Minggu, 30 Agustus 2020

Terjadinya Intrusi Magma

Intrusi magma terjadi dengan cara naiknya magma ke suatu tempat di dalam bumi dengan tekanan yang kecil. Dalam ilmu geologi, proses atau pergerakan ini diterangkan selaku sebuah batuan beku yang berganti wujud menjadi kristal. Kristal ini berasal dari suatu magma yang meleleh di bawah permukaan bumi. Batuan yang membeku di bawah tanah sebelum meraih permukaan bumi disebut dengan pluton. Istilah ini berasal dari nama Pluto, tuhan romawi dunia bawah tanah. Batuan tersebut juga biasa disebut dengan batuan beku plutonik atau batuan beku intrusif. Adapun batuan yang mengelilingi pluton ialah batuan yang disebut country rock.

Sebagian besar magma berada pada kerak bumi dan mantel bumi. Lapisan mantel bumi lazimnya berupa padat. Karena tekanan geothermal yang kecil, maka magma cuma akan masuk ke celah-celah lapisan bumi. Pergerakan magma paling jauh tidak akan hingga keluar pada permukaan bumi. Meskipun tidak mampu keluar dari permukaan bumi, namun magma mampu mengubah bagian dalam bumi. Selain itu, mampu pula membentuk batuan beku yang biasa disebut dengan batuan beku dalam. Magma yang memasuki celah-celah batuan akan menjadi acuh taacuh sehingga tidak sempat keluar ke permukaan. Pergerakan magma yang tidak sampai ke permukaan ini menyebabkan pergantian topografi. Selain itu, terbentuk pula bentang alam di permukaan bumi. Setiap wilayah dengan geografis tertentu mempunyai celah intrusi magma yang berlawanan-beda. Adapun berbagai jenis topografi yang ditimbulkan dari pergerakan magma ini, diantaranya yakni:

1. Batolit

Batolit ialah batuan beku atau intrusi magma yang terbentuk di sekeliling dapur magma. Hal ini diakibatkan oleh penurunan suhu yang sungguh lambat atau pendinginan. Setiap gunung berapi memiliki dapur magma dan keadaan lempengan yang berlawanan-beda. Dapur dan lempengan di dalam gunung ialah komponen-unsur yang menimbulkan kenaikan aktivitas gunung berapi. Batolit sungguh mempengaruhi tinggi atau rendahnya tekanan yang ada di dalam gunung berapi. Ukuran atau volume  juga mempunyai pengaruh dengan besar atau kecilnya letusan gunung berapi.

2. Lakolit

Lakolit yakni magma yang menimbulkan pergerakan dengan cara menyusup diantara batuan. Hal ini menyebabkan lapisan batuan yang berada diatasnya menjadi terangkat sehingga menyerupai lensa cembung tetapi permukaan atasnya tetap rata. Lakolit ialah intrusi magma yang berskala lebih kecil ketimbang yang yang lain. Ketebalannya meraih ribuan meter tergantung dengan wilayahnya.

Adapun perbandingan diameter dan ketebalan dari lakolit ini selalu kurang dari 10. Jika perbandingannya lebih besar, maka lakolit akan termasuk dalam golongan pergerakan magma jenis lain. Salah satu teladan lakolit yaitu Pegunungan Henry, di negara bagian Uttah.

3. Sill

Sill ialah intrusi magma berbentuk lapisan berskala tipis dan memasuki celah-celah lapisan di dalam bumi. Sill terletak paralel dengan lapisan batuan lain yang menyertainya. Sill lazimnya ditemukan dalam keadaan horizontal, walaupun kadang juga ditemukan dalam kondisi vertikal. Sill yang tersusun dari nyaris semua bebatuan ini memiliki ketebalan hingga ratusan kaki. Bahkan sill mempunyai luas permukaan sampai ratusan mil. Bagian yang menawan dari sill yakni memiliki karakteristik kristalisasi oleh magma.

Ada beberapa macam sill menurut jumlah intrusi magma yang terjadi dan jenis batuan yang terkandung di dalamnya. Jenis-jenis sill tersebut antara lain yakni simple sill, multiple sill, dan composite sill. Simple sill merupakan sill yang dihasilkan dari 1 proses pergerakan magma yang bertekanan kecil. Multiple sill adalah sill yang dihasilkan dari 2 atau lebih pergerakan magma yang bertekanan kecil. Kemudian composite sill adalah sill yang didalamnya terkandung lebih dari 1 batuan yang berada diantara lapisan batuan lain. Satu batuan yang berada diantara lapisan batuan lain tersebut telah melalui 1 episode pergerakan magma.

4. Diaterma

Diaterma yakni pipa yang menjadi daerah keluarnya magma ketika meletus dan berupa silinder. Pipa ini yang dibuat dari batuan yang bolong yang diakibatkan oleh magma yang melalui dan menembusnya. Pipa tersebut terjadi karena pergerakan magma yang menciptakan ledakan bergas. Diaterma bisa menghasilkan mineral yang bernilai hemat yang berasal dari perut bumi. Contoh diaterma yakni yang membentuk medan bijih gaalena sullivan (timah – seng - perak) di salah satu kawasan di Kanada. Selain itu, pernah juga terdapat diaterma blackfoot dan diaterma cross di Kanada.

5. Intrusi korok

Intrusi korok biasa disebut dengan gang. Intrusi korok ialah batuan dari hasil kegiatan magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer. Potongan lapisan-lapisan ini berupa pipih atau lempeng.

6. Apolisa

Apolisa yakni cabang yang terbentuk akibat magma yang melewatinya dan membentuk susukan yang gres. Intrusi magma ini biasa juga disebut dengan cabang dari intrusi korok atau urat-urat magma.

Itulah beberapa penjelasan terkait intrusi magma. Semoga ulasan ini mampu memperbesar pengetahuan Anda.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon