Gunung Api merupakan salah bentuk relief permukaan bumi yang terbentuk secara alami. Di Indonesia sendiri, Anda akan sangat mudah memperoleh gunung berapi ini. Bahkan dengan keberadaan gunung tersebut, Indonesia dikenal sebagai Negara dengan jumlah gunung api aktif terbanyak. Gunung api sendiri mempunyai sejumlah kegiatan vulkanik yang tentunya mempunyai pengaruh bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu acara gunung api yang terjadinya letusan yang mengakibatkan keluarnya Magma dari dalam gunung. Magma sendiri diyakini dapat menimbulkan retakan dan pergeseran lempeng bumi. Aktivitas magma ini terdiri atas dua jenis yaitu Intrusi dan Ekstrusi. Lalu apa sebetulnya Intrusi dan Ekstrusi Magma itu?
A. Definisi Intrusi dan Ekstrusi Magma
Pada lazimnya gunung berapi memiliki sebuah cairan sangat panas yang disebut dengan perumpamaan Magma. Cairan ini suatu waktu akan mampu tersembur ke luar ke permukaan bumi seiring dengan terjadi letusan dari gunung berapi tersebut. Meskipun demikian, tidak semua magma yang ada di dalam gunung api dikeluarkan semua. Hanya sebagian besar saja magma yang hendak dikeluarkan dan mengalir ke melalui verbal kawah gunung. Peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi inilah yang dikenal dengan perumpamaan Ektruksi Magma.Sedangkan Intrusi Magma yaitu insiden mengalirnya magma melalui celah-celah lapisan bumi, namun tidak sampai ke permukaan atas. Magma sendiri diketahui merupakan bahan silikat pijar yang terdiri atas bebatuan, cairan, dan gas yang terakumulasi dalam perut bumi. Gas-gas yang terkandung di dalam magma mampu berupa Uap air, Belerang, H2C02, Nitrogren, dan Asam sulfat.
Akibat dari mengalirnya magma ke permukaan bumi, dapat mengakibatkan suatu contoh fatwa besar di permukaan tersebut. Kadang masa pola tersebut dapat menjadi pedoman sungai yang gres. Sehingga akan menyebabkan sumber mata air dan sekaligus habitat gres bagi sejumlah organisme. Biasanya juga, magma akan keluar dari gunung dan mengalir pada pola aliran yang serupa.
B. Bentuk-Bentuk Magma
Sebagaimana dibilang semula, bahwa kegiatan magma dapat digolongkan menjadi dua jenis ialah Intrusi dan Ekstrusi magma. Kedua jenis kegiatan ini juga menciptakan magma yang berbeda dari segi bentuknya. Magma yang berasal dari acara Intrusi mampu mempunyai beberapa bentuk seperti Batolit, Lakolit, Karok, Keping Intrusi, dan Apofisa. Sementara magma yang berasal dari kegiatan Ekstrusi, condong mempunyai bentuk yang beragam. Berdasarkan daerah keluarnya, maka magma dibedakan menjadi Erupsi Sentral, Erupsi Linear, dan Erupsi Areal.Erupsi sentral ialah teladan keluar magma keluar secara memusat pada titik tertentu. Misalnya pada kawah yang terdapat di gunung api itu sendiri. Kemudian Erupsi linear yaitu magma yang keluar melalui jalur patahan permukaan tanah yang memanjang, sehingga aliran magma terlihat seperti garis panjang. Sedangkan Erupsi areal ialah magma yang keluar di sebuah tempat tertentu, dikarenakan dapur magma yang dangkal.
Selanjutnya menurut materi yang ikut terbawa dikala magma keluar, maka Ekstrusi magma dibedakan menjadi Erupsi Eksplosif, Erupsi Epusif, dan Erupsi Campuran. Erupsi Eksplosif adalah magma yang keluar dengan cara terlempar dan mengandung materi yang relatif padat. Kemudian Erupsi Epusif yaitu magma keluar dalam cairan yang meleleh. Sedangkan Erupsi Campuran merupakan magma yang keluar dengan dalam bentuk materi padat dan bahan cair. Kedua bentuk materi tersebut akan keluar secara bergantian satu sama yang lain selama proses ekstrusi berjalan.
C. Dampak dari Aktivitas Magma
Sebagaimana dibilang di awal, bahwa magma ialah bagian dari acara vulkanik Gunung Api. Aktivitas vulkanik ini mampu menunjukkan sejumlah efek bagi lingkungan yang ada di sekitarnya. Sehingga hal itu juga turut serta mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di kawasan tersebut. Secara biasa efek aktivitas vulkanik mampu dibedakan menjadi dua jenis yaitu imbas kasatmata dan dampak negatif.Dampak kasatmata dari aktivitas gunung api ini salah satu diantaranya yakni mampu menyuburkan tanah. Sehingga tidak aneh jika dilihat tempat sekitar pergunungan dapat ditumbuhi banyak sekali jenis flora. Selain itu, adanya bongkahan-bongkahan materi yang terbawa saat terjadinya Ekstrusi magma, menjadikan timbulnya potensi daerah pertambangan. Kemudian efek negatif dari kegiatan gunung api diantaranya adalah keluarnya gas beracun yang membahayakan keamanan jiwa. Bahkan efek terparahnya ialah rusaknya sejumlah bangunan balasan dari gempa yang berasal dari kegiatan vulkanik tersebut.
Barangkali itulah tadi beberapa isu terkait Intrusi dan Ekstrusi magma. Masing-masing dari kegiatan magma tersebut memiliki bentuk yang bermacam-macam. Selain itu, magma yang ialah bab dari kegiatan vulkanologi mampu memperlihatkan sejumlah pengaruh bagi lingkungan. Sehingga tidak heran kalau telah terdapat tanda akan terjadinya erupsi, maka tempat sekitar gunung akan secepatnya disterilkan. Masyarakat yang berdomisili di sekitarnya akan dievakuasi ke sejumlah kawasan yang dinilai lebih kondusif. Demikianlah, supaya beberapa info di atas dapat menambah pengetahuan Anda seputar kegiatan gunung api. Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon