Kebutuhan insan biasanya dibeda-bedakan berdasarkan kepentingannya dan intensitas penggunaannya. Semakin penting suatu keperluan maka semakin tinggi urgensi untuk menyanggupi kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu, muncul 3 kategori keperluan manusia adalah keperluan pokok, sekunder, dan tersier.
Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi untuk menunjang aktivitas insan. Sedangkan kebutuhan tersier yakni kebutuhan yang bersifat pemuas nafsu atau pemuas kesenangan saja.
Nah, kini, kita akan coba gali lebih lanjut tentang ketiga jenis keperluan insan ini dan apa saja teladan-contohnya.
Daftar Isi
Kebutuhan Primer
Dalam teori keperluan insan, ada kebutuhan-kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi supaya manusia bisa bertahan hidup. Kebutuhan inilah yang disebut selaku kebutuhan utama.
Kebutuhan primer ialah kebutuhan-keperluan yang mesti dipenuhi semoga seorang insan mampu hidup. Kebutuhan ini yaitu keperluan alamiah yang jikalau tidak dipenuhi, dapat mengganggu kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, manusia akan berupaya sedemikian rupa untuk memenuhi keperluan ini. Oleh alasannya adalah itu pula, Indonesia dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila dimandatkan untuk memenuhi kebutuhan utama masyarakatnya yakni pada sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Contoh Kebutuhan Primer
Pada biasanya, terdapat 3 keperluan yang dianggap sebagai keperluan utama, yaitu sandang, pangan, dan papan.
Sandang / Pakaian
Sandang atau pakaian termasuk selaku kebutuhan primer bagi manusia. Pakaian sendiri diharapkan untuk menutupi badan dari serangan penyakit, terpaan cuaca yang tidak akrab, mempertahankan suhu tubuh, dan menutupi organ vital.
Pada zaman terbaru ini, nyaris tidak mungkin bagi insan untuk hidup tanpa memakai pakaian. Selain menjadi keperluan dasar dari sisi sosial, pakaian juga diharapkan untuk melindungi badan kita selagi berada diluar rumah.
Secara sosial, manusia yang tidak menggunakan busana sangat tidak diterima oleh penduduk . Bahkan, orang-orang yang bertelanjang didepan umum mampu ditangkap karena mengganggu ketertiban biasa
Dari segi proteksi, badan insan setiap hari senantiasa diterpa oleh cuaca jelek, sinar ultraviolet dari matahari, hingga tabrakan-tabrakan saat berkerja. Pakaian bermaksud untuk melindungi kulit dan tubuh insan dari terpaan-terpaan ini, sehingga tidak mudah rusak dan tidak mengganggu kesehatan manusia.
Papan / Tempat Tinggal
Tempat tinggal atau kerap disebut rumah yakni sebuah lokasi dimana manusia dapat beristirahat dan melindungi diri mereka dari cuaca buruk, terpaan matahari yang terik, dan ancaman-bahaya yang lain.
Pada dasarnya, rumah memiliki dua fungsi, sebagai daerah acara serta sebagai tempat berlindung dan beristriahat mirip yang sudah diterangkan diatas,
Rumah ialah tempat beraktivitas bagi orang-orang yang berkerja dari rumah, ibu rumah tangga, dan anak-anak yang sudah usai berkegiatan di sekolah. Kondisi rumah yang baik, pastinya akan meningkatkan produktivitas aktivitas rumah ini.
Hal inilah yang mendorong pemerintah Indonesia untuk membuat acara KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dan acara revitalisasi kampung kota yang kian marak di kota-kota besar. Semakin patut permukiman dari para penduduk, maka makin tinggi pula produktivitas mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Pangan / Makanan
Tentu saja setiap makhluk hidup, tergolong insan, membutuhkan masakan dan minuman untuk bertahan hidup. Jika tidak dipenuhi, maka keberlangsungan hidup mereka mampu terancam
Hal ini menjadikan makanan atau minuman menjadi keperluan utama yang mesti selalu dipenuhi. Kita kerap mengenal ungkapan asalkan dapur ngebul, nah ini adalah perwujudan dari kebutuhan insan akan masakan dan minuman untuk menyambung hidupnya.
Oleh alasannya itu, sering kita lihat setiap kali ada tragedi atau apapun, selain tenda-tenda dan alat medis, dukungan yang pertama diberikan yakni masakan. Karena, sebaik apapun penanganan daruratnya, kalau para korban tidak bisa mendapatkan makan, maka mereka tidak akan bertahan hidup.
Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder intinya adalah keperluan-kebutuhan yang tidak wajib ada agar insan dapat hidup, namun menunjang kehidupan dan penghidupan insan. Artinya, kebutuhan ini tidak esensial, tetapi masih berguna untuk meningkatkan produktivtas dan mutu hidup.
Kebutuhan sekunder ini dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila sendiri tidak wajib ditawarkan oleh pemerintah bagi penduduk yang tidak mampu. Namun, pemerintah wajib menjamin ketersediaan produk-produk ini di pasar bebas semoga siapa saja mampu mengaksesnya.
Contoh Kebutuhan Sekunder
Seperti yang sudah disebutkan diatas, kebutuhan sekunder lazimnya berupa barang-barang yang menunjang produktivitas dan memajukan mutu hidup masyarakat.
Berikut ini yaitu beberapa contoh kebutuhan sekunder yang diperlukan oleh penduduk sehari-hari
- Handphone/smartphone yang memiliki kegunaan untuk keperluan komunikasi, literasi baca, dan sumber hiburan.
- Komputer atau laptop yang memiliki kegunaan untuk mendukung produktivitas pekerjaan, acara pembelajaran, literasi, dan hiburan.
- Internet yang berguna untuk memfasilitasi komunikasi dan menolong mengakses berita yang tersedia secara bebas di dunia maya
- Kendaraan pribadi yang berguna untuk kebutuhan angkutandan mobilitas Contohnya ialah sepeda, sepeda motor, dan mobil.
- Alat elektro, mencakup TV, radio, mesin cuci, kipas angin, AC, kulkas, kamera, microwave, dan lain-lain yang menjawab keperluan sehari-hari kita
- Perabotan rumah tangga yang berkhasiat untuk memajukan kualitas hidup dan produktivitas di rumah mirip meja, dingklik, sofa, lemari, tempat tidur, lampu, dan lain-lain.
- Game dan Hiburan yang lain yang berkhasiat untuk keperluan hiburan dan menghemat tingkat tertekan seseorang
- Olahraga yang memiliki kegunaan untuk menjaga kebugaran badan dan menjaga kesehatan. Contohnya adalah lari, angkat beban, sepak bola, senam, renang, dan sebagainya.
- Peralatan mencar ilmu dan alat tulis kantor, mirip buku, pensil, pulpen, penggaris, penghapus, dan lain-lain yang bertujuan untuk menunjang proses bekerja dan belajar
- Peralatan makan, mirip sendok, garpu, piring, gelas, dan lain-lain yang bermaksud untuk menunjang aktivitas makan dan minum
- Peralatan mengolah masakan, seperti kompor, panci, pisau, spatula, panggangan, dan lain-lain yang memiliki kegunaan untuk menolong menyiapkan kebutuhan dasar kita yakni masakan
- Peralatan kamar mandi, mirip kolam mandi, gayung, sikat gigi, sabun, handuk, dan lain-lain yang memiliki kegunaan untuk mempertahankan kebersihan badan
- Perlengkapan pakaian, untuk menunjang busana utama, meliputi sepatu, kaos kaki, sandal, tas, topi, jaket, dan lain-lain yang bertujuan untuk melengkapi fungsi pakaian dasar dan meningkatkan kenyamanan penggunanya
- Rekreasi seperti liburan dan jalan-jalan ke mall atau tempat relaksasi untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan.
- Informasi yang meliputi media surat kabar (koran, majalah), media elektronika (TV, radio), atau jalan masuk internet (gosip online) yang bertujuan biar masyarakat dapat terus up-date dengan isu terbaru serta memajukan literasi penduduk
Jika kita lihat dari daftar diatas, maka kita dapat mempesona kesimpulan bahwa keperluan-keperluan sekunder yakni amenitas yang berguna bagi kehidupan, tetapi belum hingga pada tahap barang mewah.
Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier yakni kebutuhan yang mesti dipenuhi terakhir, sesudah keperluan pokok dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan ini bermaksud untuk pemuasan diri saja dan bertemakemewahan. Umumnya, kebutuhan tersier juga sebagai alat untuk mengembangkan status sosial di penduduk .
Umumnya, keperluan ini hanya dipenuhi oleh kalangan menengah-atas yang berpenghasilan tinggi dan memiliki kekayaan yang banyak. Oleh alasannya itu, pemerintah tidak mempunyai keharusan untuk menyanggupi keperluan tersier ini.
Bahkan, pemerintah mengenakan tarif untuk keperluan-kebutuhan tersier ini dalam bentuk pajak barang glamor ataupun pajak jasa yang cukup tinggi.
Contoh Kebutuhan Tersier
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kebutuhan tersier mencakup barang dan jasa yang bermaksud sebagai pemuas nafsu konsumsi dan bertemabarang mewah.
Berikut ini yakni beberapa teladan-pola kebutuhan tersier yang diharapkan oleh masyarakat kita yang mampu untuk membayar
- Kendaraan glamor mirip mobil sport, motor sport, jet pribadi, kapal pesiar, dan lain-lain yang hanya bermaksud memajukan status sosial dan meningkakan kenyamanan berkehidupan
- Perhiasan yang bertujuan untuk mengembangkan status sosial dan memamerkan kekayaan mirip cincin emas, kalung berlian, gelang mutiara, anting berlian, dan sejenisnya.
- Rumah mewah yang antara lain ialah rumah bertingkat, apartemen, villa, rumah dengan kolam renang, dan sebagainya yang hanya bertujuan untuk memajukan status sosial dan memajukan kenyamanan hidup
- Pakaian branded, dari merk dan brand terkenal yang harganya mahal yang bermaksud untuk meningkatkan status sosial dan memamerkan kekayaan
- Aksesoris dan barang-barang antik yang mahal mirip lukisan, guci, vas bunga, jam tangan, dan aksesoris lainnya yang hanya berkhasiat untuk menyanggupi keinginan mengoleksi barang langka, memamerkan kekayaan dan meningkatkan status sosial
- Liburan ke luar negeri atau piknik lain yang menghabiskan biaya fasilitas dan angkutanlebih tinggi. Liburan seperti ini umumnya hanya untuk memenuhi nafsu berpetualang dan memajukan status sosial dikala menunjukkan foto-fotonya di media umum
Jika kita perhatikan, nyaris semua kebutuhan tersier ialah barang-barang glamor yang bertujuan untuk menyanggupi nafsu konsumsi kita, memamerkan kekayaan, dan memajukan status sosial.
Pada dasarnya, barang-barang tersier ialah upgrade dari kebutuhan sekunder. Hanya saja, kini dibalut oleh kemewahan dan lebih ditonjolkan kesan mewahnya daripada kesan fungsionalitasnya.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon