Senin, 02 November 2020

Inilah Pemahaman Litosfer Yang Sering Di Salah Artikan

Pengertian Litosfer - Sangat sering timbul pertanyaan biasa dalam sebuah cobaan geologi setara thesis maupun desertasi ialah "apa itu litosfer?", atau sering kali "apa perbedaan antara litosfer dan kerak bumi?". Atau kadang juga bila penguji ingin menjebak "dimanakah posisi litosfer pada bidang MOHO?".

Dalam ilmu bumi, litosfer yaitu sebuah konsep mendasar, tetapi agak membingungkan. Bahkan oleh beberapa geologist sekalipun menyebut litosfer sebagai kerak bumi. Namun, perlu dimengerti bahwa Litosfer dan Kerak Bumi TIDAK SAMA. Hal ini alasannya adalah litosfer didefinisikan oleh sifat fisiknya, sedangkan kerak didefinisikan oleh sifat kimia (atau komposisinya). Kaprikornus sebetulnya pengertian litosfer yakni lapisan yang berisikan kerak dan bab mantel atas.

Ketika kamu membayangkan litosfer, maka kau akan membayangkan dua pasang kata ialah: "Litosfer dan Astenosfer" serta "kerak dan mantel". Litosfer dan astenosfer yaitu lapisan Bumi yang didefinisikan oleh sifat fisik atau secara khusus, litosfer berisikan kerak dan mantel atas (viskositas lebih besar dari 10^21 Pa s) yang dapat berubah bentuk dengan mode rapuh ketika dikenai tekanan 100 MPa, sementara stenosfer lebih bersifat lemah secara mekanis, sedangkan lapisan mantel merupakan lapisan sempurna di bawah litosfer (Keary, 1996).

Singkatnya, saat mengalami "stres" atau tegangan, lapisan litosfer akan berhenti, tetapi astenosfer akan terus bergerak. Pada prinsipnya, litosfer yakni cangkang luar bumi yang acuh taacuh serta kaku dan mampu pecah (berubah bentuk dengan mode rapuh) ketika dikenai tegangan.

Semua kerak bumi sungguh mudah mengalami pergantian bentuk. Selain itu, bab dari mantel atas juga dapat mengalami deformasi dengan mode rapuh. Litosfer dan astenosfer menciptakan lempeng tektonik. Litosfer akan terpecah menjadi lempeng tektonik yang perlahan-lahan bergerak di atas astenosfer (lihat disini bukti pergerakan lempeng).

Kedalaman transisi litosfer-astenosfer sungguh beragam di seluruh Bumi sebab bergantung pada rezim termalnya. Litosfer mampu mempunyai luas cuma 2 atau 3 kilometer di bawah kerak samudera yang panas dan tipis. Namun, di belakang kerak benua bau tanah dan masbodoh, litosfer bisa setebal 250 atau bahkan 500 kilometer.

Disisi lain, kerak dan mantel yakni lapisan Bumi yang didefinisikan oleh sifat kimia (atau komposisinya) atau secara khusus kerak terdiri dari batuan kurang padat (contohnya granit, basal, serta gabro), sedangkan mantel terdiri dari batuan padat (terutama peridotit). Kerak terbagi atas kerak samudra yang lebih tipis (kurang dari 10 kilometer) dan kerak benua yang lebih tebal (70 kilometer atau lebih).

 Sangat sering muncul pertanyaan umum dalam sebuah ujian geologi setara thesis maupun dese Inilah Pengertian Litosfer Yang Sering di Salah Artikan

Bagaimana sobat, apakah hingga pada bagian ini pemahaman kamu mengenai "pemahaman litosfer" sudah mulai terbuka?. Baiklah, mari kita teruskan!.

Ahli geologi bahwasanya tidak pernah secara langsung mengamati batas lapisan kerak bumi. Tidak ada seorangpun pernah mengebor sampai meraih batas lapisan tersebut. Lubang terdalam yang pernah dibor adalah "Kola Superdeep Borehole", meraih kedalaman sekitar 12 kilometer. Namun, alasannya lubang ini dibor di kerak benua (kontinen) yang tebal, sehingga lubang itu tidak hingga pada batas lapisan kerak.

Karena hebat geologi tidak bisa secara langsung mengamati batas lapisan kerak (batas litosfer-astenosfer), maka batas tersebut diputuskan oleh pengamatan geofisika. Batas lapisan kerak disebut Mohorovicic Discontinuity atau MOHO. MOHO yakni daerah di mana gelombang "P" seismik datang-tiba berkembangkecepatannya, mungkin sebab gelombang tersebut mampu melaksanakan perjalanan lebih singkat pada batuan mantel yang lebih padat.

Jadi, sekali lagi ditegaskan disini bahwa litosfer TIDAK SAMA dengan kerak bumi. Sebaliknya, litosfer terdiri atas kerak dan Mantel Atas, sedangkan MOHO BUKAN batas litosfer-astenosfer, tetapi sebaliknya, MOHO ialah batas lapisan kerak bumi.

Referensi: Keary, Philip. 1996. Dictionary of Geology. London: Penguin Books.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)