Senin, 20 Juli 2020

Kebun Raya Kuningan (Krk) Diresmikan Kepala Lipi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menambah khasanah dunia keilmuan dengan meresmikan Kebun Raya Kuningan. Kebun Raya Kuningan (KRK) ialah kebun raya ketiga yang ada di Jawa Barat setelah Kebun Raya Bogor (KRB) dan Kebun Raya Cibodas (KRC). Peresmian Kebun Raya Kuningan ini beritanya dirilis Pikiran Rakyat.


 menambah khasanah dunia keilmuan dengan meresmikan  Kebun Raya Kuningan (KRK) Diresmikan Kepala LIPI
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Iskandar Zulkarnain
didampingi Bupati Kuningan Utje Ch Suganda, menyiram bibit pohon Anyang-anyang
yang gres ditanamnya, dalam acara peluncuran Kebun Raya Kuningan
di salah satu zona kebun raya tersebut, Rabu (25/11/2015). Foto : Pikiran Rakyat


Kebun Raya Kuningan yang berada di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, didirikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rabu (25/11/2015).

Peresmian kebun raya Kuningan tersebut dikerjakan Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain di sekeliling Taman Kuning atau zona flora berbunga kuning dalam daerah KRK, ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Penandatangan prasasti serupa juga dilakukan Bupati Kuningan Utje Choeriah Hamid Suganda disaksikan sejumlah pejabat serta tamu usul perwakilan dari banyak sekali pihak terkait.

Selain itu, Kepala LIPI, Bupati Kuningan dan sejumlah pejabat, menandai hari peluncuran kebun raya itu dengan menamam masing-masing satu bibit pohon koleksi kebun raya tersebut.

 menambah khasanah dunia keilmuan dengan meresmikan  Kebun Raya Kuningan (KRK) Diresmikan Kepala LIPI
Taman yang dibangun di salah satu sudut Kebun Raya Kuningan. Foto : FajarNews.

Iskandar Zulkarnain menyebutkan, acara peluncuran itu sebagai upaya memperkenalkan eksistensi Kebun Raya Kuningan terhadap seluruh masyarakat dan para pemangku kepentingan lingkup lokal, regional, dan nasional.

"Makna peluncuran ini menunjukan keberadaan kebun raya ini untuk mengemban lima fungsi kebun raya. Yaitu fungsi pendidikan, penelitian, wisata, ekonomi dan konservasi," kata Iskandar.

Iskandar mengingatkan, membangun kebun raya adalah membangun masa depan. Kebun raya, tuturnya, ialah desain pengelolaan kawasan yang mensinergikan upaya konservasi dengan pembangunan ekonomi berbasis keilmuan.

Kebun raya juga ialah salah satu versi aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyinergikan nilai-nilai konservasi dengan pembangunan ekonomi masyarakat.

Pembanguan kebun raya ialah upaya evakuasi lingkungan dan kekayaan sumber daya hayati, terutama aneka spesies tumbuhan.

"Menyelematkan lingkungan dan kekayaan sumber daya hayati bantu-membantu bukan cuma pertanggungjawaban kita kepada pimpinan, tetapi sebagai upaya memberikan rasa keadilan lintas generasi. Apabila semua kekayaan alam yang mampu dijadikan sebagai modal pembangunan ini tidak kita jaga dan banyak tebuang sia-sia, sesunguhnya kita sudah membuat ketidakadilan kepada generasi kita," kata Iskandar.

Dia menyebutkan, hingga saat ini di Indonesia sudah terdapat 27 kebun raya. Lima kebun raya di bawah pengelolan LIPI, dan 22 kebun raya ada di bawah pengelolaan kabupaten kota atau kebun aya tempat, termasuk di antaranya Kebun Raya Kuningan.

"Dari 22 kebun raya daerah, Kebun Raya Kuningan menjadi kebun raya ketiga yang telah diluncurkan, setelah kebun raya daerah di Sulawesi Selatan, dan kebun raya daerah di Balikpapan," katanya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kuningan Bunbun Budhiyasa menandakan, Kebun Raya Kuningan dibangun semenjak tahun 2005 melalui kerjasama Pemda Kabupaten Kuningan dengan LIPI dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Luasan lahannya meraih sekitar 154,908 hektare, dan hingga tahun 2014 telah diisi koleksi aneka jenis tumbuhan terigistrasi sebanyak lebih kurang 23.000 specimen, dilengkapi pembangunan dua buah situ, jalan masuk, tempat persemaian, bangunan kantor, dan rumah jaga.

Pembangunan kebun raya itu, kata Bunbun, juga mendapat derma dari Kementerian Dalam Negeri. Di antaranya dalam hal memperkuat faktor botanical mirip pembangunan beberapa taman tematik dan penataan infrastruktur jalan trek, jalan pedestrian, dan sejumlah gazebo.

Dikatakannya, untuk merealisasikan Kebun Raya Kuningan yang refresentatif masih memerlukan waktu yang sungguh lama, bahkan lintas generasi. Pencapaian pembangunan Kebun Raya Kuningan sampai ketika ini, menurut Bunbun, intinya cuma sebagian dari perjalanan panjang menuju penuntasan pembangunan Kebun Raya Kuningan yang maju dan mandiri.

Terkait hal itu, Bupati Kuningan Utje Ch Suganda, dalam sambutan program itu memohon kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memperlihatkan santunan sarat untuk pengembangan kebun raya di daerahnya itu.

"Kami memohon tunjangan sepenuhnya dari pemerintah provinsi Jawa Barat, sehingga impian kami memungsikan Kebun Raya Kuningan ini sebagai bagian paru-paru di Jawa Barat dapat segera terwujud," katanya.

Sebagimana diberitakan"PRLM", Kebun Raya Kuningan saat ini ialah satu-satunya kebun raya tempat di Provinsi Jawa Barat. Kebun raya itu berada di bawahan lereng barat laut kaki Gunung Ciremai.

Alamat Kebun Raya Kuningan tepatnya di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, sekitar perbatasan daerah Kuningan dengan Kabupaten Cirebon dan Majalengka.

Kebun raya itu, dikala ini telah diperkaya dengan berbagai jenis koleksi flora. Mulai dari jenis pohon tipikal setempat Kuningan, tipikal Jawa Barat, nasional, bahkan beberapa macam tumbuhan tipikal sejumlah negara. Namun, sebagian besar tanaman koleksi di kebun raya itu sementara ini masih kecil-kecil.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebun Raya Kuningan Maryoto, menyatakan sehabis diluncurkan pihaknya dituntut harus dan siap melayani kunjungan masyarakat.

Namun, untuk sementara ini, pihaknya tidak akan berani memungut tiket masuk atau membebankan biaya pelayanan kepada pengunjung.

Sumber https://ghost-ships.blogspot.com


EmoticonEmoticon