Kamis, 24 September 2020

Mekanisme Melakukan Supervisi Pengeboran Nikel Laterit

Tujuan dari pembuatan prosedur kerja patokan ini yakni untuk memandu proses pengawasan operasional kegiatan pemboran eksplorasi.

Ruang Lingkup
Standar ini berlaku untuk semua operasi pada perusahaan eksplorasi dan penambangan nikel laterit. Ruang lingkup supervisi pengeboran meliputi persiapan peralatan, cek drill recovery, cek core recovery, logging, foto sampel core, finishing hole, cek ketersediaan survey titik bor dan pad, plot progress hole, monitoring prosedur safety, dan laporan.

Definisi
Pengeboran yaitu suatu proses pengerjaan pemotongan memakai mata bor untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau material yang sudah berlubang. Supervisi pengeboran ialah proses pengawasan operasional kegiatan pengeboran.

(Lihat perihal persebaran nikel di indonesia)

Peringatan Umum
Kelalaian dan ketidaktelitian akan menghasilkan data dan info yang tidak benar

Alat Pelindung Diri
Standar PPE (Personal Protective Equipment) yang diubahsuaikan dengan perkerjaan di lapangan ialah diantaranya :
1. Helmet
2. Bee-Net
3. Kaca mata safety
4. Sarung tangan
5. Sepatu safety

Peralatan
Perlengkapan atau peralatan suplemen yang menunjang terlaksananya kegiatan supervisi pengeboran ialah diantaranya :

  1. GPS (Global Positioning System)
  2. Peta plan pengeboran eksplorasi
  3. Alat ukur / Meteran
  4. Palu Geologi
  5. Kamera
  6. Kompas Geologi
  7. Pena gores dan magnetik (Scratcher)
  8. Form Drill Recovery
  9. Form Core Logging
  10. Label Sample
  11. Kantong Plastik Es untuk kawasan label sample
  12. Peralatan tulis menulis: pulpen, spidol permanen, spidol white board, pensil
  13. Kalkulator
  14. Radio Komunikasi / Handy talk

Urutan Kerja
Persiapan Umum
Tahap ini ialah menyiapkan segala peralatan dan peralatan yang hendak dipakai dalam acara.

Cek Drill Recovery
  • Periksa drill recovery setiap rig dan pastikan sesuai dengan faktual core
  • Catat daily bore hole monitoring setiap pengecekan rig
  • Cek lokasi rig apakah sudah sesuai dengan survey

Cek Core Recovery
  • Cek control run sudah sesuai dengan actual core
  • Ukur ulang core tiap meterannya.
  • Check interval setiap meternya
  • Pastikan panjang sample sesuai dengan actualnya.

Logging di Lapangan
  • Siapkan form logging, label sample, kantong plastik es, clipboard, dan ballpoint.
  • Urutkan core dari top ke bottom
  • Siap untuk logging

Foto Sampel Core
  • Pastikan mutu foto tidak buram atau gelap
  • Urutkan foto mulai dari meteran awal hingga final

(Baca juga tentang pemanfaatan nikel)

Finishing Hole
  1. Suatu hole mampu difinishkan apabila telah mencapai bedrock dengan panjang ± 3 m atau apabila sudah meraih profile yang dianggap sebagai blue zone.
  2. Memeriksa kembali form drill recovery untuk menentukan bahwa data/sample yang ada sudah representative dan tidak ada kekeliruan. Bila terdapat sesuatu yang janggal bisa dilaksanakan penjelasan kepada kru pengeboran ataupun dikerjakan redrill.
  3. Cek kedalaman hole, dengan rumus selaku berikut: Panjang Core (PC) = Panjang pipa + Core Barrel – Cut – Stick Up. Total Depth (TD) = Panjang Pipa + Core Barrel + Cut – Stick Up (Cek kedalaman juga bisa dilaksanakan setiap saat, jika dirasakan perlu).
  4. Memeriksa kembali logging, apakah terdapat kekeliruan dalam melakukan break, deskripsi, dan perhitungan recovery.
  5. Catat info penting profil laterit setiap hole yang sudah finish kedalam catatan lapangan sebagai  data untuk diinterpretasi lebih lanjut.
  6. Mengingatkan kepada kru pengeboran untuk merapikan kembali lokasi dan membersihkan semua sampah, mencabut patok-patok yang ada di lokasi pemboran, menguruk drainage  dan bak pembuangan yang ada.
  7. Mengingatkan terhadap kru pengeboran untuk memasang tanda (patok) bahwa lokasi tersebut telah dibor, adapun gosip yang tertera ialah tanggal mulai pengeboran, tanggal final, Hole_ID, Total Kedalaman (EOH), dan Nama Mesin / Contractor  yang mengebor
  8. Memberikan kode kepada kru pengeboran tentang lokasi pemboran yang berikutnya, dengan memberikan Hole_ID yang kita maksud agar tidak terjadi kekeliruan lokasi pemboran. Berikan isu pula tentang hole – hole yang tidak jadi dibor / cancelled.

Tujuan dari pembuatan prosedur kerja standar ini adalah untuk memandu proses pengawasan op Prosedur Melakukan Supervisi Pengeboran Nikel Laterit

Cek ketersediaan survey titik bor dan pad
Selalu memperhatikan gosip jumlah hole yang sudah disurvey dan dibentuk pad

Plot Progress Hole
Memplot hole-hole yang telah finish drilling, survey, resurvey, dan pembuatan pad ke dalam plan map setiap harinya.

(Lihat juga perusahaan nikel di indonesia)

Monitoring Prosedur Safety
Selalu menghadiri safty talk mingguan
Setiap hari mencatat temuan-temuan yang berhubungan dengan safety

Laporan
  1. Pelaporan safety: Ulas secara singkat dan terperinci topik safety tiap minggu dan temuan-temuan perihal prilaku tidak kondusif dan keadaan tidak aman. Analisis safety audit yang dijalankan.
  2. Pelaporan buatan: Tampilkan dalam  bentuk table/chart buatan baik setiap rig maupun kumulatif dan rata-rata dan bandingkan antara plan dan actual secara informatif dan terperinci. Berikan ulasan singkatnya.
  3. Pelaporan geologi: Berikan ulasan geologi  secara deskriftif detail setiap hill. Informasi mampu berupa penyebaran rock type, struktur geologi, maupun profile laterite setiap hole yang dianggap penting. Interpretasikan geologi setiap block/hill.

Acuan
  • ISO 9001:2008
  • OHSAS 18001:2007
  • Kepmen No. 555.K/26/M.PE/1995, Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pertambangan Umum.

Dokumen Pendukung
  • SOP Core Drilling
  • SOP Drill pad
  • SOP Mengambil Foto Core
  • SOP Core Logging Sample
  • Petunjuk pengisian form drill recovery

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)