Hari Tanah Sedunia, juga diketahui sebagai Hari Tanah Internasional, yaitu hari yang disisihkan untuk menganggap problem-masalah mengenai kesehatan tanah. Hal ini juga ialah kesempatan bagi pemerintah tiap negara dan FAO untuk menyusun kebijakan-kejibakan yang hendak menolong dalam menjaga kesuburan tanah. Hari Tanah Sedunia ini umumnya dirayakan setiap tahun pada hari ke 5 bulan Desember di markas Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Roma. Hari Tanah Dunia sering kali disertai dengan Hari Erosi Tanah Sedunia.
Sejarah Hari Tanah Sedunia dimulai saat International Union of Soil Sciences (IUSS) menyarankan pembentukan Hari Tanah Internasional pada tahun 2002. Akan namun, setelah 11 tahun kemudian barulah FAO mendukung rekomendasi tersebut dengan maksud menawarkan platform global untuk menciptakan kesadaran ihwal dilema terkait tanah. Badan PBB ini lalu dengan bunyi bundar mendukung perayaan Hari Tanah pada Juni 2013 dan secara resmi ditetapkan dalam sidang umum PBB ke-68 pada bulan Desember 2013. Hari Tanah Sedunia pertama kali diperingati pada 5 Desember 2014.
Tanah yang sehat memungkinkan para petani untuk menerima hasil tinggi dari tanaman mereka yang membantu dalam mencapai keamanan pangan di dalam penduduk , negara, dan dunia secara keseluruhan. Peningkatan hasil tumbuhan berkaitan dekat dengan penyerapan karbon dioksida dari atmosfer melalui proses fotosintesis sehingga berdampak faktual pada lingkungan ialah suhu bumi menjadi lebih rendah dan udara menjadi lebih bersih.
Salah satu cara FAO untuk mendorong petani meningkatkan konservasi tanah adalah dengan meyakinkan mereka menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. Praktik-praktik ini konsentrasi pada tata cara pertanian organik yang meliputi penggunaan pupuk organik untuk melestarikan nutrisi di tanah.
Setelah revolusi agraria, petani memutuskan beralih ke praktik pertanian skala besar menggunakan mesin dan pupuk kimia. Namun, dari waktu ke waktu praktik ini membuat tanah menderita sebab terlalu seringnya penggunaan pupuk anorganik yang mengakibatkan hasil panen yang jelek dan keamanan pangan menjadi terusik. Hari Tanah Dunia bertujuan membahas cara-cara yang sempurna untuk memajukan kesehatan tanah.
Perayaan Hari Tanah juga bertujuan untuk memajukan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem yang sehat dan kemakmuran insan. Ini juga menolong dalam menanggulangi meningkatnya tantangan pengelolaan tanah melalui kepekaan pemerintah, organisasi, masyarakat, dan individu perihal praktik pelestarian tanah terbaik yang mampu diterapkan untuk memajukan kualitas tanah. Tema Hari Tanah Sedunia 2019 ini yakni "Hentikan Erosi Tanah dan Selamatkan Masa Depan Kita".
Sumber https://www.geologinesia.com/
Sejarah Hari Tanah Sedunia dimulai saat International Union of Soil Sciences (IUSS) menyarankan pembentukan Hari Tanah Internasional pada tahun 2002. Akan namun, setelah 11 tahun kemudian barulah FAO mendukung rekomendasi tersebut dengan maksud menawarkan platform global untuk menciptakan kesadaran ihwal dilema terkait tanah. Badan PBB ini lalu dengan bunyi bundar mendukung perayaan Hari Tanah pada Juni 2013 dan secara resmi ditetapkan dalam sidang umum PBB ke-68 pada bulan Desember 2013. Hari Tanah Sedunia pertama kali diperingati pada 5 Desember 2014.
Perlunya Mengkampanyekan Konservasi Tanah
Tanah ialah adonan materi organik, udara, mineral, dan air yang ditemukan di permukaan bumi yang membentuk media yang penting untuk kemajuan flora, pohon, dan berkembang-tumbuhan. Komposisi tanah juga tergolong organisme hidup yang memajukan proses pembusukan. Ada empat jenis tanah yaitu lempung, tanah liat, lanau, dan pasir. Konservasi tanah penting karena memajukan kesehatan tanah, serta menolong keseimbangan gas atmosfer.Tanah yang sehat memungkinkan para petani untuk menerima hasil tinggi dari tanaman mereka yang membantu dalam mencapai keamanan pangan di dalam penduduk , negara, dan dunia secara keseluruhan. Peningkatan hasil tumbuhan berkaitan dekat dengan penyerapan karbon dioksida dari atmosfer melalui proses fotosintesis sehingga berdampak faktual pada lingkungan ialah suhu bumi menjadi lebih rendah dan udara menjadi lebih bersih.
Salah satu cara FAO untuk mendorong petani meningkatkan konservasi tanah adalah dengan meyakinkan mereka menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. Praktik-praktik ini konsentrasi pada tata cara pertanian organik yang meliputi penggunaan pupuk organik untuk melestarikan nutrisi di tanah.
Setelah revolusi agraria, petani memutuskan beralih ke praktik pertanian skala besar menggunakan mesin dan pupuk kimia. Namun, dari waktu ke waktu praktik ini membuat tanah menderita sebab terlalu seringnya penggunaan pupuk anorganik yang mengakibatkan hasil panen yang jelek dan keamanan pangan menjadi terusik. Hari Tanah Dunia bertujuan membahas cara-cara yang sempurna untuk memajukan kesehatan tanah.
Pentingya Peringatan Hari Tanah Sedunia
Kekhawatiran perihal kesehatan tanah berasal dari meningkatnya deforestasi dan pembukaan vegetasi yang menimbulkan tanah dibiarkan kosong. Lahan gundul mengakibatkan erosi tanah, dan juga degradasi tanah. Selama peringatan Hari Tanah Internasional, sungguh ditekankan ihwal bagaimana mendorong penggunaan praktik konservasi tanah yang dapat menolong memulihkan dan mempertahankan struktur tanah.Perayaan Hari Tanah juga bertujuan untuk memajukan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem yang sehat dan kemakmuran insan. Ini juga menolong dalam menanggulangi meningkatnya tantangan pengelolaan tanah melalui kepekaan pemerintah, organisasi, masyarakat, dan individu perihal praktik pelestarian tanah terbaik yang mampu diterapkan untuk memajukan kualitas tanah. Tema Hari Tanah Sedunia 2019 ini yakni "Hentikan Erosi Tanah dan Selamatkan Masa Depan Kita".
Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon