Ternyata salju mampu juga muncul di tempat tropis di tempat yang tidak terlampau tinggi. Salju ini akan nampak seperti hamparan putih. Salju atau butiran es ini biasanya timbul di Dataran Tinggi Dieng pada musim kemarau. Butiran es ini oleh penduduk Dieng disebut Embun Upas atau Bun Upas.
![]() |
Embun upas bak hamparan salju di Dieng. Foto : http://diengnews.blogspot.com/ |
Embun upas ini biasanya muncul pada isu terkini kemarau, sebab pada musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng suhu udaranya mampu hingga di bawah nol derajat. Kawasan Dieng yang sering dilanda embun upas yakni Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Suhu di Dieng pada ketika animo kemarau sekitar bulan Juli-Agustus menjadi sungguh ekstrem cuek. Pada siang hari suhunya mampu meraih 22-24 derajat celcius, namun memasuki dini hari suhu akan terus turun hingga titik paling rendah meraih dibawah nol derajat celcius.
Bun Upas lazimnya muncul pada suhu udara dini hari di bawah nol derajat celcius. Bun upas sendiri timbul di pagi hari mirip butiran es. Sehingga pada lahan pertanian di Dieng terlihat seperti hamparan salju.
Konon, berlangsung dengan kaki telanjang diatas embun memang anggun untuk kesehatan. Terutama untuk kesehatan jantung. Apalagi sembari menikmati keindahan pemandangan dan kesejukan udara Kawasan Wisata Diengyang belum begitu tercemari polusi.
Tetapi berlawanan dengan petani, embun upas ini yakni bencana alam, karena akan mematikan tumbuhan. Biasanya petani akan menyiram sayuran yang terkena embun upas dengan air di pagi hari supaya efeknya dapat dikurangi.
Nah, sekarang trend kemarau, bagi yang ingin menyaksikan embun upas, coba berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng.
Sumber https://ghost-ships.blogspot.com
EmoticonEmoticon