Sabtu, 21 November 2020

Mekanisme Pemetaan Geologi Nikel Laterit

Tujuan dan Pengertian Pemetaan Geologi

Pemetaan dan penyelidikan geologi dimaksudkan untuk mengumpulkan berbagai data dan berita geologi permukaan meliputi: sebaran batuan/litologi, morfologi, struktur geologi serta bahan galian. Hasil pemetaan dan pengusutan dibutuhkan dapat berkhasiat selaku data dasar dalam menunjang perencanaan aktivitas eksplorasi lanjutan. Ruang lingkup cakupan aktivitas mencakup: penyusunan rencana, pekerjaan lapangan, analisis dan penilaian data, dan penyusunan laporan.

Pemetaan adalah sebuah proses penelusuran dan pengumpulan data dengan tata cara pengukuran, perhitungan maupun penggambaran sehingga diperoleh data yang cukup untuk dituangkan dalam bentuk peta. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Peta geologi yaitu peta yang menawarkan gambaran mengenai seluruh penyebaran dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan menggunakan warna atau simbol, yang dapat menawarkan pencerminan dalam tiga dimensi perihal susunan batuan dibawah permukaan.

Safety Mapping

Kelalaian dan ketidak hati-hatian akan menyebabkan ancaman selama field mapping. Ketidaktelitian dalam field mapping akan menyebabkan data yang tidak benar/valid, Field mapping. Tidak boleh dijalankan seorang diri atau berpencar/memisahkan diri dari rekan satu tim, kecuali diyakinkan bahwa yang berpencar, melakukan mapping didaerah yang tidak jauh, masih mampu dipantau oleh rekan satu tim, dan waktunya hanya sebentar saja. Demikian pula, radio komunikasi dua arah ditentukan bisa berfungsi dengan baik ketika seorang diri/berpencar.

(Baca juga perihal fungsi nikel)

Jangan pernah melakukan field mapping sambil berlari-lari. Hati-hati dan waspada kepada hewan liar (terutama ular) dan serangga berbahaya. Perhatikan dan berhati-hati terhadap bahaya pohon/kayu tumbang, waspada kepada ancaman terkena petir. Menggunakan alat pelindung diri mirip Safety Helmet, Safety Shoes, Safety Glasses, Safety Hand Gloves, Safety Clothes (semestinya baju lengan panjang dan berwarna cemerlang, dapat memantulkan sinar), dan Safety Vest (seharusnya rompi/vest berwarna cemerlang dan dapat memantulkan sinar).

Peralatan Lapangan

Peta topografi/geologi daerah yang mau di mapping, Palu geologi, Kompas geologi, GPS (Global Positioning System), Alat tulis menulis (buku catatan, pensil, pulpen, spidol anti air, stabilo, pensil warna). Radio Komunikasi dua arah, Arloji, Ransel/Backpack, Loupe, Pen magnet, Scratcher, Magnetometer (Alat pengukur magnetic susceptibility). Kamera, Pita ukur/rol meter (1m atau lebih), serta Map Holder.

Kantong sample, Pita berwarna, Senter dan battery cadangan (Untuk berjaga-jaga kalau kemalaman di hutan), First Aid Kit, Survival Kit, Parang (Untuk berjaga-jaga dari binatang buas dan serangga berbahaya dan kegunaan lain), Korek api, Rain coat (jas hujan), Tenda kecil (jika aktivitas mapping diperkirakan akan usang dan ada kemungkinan bermalam di hutan), Bekal kuliner/minum secukupnya.

Pemetaan dan penyelidikan geologi dimaksudkan untuk mengumpulkan berbagai data dan informa Prosedur Pemetaan Geologi Nikel Laterit
Ilustrasi mekanisme pemetaan geologi nikel laterit.

