Senin, 20 Juli 2020

Pola Lengkap Rantai Masakan Di Sungai Serta Interaksi Didalamnya

Rantai Makanan di Sungai - Seperti yang dikenali bahwa ekosistem adalah bab dari siklus bumi yang mesti dijaga keseimbangannya. Rantai makanan di sungai ialah salah satu ekosistem alami dengan karakteristik yang khas. Ekosistem sungai berisikan binatang dan tanaman yang beradaptasi pada setiap keadaan air.

Ekosistem memang berkaitan langsung dengan proses disantap dan mengkonsumsi antar setiap bagian. Istilah ini diketahui dengan sebutan rantai makanan. Secara lazim, rantai makanan yaitu proses perpindahan energi yang diperoleh dari masakan. Dimana prosesnya berawal dari tanaman selaku produsen makanan kemudian ke organisme lain yang masuk dalam jenjang makanan pada tingkat trofik yang bertambah tinggi.

Contoh Interaksi dalam Rantai Makanan di Sungai
Rantai kuliner di sungai meliputi interaksi menyantap dan dimakan yang dijalankan oleh unsur biotik pada satu rantai masakan. Ekosistem di sungai mempunyai karakteristik yang unik. Dimana air pada ekosistem ini mengalir dari hulu menuju hilir. Kondisi kimia dan fisik yang terjadi pada tingkatan pedoman air sungai sangatlah tinggi. Sehingga masuk akal saja bila acap kali terjadi pergantian pada keadaan kimia dan fisik ekosistem sungai.

Secara alamiah, hewan dan flora yang hidup di dalam sungai akan menyesuaikan dirinya dengan kondisi pemikiran sungai. Di bawah ini yakni komponen-bagian yang berperan dalam ekosistem sungai.

1. Produsen atau Autrotofik
Autrofik adalah penyedia masakan pada rantai masakan yang ada di sungai. Banyak orang mengenalnya dengan istilah produsen. Eutrofik yakni makhluk hidup yang mesti dilihat menggunakan mikroskop atau beling pembesar sebab bersel satu dan sungguh kecil. Hidupnya di dalam pemikiran sungai dan terbang-layang secara bebas.

Fitoplankton diketahui selaku produsen. Sebab makhluk hidup ini mempunyai klorofil. Sehingga mampu memproduksi masakan sendiri menggunakan sinar matahari. Selain fitoplankton, aneka macam jenis gangga juga berperan sebagai autrotofik yang mampu menciptakan masakan sendiri.

2. Dekomposer
Di setiap rantai masakan pasti senantiasa ada dekomposer, tak terkecuali rantai makanan di sungai. Dekomposer ialah pengurai jasad setiap makhluk hidup yang sudah mati. Dekomposer akan mengurai sisa-sisa makhluk hidup atau bangkai supaya ukurannya lebih kecil sehingga bisa dimanfaatkan oleh fitoplankton untuk memperbesar nutrisi.

3. Pemangsa atau Predator
Dalam rantai kuliner di sungai, tentu saja ada pemangsa yang menyantap unsur lain. Pemangsa dalam sungai ialah ikan, burung, penyu, buaya dan lain sebagainya. Urutan atau tingkat pemangsa disesuaikan dengan kekuatannya dalam mencari masakan. Misal buaya memakan ikan besar, lalu ikan besar mengkonsumsi ikan kecil dan seterusnya.

Contoh rantai makanan yang terjadi di sungai bisa dimulai dari alga yang menerima masakan lewat proses fotosintesis. Selanjutnya, alga disantap ikan kecil seperti ikan sepat. Kemudian ikan sepat dimangsa oleh burung bangau.

Ketika burung bangau tengah lengah, mereka akan dimangsa oleh buaya selaku predator tertinggi pada rantai kuliner ini. Buaya memang tidak dimangsa oleh hewan lain. Namun saat mati, buaya akan diuraikan atau dimakan oleh dekomposer atau organisme detritivor.

Contoh lainnya yaitu fitoplankton yang dikonsumsi oleh kepiting darat atau yuyu. Kemudian kepiting darat dikonsumsi oleh bangau. Tentu saja, burung bangau akan dimakan oleh predator seperti buaya.

Memahami komponen dalam rantai makanan dan prosesnya cukup gampang bukan? Manusia sendiri mampu menjadi bab dari rantai kuliner di sungai. Karena insan mengonsumsi ikan yang ada di sungai untuk memenuhi kebutuhan energi. Setelah meninggal, manusia juga akan didekomposisi oleh pengurai.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon