sebagai MELANGE (gabungan fragmen tektonik). Pada tumbukan sabuk orogenik, ofiolit lazimnya berada dibawah kerak benua bau tanah.

Pada Sirkum Pasifik Sabuk Orogenik, ofiolit lazimnya berada dibawah kompleks akresi muda. Misalnya, kompleks akresi "Jurassic Tamba" yang ditindih oleh "Late Paleozoic Yakuno Ophiolites", yang pada gilirannya digantikan oleh "Early Paleozoic Oeyama Ophiolites". Ofiolit muda "Mikabu dan Setogawa-Mineoka Ophiolites" mendasari kompleks akresi Jurassik di kawasan pesisir Pasifik.

Klasifikasi Petrologi Ofiolit

Ofiolit kemungkinan terbentuk pada "mid-oceanic ridges" atau pada zona "supra-subduksi", yakni pada busur kepulauan dan cekungan marginal. Ofiolit ini umumdisebut sebagai jenis MOR dan SSZ. Jenis ofiolit ini diidentifikasi menurut komposisi kimia dari batuan dan mineralnya.

Mantel peridotit ialah residu refraktori sesudah terjadi ekstraksi basaltik yang mencair lewat proses pelelehan parsial dalam mantel. Meskipun disini peridotit selaku yang utama, namun indikasi harzburgit dan lherzolite dengan clinopyroxene cukup berlimpah didapatkan.

Mantel peridotit dari "mid-oceanic ridges" pada umumnya ialah lherzolite, sedangkan yang dari zona "supra-subduksi" sebagian besar yakni harzburgit.
 adalah kompleks batuan beku yang terdiri dari anggota basal Macam-macam Jenis Ofiolit dan Klasifikasinya
Klasifikasi petrologi ofiolit.
Akumulasi Ofiolit kebanyakan menawarkan variasi sistematis dalam urutan kristalisasi mineral yang sesuai dengan keanekaragaman batuan dari mantel peridotit yang mendasarinya. Dari kiristalisasi mineral olivin, berikutnya dari plagioklas lewat klinopiroksen ke ortopiroksen diartikan selaku kenaikan derajat pelelehan.

Secara biasa basal ofiolit beraneka ragam, dari basal alkali atau basal yang tinggi alumina (seperti "mid-ocean ridge basalt" (MORB)) melalui basal yang rendah alumina (seperti "busur kepulauan tholeiite" (IAT)) ke boninite (high-magnesian andesite).

Referensi: Akira Ishiwatari; Dr, Assoc, Prof, Fac. Sci, Kanazawa University.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon