Senin, 27 Juli 2020

Pusat Pertumbuhan Daerah: Pemahaman, Aspek, Dan Ciri-Cirinya


Pusat pertumbuhan yakni salah satu jargon yang kerap dipakai dalam pengembangan kawasan dan perencanaan pembangunan. Istilah ini kerap dipakai untuk memberikan bahwa akan dibentuk program besar di sebuah wilayah atau untuk menjadikan sebuah wilayah sebagai sentra acara.





Namun, tidak jarang juga perumpamaan ini digunakan untuk nyaris semua jenis pembangunan, padahal, belum pasti tepat.





Oleh sebab itu, pada artikel ini kita akan membahas secara lebih dalam perihal pemahaman dari pusat perkembangan, aspek yang mempengaruhinya, ciri-cirinya, serta pola-contohnya.






Pengertian Pusat Pertumbuhan





Pusat kemajuan, atau kerap disebut selaku growth pole dan growth center adalah wilayah-daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi sungguh pesat. Umumnya, tempat-tempat ini memiliki kemajuan yang jauh lebh cepat dari wilayah sekitarnya.





Harapannya, pertumbuhan ekonomi yang pesat ini dapat turut mendorong kemajuan ekonomi di daerah-daerah sekitarnya. Hal ini dapat dicapai melalui metode trickle down ataupun swash-backwash dan multiplier effect yang kerap dibahas dalam teori pembangunan wilayah.





Umumnya, suatu growth center merupakan pusat aglomerasi kegiatan perekonomian mirip perdagangan ataupun industri manufaktur.





Oleh alasannya adalah itu, jika kalian ingin mengidentifikasi kawasan mana yang menjadi pusat kemajuan, kalian hanya perlu menyaksikan pedoman investasi. Daerah dengan nilai investasi paling besar daripada kawasan sekitarnya lazimnya ialah sentra perkembangan di tempat tersebut.





 



Ciri-Ciri Pusat Pertumbuhan





Ciri-ciri pusat pertumbuhan




Setidaknya, terdapat beberapa ciri yang membedakan pusat pertumbuhan dengan wilayah-daerah disekitarnya. Ciri yang mesti dimiliki oleh pusat perkembangan antara lain adalah





  • Adanya imbas pengganda (multiplier effect)
  • Memiliki eksternalitas ekonomi tinggi
  • Terdapat beragam kegiatan
  • Terdapat aglomerasi
  • Membentuk kekerabatan (linkage) ke depan dan ke belakang




Intinya, sebuah daerah yang dianggap sebagai growth pole biasanya memiliki kemajuan ekonomi yang ditunjang oleh multiplier effect, eksternalitas, aglomerasi, serta linkage industri.





Sekarang, kita akan menjajal membahas secara lebih mendalam kelima ciri-ciri diatas.





Multiplier Effect





Seperti namanya, multiplier effect yakni efek pengganda dimana setiap duit yang diinvestasaikan terhadap suatu kawasan, akan menghasilkan kegiatan ekonomi yang lebih tinggi.





Hal ini terjadi alasannya acara ekonomi tersebut membutuhkan aktivitas-acara penunjang yang lain, yang hendak membuka lapangan pekerjaan. Selain membuka lapangan pekerjaan, kegiatan tersebut juga memerlukan sumber daya untuk berjalan, sehingga membuka perdagangan dengan wilayah lain.





Efek multiplier ini sungguh diandalkan dalam pembangunan tempat sentra kemajuan. Secara lazim, nyaris semua growth pole mempunyai multiplier effect yang tinggi.





Karena adanya imbas pengganda yang tinggi di tempat ini, uang yang diinvestasikan pun dapat menciptakan lebih banyak duit lagi bagi masyarakat lokal dan sekitarnya. Dengan begitu, prospeknya kemakmuran masyarakat dapat ditingkatkan.





 



Eksternalitas Ekonomi





Pusat pertumbuhan kerap memiliki eksternalitas, baik positif maupun negatif




Eksternalitas ialah efek-dampak yang dicicipi oleh pihak lain, baik nyata atau negatif sebab langkah-langkah kita. Umumnya, daerah growth center menghasilkan eksternalitas perekonomian yang bersifat sangat kasatmata terhadap tempat sekitarnya.





Hal ini disebabkan oleh multiplier effect serta trickle down economics yang telah kita diskusikan pada poin diatas. Sehingga, daerah sekitarnya juga kecipratan dampak aktual investasinya.





Namun, daerah ini juga lazimnya menciptakan eksternalitas negatif kepada wilayah-kawasan sekitar. Eksternalitas negatif ini umumnya dalam bentuk polusi lingkungan dan pencemaran-pencemaran yang lain.





Bahkan, untuk growth pole yang berupa kawasan industri, kerap menghasilkan pergantian pada proses pembentukan hujan setempat. Sehingga, terbentuk hujan asam yang destruktif bagi lingkungan sekitar.





 



Aktivitas yang Beragam





Karena merupakan sentra aktivitas perekonomian di sebuah daerah, biasanya kawasan sentra pertumbuhan mempunyai banyak sekali aktivitas yang bermacam-macam di dalam daerahnya.





Aktivitas ini mampu berupa apapun, mulai dari acara perdagangan, perumahan, perindustrian, pergudangan, distribusi, hingga hiburan. Umumnya, semua bercampur dan saling terintegrasi dalam sebuah growth pole.





Namun, setiap sentra kemajuan niscaya memiliki spesialisasi tertentu. Bahkan, ada yang telah dijadikan sebagai daerah ekonomi khusus untuk mendorong perkembangan perekonomian yang lebih pesat lagi. Kawasan-tempat ini umumnya memiliki fokus tertentu yang membedakannya dengan daerah lain.





 



Adanya Aglomerasi





Pusat pertumbuhan pasti memiliki aglomerasi




Seperti yang sudah kita jelaskan diatas, kawasan sentra pertumbuhan lazimnya memiliki konsentrasi atau aglomerasi acara perekonomian yang ada didalam wilayahnya.





Disini, banyak acara dan investasi yang digelontorkan untuk membangun infrastruktur dan menunjang acara-kegiatan yang ada di daerah ini.





Aglomerasi yang tinggi ini pun turut menimbulkan terbentuknya multiplier effect yang tinggi pula. Dengan multiplier effect yang tinggi, maka prospeknya dapat terbentuk laba-keuntungan yang banyak bagi para pelaku perjuangan di daerah tersebut.





Namun, mesti diteliti pula, apakah ada angka dimana aglomerasi dan economy of scale ini dianggap tidak menunjukkan laba lagi. Tingkatan ini disebut selaku diseconomies of scale dikala aglomerasi yang terjadi terlalu besar, sehingga terjadi faktor-aspek negatif dalam perekonomian di lokasi tersebut.





 



Membentuk Linkage





Linkage sendiri artinya yakni korelasi ekonomi antar kegiatan-kegiatan ekonomi yang ada di sebuah kawasan. Dengan adanya linkage, sebuah kegiatan ekonomi dapat menunjang dan ditunjang oleh aktivitas yang lain.





Hal ini berperan besar dalam mengembangkan produktivitas dan juga produk domestik bruto dari sebuah kawasan.





Secara biasa , terdapat 2 jenis linkage, yaitu linkage kedepan dan ke belakang. Linkage ke belakang yaitu pengaruh acara tersebut terhadap para suppliers atau pemasok bahan baku. Sedangkan, linkage kedepan yakni pengaruhnya kepada pengguna bahan yang dibuat .





 



Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan





Jaringan transportasi merupakan faktor yang mendorong adanya pusat pertumbuhan




Growth pole dan growth center mempunyai laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari wilayah disekitarnya sebab mereka memiliki kelebihan di beberapa aspek tertentu.





Berikut ini adalah beberapa faktor yang mendukung terbentuknya sentra perkembangan





  • Ketersediaan sumber daya alam
  • Kualitas dan kuantitas sumber daya insan
  • Ketersediaan infrastruktur dasar
  • Kondisi topografi
  • Kebijakan pemerintah




Secara umum, aspek-aspek tersebut berkontribusi besar dalam menunjang perkembangan ekonomi tempat growth pole. Sekarang, kita akan mencoba untuk meninjau secara lebih rinci faktor-aspek diatas.





Sumber Daya Alam





Umumnya, kawasan growth pole dan growth center memiliki ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah. Sumber daya alam yang banyak ini berguna untuk mendorong pertumbuhan industri ekstraktif yang mesti berada di erat sumber daya tersebut.





Contohnya adalah industri penambangan watu bara yang memang tambangnya harus berada di daerah deposit batu bara. Contoh lainnya yaitu industri pengeboran minyak bumi yang lokasinya mesti berada di atas cekungan minyak bumi.





Selain itu, kekayaan sumber daya alam ini juga berfaedah bagi industri pengolahan sumber daya alam. Contohnya yakni gasifikasi batu bara, kilang minyak, ataupun industri meubel.





Dengan berlokasi erat dengan industri ekstraktifnya, maka mereka mampu mengurangi biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Selain itu, mereka juga dapat mempergunakan linkage ke belakang serta efek aglomerasi dari kawasan pusat pertumbuhan ini.





 



Sumber Daya Manusia





Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu penyokong pusat pertumbuhan




Selain sumber daya alam yang berlimpah, daerah pusat pertumbuhan juga kerap memiliki sumber daya insan yang bermutu tinggi dalam jumlah yang lumayan banyak. Sumber daya insan ini sungguh penting untuk menunjang acara perekonomian yang produktif dan bernilai tambah tinggi di tempat growth pole.





Bahkan, ada sentra-sentra pertumbuhan yang tidak kaya akan sumber daya alam namun memiliki kemajuan yang sangat tinggi alasannya adalah SDM nya sangat berkualitas.





Contoh dari fenomena ini yaitu Singapura yang ialah salah satu growth center dengan kemajuan tercepat di tempat Asia Tenggara. Padahal, negara ini tidak mempunyai sumber daya alam apapun. Namun, mutu pekerja dan mentalitas kerjanya sangat baik sehingga produktivitas industrinya pun tinggi.





 



Infrastruktur Dasar





Infrastruktur dasar merupakan faktor pendukung yang sungguh penting bagi tempat industri ataupun daerah pusat kemajuan yang lain. Infrastruktur dasar ini antara lain mencakup jaringan transportasi, akomodasi penunjang permukiman, pergudangan, jaringan energi dan air, serta amenitas bagi para pekerja.





Dengan adanya infrastruktur dasar yang bagus, maka ongkos melaksanakan bisnis di sebuah lokasi mampu menjadi jauh lebih murah. Komponen biaya usaha ini antara lain yakni





  • Biaya operasional (listrik, air)
  • Biaya hidup karyawan
  • Biaya angkutanpekerja dan barang
  • Biaya menyimpan barang (holding cost)




Biaya buka usaha yang menjadi murah ini pastinya menjadikan perusahaan-perusahaan luar terdorong untuk melaksanakan investasi dan merelokasi pabriknya di daerah ini. Sehingga, memajukan investasi dan perkembangan perekonomian yang ada di daerah tersebut.





Oleh karena itu, dikala ingin mengakibatkan suatu kawasan selaku growth pole dan pusat pertumbuhan, maka pemerintah harus mendorong penyediaan infrastruktur dasar.





 



Kondisi Topografi





Kondisi topografi di suatu wilayah juga mempengaruhi pertumbuhan wilayah




Kondisi topografi juga penting bagi perkembangan tempat industri. Daerah dengan topografi yang relatif landai dan berada di dataran rendah akan memiliki aksesibilitas yang lebih tinggi karena lebih mudah membangun jalan dan jembatan.





Selain itu, kawasan ini juga dapat dibangun dengan lebih mudah karena tidak mempunyai kontur-kontur yang rapat dan sukar diratakan. Selain itu, fondasi untuk gedung tinggi dan pabrik besar juga lebih gampang dibangun di tempat landai.





Hal-hal tersebutlah yang membuat tempat industri dan sentra pertumbuhan lazimnya terletak di kawasan rendah yang memiliki bentang lahan landai.





 



Kebijakan Pemerintah





Kebijakan pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk kawasan pusat pertumbuhan. Insentif dan disinsentif yang diberikan oleh pemerintah dapat menjadi katalis atau justru penghambat investasi dan kemajuan di sebuah daerah.





Umumnya, kebijakan disinsentif ditetapkan untuk menjaga tempat lindung semoga tidak terlampau banyak meningkat . Contohnya yaitu penalti pada pembangunan di daerah LP2B Pertanian ataupun moratorium penebangan hutan di daerah konservasi.





Sedangkan, kebijakan insentif diterapkan untuk mendorong perkembangan perekonomian dan investasi di sebuah kawasan. Contohnya ialah pengurangan pajak pada perusahaan yang berinvestasi pabrik di suatu daerah, atau santunan akomodasi pembebasan lahan untuk pembangunan di kawasan tersebut.





Oleh alasannya itu, sangat penting bagi pemerintah untuk memutuskan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mendorong atau justru menghambat perkembangan.





 



Referensi





Rodrigue, J-P (ed) (2020), The Geography of Transport Systems, Fifth Edition, New York: Routledge.





Growth Poles – Science Direct



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon