Kamis, 23 Juli 2020

Gempa Di Halmahera Barat Menyebabkan 497 Rumah Warga Rusak Parah

Ilustrasi. Foto : ratusan rumah rusak parah akhir gempa di Halmahera Barat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara mencatat, 497 rumah warga di Halmahera Barat rusak parah akhir gempa bumi yang terjadi pada Jumat, 20 November 2015. Ratusan warga terpaksa mengungsi di empat titik pos pengungsian yang disiapkan pemerintah.

Ridwan Samad, Kepala Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara, menyampaikan ratusan rumah warga yang rusak berada tak jauh dari sentra gempa. Rumah warga yang rusak tersebar di sembilan desa di Kabupaten Halmahera Barat, yaitu Desa Bobanehena, Bobo, Idamdehe, Gamsungi, Galala, Bukumaadu, Tauro, Bukubualawa, dan Hatebicara.

"Di dua desa di Kecamatan Jailolo, ialah Bobanehena dan Bobo, saja setidaknya sudah tercatat 276 rumah rusak ringan, 53 rumah rusak sedang, dan 21 rumah rusak berat. Itu belum tergolong desa lain. Data kami, ada 497 rumah warga yang rusak," ucap Ridwan kepada Tempo, Selasa, 24 November 2015.

Menurut Ridwan, gempa menimbulkan jalan raya di Desa Galala retak sepanjang 500 meter. Sejumlah akomodasi pemerintah juga mengalami kerusakan. "Kondisi saat ini relatif mulai stabil, dan pemerintah dibantu warga telah mulai membersihkan puing-puing bangunan yang roboh," ujar Ridwan.

Suwardi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Ternate, menuturkan acara gempa yang terjadi di Maluku Utara terekam mulai menurun. Namun, dari data pada 16-23 November 2015, aktivitas gempa bumi yang mengguncang Maluku Utara sangat tinggi.

"Totalnya meraih 469 kali insiden dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Bahkan beberapa kegiatan gempa guncangannya dinikmati sampai meraih III-IV MMI," kata Suwardi.
Sumber https://ghost-ships.blogspot.com


EmoticonEmoticon