Prosedur Kerja

Persiapan Pekerjaan
Tahap ini merupakan tahap untuk menyiapkan segala peralatan dan perlengkapan yang akan dipakai dalam kegiatan pemetaan geologi sekaligus mendiskusikan rencana kerja pada lokasi yang hendak di petakan.
  1. Siapkan peta lokasi yang dijadwalkan (masukkan/plot semua data yang sebelumnya sudah terdapat di daerah tersebut, kalau ada).
  2. Sesuaikan koordinat peta yang hendak digunakan dengan sistem koordinat GPS.
  3. Rencanakan rute field mapping yang baik dan aman.
  4. Siapkan semua alat pelindung diri dan perlengkapan yang diharapkan.
  5. Pastikan semua alat pelindung diri dan perlengkapan yang mau dibawa ke lapangan dapat digunakan dan berfungsi dengan baik.
  6. Informasikan detail planning field mapping yang akan dilakukan terhadap atasan atau orang lain yang berwenang. Hal-hal yang perlu disampaikan ialah : rencana lokasi/kawasan yang hendak dimapping, rute yang hendak dilalui, rencana waktu kembali/pulang , berapa orang dan siapa pun yang hendak melakukan field mapping.
  7. Tinggalkan copy dari detail planning field mapping di basecamp/kantor, yaitu peta lokasi, rute perjalanan, personil yang ikut dan perkiraan waktu kembali/pulang.

Perjalanan ke Lokasi Mapping
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest), Aktifkan radio komunikasi dua arah, Jika sebagian perjalanan dilaksanakan dengan kendaraan beroda empat, berhentilah di tempat yang kondusif dan parkir kendaraan beroda empat dengan benar dan kondusif di daerah yang kondusif. Lakukan pengaturan untuk meyakinkan bahwa semua alat dan perlengkapan terbawa oleh anggota tim.

(Lihat disini daerah penghasil nikel dan pemanfaatannya)

Perhitungkan beban yang dibawa oleh semua anggota tim dan waktu perjalanan yang harus ditempuh untuk menyingkir dari anggota tim terserang kelelahan. Berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak tergesa-gesa ataupun berlari-lari. Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur perjalanan yang dilalui biar senantiasa mampu dibandingkan dengan rute yang telah direncanakan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan ke lokasi mapping, supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.

Waspada pada tempat yang mungkin terdapat hewan buas, ular atau serangga berbahaya. Misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat sarang lebah, atau kawasan yang mungkin terdapat buaya, dll. Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari daerah berlindung yang kondusif, istirahatlah sejenak sampai kondisi reda dan dirasa aman untuk melanjutkan perjalanan.

Pelaksanaan Mapping Dari Satu Titik Pengamatan ke Titik Pengamatan Berikutnya
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua arah. Hati-hati dan waspada selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi observasi ke titik /lokasi observasi selanjutnya. Berjalan dengan kecepatan yang cukup. Tidak tergesa-gesa, tidak berlari-lari, gunakan GPS dan kompas untuk menentukan posisi setiap titik/ lokasi pengamatan.

Plot jalur mapping yang dilalui biar selalu bisa dibandingkan dengan rute yang telah dijadwalkan. Perhitungkan waktu tempuh dari satu titik observasi ke titik pengamatan yang lain supaya bisa memperkirakan waktu yang tersisa dan waktu yang masih dibutuhkan untuk sisa pekerjaan/mapping hari itu. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi observasi ke titik/lokasi observasi lainnya agar tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.

Waspada pada kawasan yang mungkin terdapat hewan buas, ular atau serangga berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll. Apabila terjadi hujan lebat dan petir, secepatnya cari tempat berlindung yang aman, istirahatlah sejenak sampai kondisi reda dan dirasa kondusif untuk melanjutkan perjalanan.

Mengambil Gambar/Foto Dengan Kamera dan Membuat Sketsa
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua arah. Hati-hati dan berhati-hati kepada keadaan sekeliling. Pilih lokasi pengambilan gambar/foto dan lokasi menciptakan bagan yang baik, sehingga gambar atau skema yang dihasilkan cantik dan merefleksikan data rincian yang ingin ditonjolkan. Pastikan posisi badan dan pijakan kaki saat mengambil gambar/foto dan menciptakan skema adalah aman, biar terhindar dari ancaman. Gunakan pengaturan cahaya yang benar semoga gambar/hasil yang diperoleh anggun. Gunakan map holder semoga pengerjaan skema mampu dikerjakan dengan baik.

Melakukan Deskripsi Litologi, Geomorfologi, Stuktur, Serta Potensi Bahan Galian Pada Lokasi Sekitar Titik Pengamatan
Tetap gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua arah, hati-hati dan waspada kepada keadaan sekeliling. Pilih lokasi pembuatan deskripsi yang bagus, sehingga deskripsi yang dihasilkan baik dan benar, serta mencerminkan data rincian yang ingin ditonjolkan. Dekati obyek yang hendak dideskripsi.

Jika mendeskripsi tanah epilog, limonite, saprolite atau bedrock, ambillah sample tersebut, pegang, rasakan dan amatilah sifat fisik obyek yang dideskripsi. Gunakan alat bantu deskripsi, adalah loupe, pen magnet, scratcher dan magnetometer. Apabila ada yang perlu diukur dimensinya, ukurlah dengan pita ukur.

(Lihat juga tentang tambang nikel terbesar di Indonesia)

Apabila ada struktur yang mampu diukur, contohnya fracture, joint, vein, veinlet ukurlah dengan memakai kompas geologi. Rekamlah/tulislah sebanyak mungkin dan sedapat mungkin semua data yang dianggap perlu, sebab harus dikenang, sekali kita sudah meninggalkan sebuah titik/lokasi pengamatan, yaitu sangat sulit, tidak efektif dan tidak efisien untuk kembali ke lokasi tersebut.

Melakukan Sampling
Gunakan alat pelindung diri standard (safety glasses, safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest), tetap aktifkan radio komunikasi dua arah. Hati-hati dan berhati-hati kepada kondisi sekeliling, pilih lokasi pengambilan sample yang baik, sehingga sample yang dihasilkan representatif, serta mencerminkan data rincian yang ingin ditonjolkan. Pastikan posisi badan dan pijakan kaki ketika melakukan sampling ialah kondusif, agar terhindar dari bahaya.

Ambillah sample sesuai yang diperlukan, kalau mengambil sample nikel laterit berupa soft material (soil, limonite atau soft saprolite), ambillah kira-kira 2 kg dan masukkan ke kantong sample. Apabila mengambil sample hard material (boulder, rocky saprolite atau bedrock), ambillah seukuran 2x kepalan tangan dan masukkan ke kantong sample. Beri tanda pengenal di kantong sample dengan spidol anti air. Cantumkan: Lokasi sampling, no.sample, tanggal sampling, jenis sample.

Plot Lokasi Pengamatan di Peta
Tetap gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua arah, hati-hati dan waspada kepada kondisi sekeliling. Plot lokasi pengamatan di peta dengan menyesuaikan arah utara bahwasanya di lapangan dan di peta dengan pertolongan kompas dan juga GPS untuk mengetahui koordinat. Plotting di peta dapat dilakukan dengan orientasi terhadap medan sekitar untuk membandingkan keadaan bahu-membahu di lapangan, daripada peta.

Plotting di peta dapat juga dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu GPS. Untuk menggunakaan GPS, carilah/buatlah sehingga lokasi observasi menjadi area terbuka yang memungkinkan sinyal satelit mampu diterima oleh GPS. Apabila keadaan sekitar lokasi pengamatan belum "terbuka", pakailah parang untuk membersihkan dan membuat area tersebut lebih terbuka. Plot hal-hal yang dibutuhkan dengan instruksi dan symbol yang terperinci dan lazim digunakan untuk memudahkan orang lain membaca dan memahami peta tersebut.

Memberi Tanda Pengenal di Lokasi Pengamatan/Sampling
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua arah, Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Setelah semua tahapan mapping diatas telah akhir, isu berupa: No.stasiun pengamatan, nama tempat, tanggal observasi, jenis sampling yang dilaksanakan mesti dituliskan pada pita berwarna (pita survey) dengan memakai spidol anti air. Pita tersebut kemudian diikatkan pada batang kayu/pohon yang besar lengan berkuasa dan keras, dan dianggap berumur cukup panjang.

Pulang ke Basecamp/Kantor
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua arah, berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak buru-buru, tidak berlari-lari. Pastikan semua perlengkapan tidak ada yang tertinggal di lapangan. Semua data yang sudah direkam/dicatat/dideskripsi beserta sample yang sudah diambil, dibawa pulang dengan cara kondusif sampai hingga ke basecamp/kantor.

Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur perjalanan yang dilalui semoga senantiasa bisa dibandingkan dengan rute yang telah dijadwalkan. Waspada pada kawasan yang mungkin terdapat hewan buas, ular atau serangga berbahaya contohnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat sarang lebah, atau tempat yang mungkin terdapat buaya, dll.

Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang kondusif, istirahatlah sejenak hingga keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan perjalanan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan pulang ke basecamp/kantor agar tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon,  atau tersandung akar kayu/pohon.

Laporan Hasil Pemetaan Geologi
Laporan dibuat pada ketika kegiatan pemetaan geologi lapangan telah selesai dijalankan. Laporan ini berisi data hasil acara lapangan ialah diantaranya data litologi, gemorfologi, struktur, dan potensi materi galian.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon