Siklus Hidrologi Panjang - Air merupakan satu kebutuhan yang terpenting bagi kehidupan manusia. Untungnya, keperluan air sangat tinggi ini diimbangi dengan sifatnya yang merupakan salah satu sumber daya yang mampu diperbaharui.
Air tergolong dalam sumber daya alam yang mampu diperbaharui sebab alam selalu membentuk siklus dimana air akan terus berproses dan tidak akan habis. Proses inilah yang dinamakan siklus air. Siklus air atau siklus hidrologi sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yakni siklus hidrologi panjang, sedang dan pendek.
Berbicara ihwal ketersediaan air di bumi, pasti penggunaannya sangat banyak. Meskipun penggunaannya banyak, air di bumi juga masih terus mampu memenuhi kebutuhan makhluk hidup di dalamnya. Sirkulasi air yang berawal dari bumi lalu ke atmosfer kemudian turun lagi ke bumi menciptakan air akan selalu ada di planet Bumi.
Tahapan siklus hidrologi sendiri dibagi berdasarkan panjang atau pendeknya proses yang dilalui. Ada 3 tahapan siklus hidrologi adalah siklus hidrologi panjang, siklus sedang, dan siklus pendek. Nah, berikut ini ialah klarifikasi lengkap perihal siklus hidrologi air panjang.
1. Proses Evaporasi Air Laut
Siklus hidrologi panjang dimulai dari proses evaporasi dari air-air yang ada di permukaan bumi. Proses evaporasi ini adalah proses penguapan air-air air yang tertampung di danau, maritim, sungai dan sebagainya.
Karena adanya panas matahari, air-air yang ada di kawasan tersebut menjelma air dalam wujud gas. Selanjutnya, uap air ini kemudian mengalami proses yang disebut sublimasi. Karena proses sublimasi inilah lalu terbentuk awan.
2. Awan yang Terbentuk Mengalami Adveksi
Proses selanjutnya yang terjadi cuma pada siklus hidrologi panjang ialah proses adveksi. Adveksi ini yakni perpindahan awan hasil penguapan air yang terdapat di daratan.
Awan akan bergerak secara horizontal sebab perbedaan tekanan udara atau juga alasannya adalah angin. Karena proses inilah awan lalu bisa menyebar hingga ke wilayah daratan.
3. Awan yang Bergerak Mengalami Presipitasi
Awan yang bergerak nantinya akan mencair sebab terkena suhu yang tinggi, yang disebut sebagai proses presipitasi. Karena proses ini, timbullah hujan.
Jika suhu yang ada di sekeliling awan sangat rendah, maka yang turun bukanlah hujan air melainkan salju. Salju yang turun kemudian berkumpul di permukaan bumi menjadi gletser.
4. Gletser Menjadi Aliran Air
Jika butiran salju sudah turun menjadi gletser, maka siklus hidrologi panjang berikutnya ialah pencairan gletser alasannya suhu yang tinggi. Setelah gletser mencair, maka akan timbul pedoman air.
Aliran air ini akan terus mengalir hingga ke hilir menjadi sungai hingga kembali ke maritim, dan di bahari inilah lalu siklus air dimulai lagi.
Untuk bisa menjadi air yang mampu dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, air mesti mengalami siklus yang panjang. Siklus hidrologi inilah yang memungkinkan jumlah air di bumi tetap melimpah meskipun penggunaannya juga melimpah.
Makara kesimpulannya, secara biasa ada tiga tahapan siklus hidrologi yang dapat dibedakan berdasarkan panjang atau pendeknya proses yang dilalui adalah panjang, sedang, dan pendek. Setiap tahapan tersebut memiliki karakteristik tertentu yang tergantung pada versi sirkulasi airnya.
Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon