Selasa, 11 Februari 2020

Sop Screening Test Sampel Nikel Laterit

Melakukan screening test pada sampel nikel yang berukuran 0.074mm atau disebut juga sampel pulp (-200 mesh) sangat penting dilakukan untuk menguji kualitas ukuran butir yang dihasilkan dari proses pulverizing. Hal ini wajib dilaksanakan alasannya alat analisa XRF yang digunakan nantinya dalam menganalisa kadar nikel akan presisi bila menganalisa sampel dengan ukuran yang lebih halus.

Tujuan:
Kontrol mutu ukuran butir sampel nikel laterit.

Ruang Lingkup:
Prosedur ini dikerjakan untuk menguji mutu sample hasil pulverizing setiap maksimal 10 sample yang masuk.


Prosedur Utama:

  1. Persiapan Peralatan
  2. Pemilihan Sample untuk di Screening secara Random
  3. Screening Sample
  4. Penimbangan Sample
  5. Evaluasi Tingkat kekasaran
  6. Pengawasan kepada safety dan Kualitas Pekerjaan.

Baca juga ihwal: Daerah Penghasil Nikel di Indonesia

Gambar Peralatan:
Melakukan screening test pada sampel nikel yang berukuran  SOP Screening Test Sampel Nikel Laterit
Gambar peralatan untuk melaksanakan screening test.

Persiapan Sebelum Pekerjaan:
Periksa dan siapkan peralatan kerja dan safety. Perlengkapan Safety yang digunakan Masker Debu dan Kaca Mata. Sedangkan untuk perlengkapan kerja yakni Screening Boyd No.12 (-2mm) dan Screening No.200 (200mesh/0.074mm), Sendok sample, Kuas, Timbangan digital, Fortis Sample dan sample yang akan di Test kehalusannya.


Pemilihan Sample yang mau di Test:
  • Menghitung jumlah Sample per tipe/Waybill yang diterima pada jam penerimaan sample tersebut.
  • Memilih secara random sample yang hendak di test kehalusannya, dengan ketentuan setiap 10 sample dipilih satu sample untuk di test screening dan sample tersebut harus mewakili setiap tipe sample/Waybill yang masuk.
  • Apabila jumlah sample yang masuk kurang dari 10 sample setiap tipe/waybillnya maka dipilih satu sample untuk di screeening. Contoh: Apabila jumlah sample Tipe SC masuk 7 maka ada 1 sample yang di screening.
  • Apabila jumlah sample dalam satu golongan sample yang masuk lebih dari 10 sample setiap tipenya maka diambil sample untuk test screening mewakili jumlah kelipatan 10 tersebut. Contoh: Apabila jumlah sample masuk setiap tipenya 30 maka ada 3 sample yang mau di screening test, dan jika jumlah sample masuk setiap tipenya 15 maka ada 2 sample yang mau di screening.

Melakukan Screening Test:
Mengambil sekitar 30 gram sample dari total keseluruhan sample dalam fortis untuk di screening dengan memakai sendok pulp, kemudian sampel di screening dengan cara diayak.

Lihat juga mengenai: Pemanfaatan Nikel

Penimbangan Sample Hasil Screening:
  • Melakukan Penimbangan terhadap sample yang lulus screening (Soft Weight) dan sample kasar (Crude Weight) yang tidak lolos screening.
  • Menghitung persentase kekasaran dari hasil Screening (Crude Weight/Total Weight)%. Toleransi kekasaran material hasil proses pulverizing harusnya ialah kurang dari 5% dan material yang halus (soft) lebih dari 95%.

Evaluasi Tingkat Kekasaran:
Apabila tingkat kekasaran material lebih dari 5% maka golongan sample yang mewakili sample yang di test screening tadi akan di reject dan dikembalikan untuk di proses ulang kembali dengan cara mengambil sample Back-Up nya. Catatan: Material hasil pulverizing berskala -1.68mm dan CRM/Dischmill 0.074mm.

Aspek Keselamatan Kerja dan Kualitas Pekerjaan:
  • Pada ketika bekerja mesti bisa menentukan bahwa pekerja berada dalam keadaan sehat dan kondisi lingkungan kerja kondusif.
  • Memastikan APD yang wajib dipakai telah siap dan APD tersebut pantas untuk dipergunakan.
  • Melakukan pengecekan kepada alat alat pekerjaan apakah masih pantas digunakan atau tidak.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon