Jumat, 11 Desember 2020

#5 Jenis Kerikil Gamping (Batu Kapur)

Secara lazim jenis-jenis batu gamping yang telah diketahui meliputi batugamping afanitik, batugamping bioklastik, batugamping kerangka, batugamping klastik dan batugamping kristalin. Pada artikel kali ini geologinesia akan membicarakan secara general 5 jenis atau tipe batugamping tersebut. Untuk pembahasan terperinci tiap tipe akan dibahas pada peluang selanjutnya.

Batugamping Klastik

Batugamping ini ialah batuan yang terendapkan secara sekunder dengan kenampakan yang pada umumnya berlapis. Batugamping klastik dibagi menjadi 2 jenis, adalah:
  1. Batugamping klastik fragmenter; tersusun atas fragmen yang asalnya tidak jelas (merupakan gabungan).
  2. Batugamping klastik non fragmenter; ialah gradasi dari batugamping bioklastik dan batugamping klastik fragmenter.


Batugamping Kristalin

Batugamping jenis ini terbentuk dari hasil rekristalisasi batugamping klastik, batugamping terumbu, atau batugamping afanitik, dan tidak terbentuk secara eksklusif dari pengendapan. Proses pembentukan batugamping kristalin terjadi pada dikala diagenesis yang disebut neomorphoisme.

jenis batu gamping yang telah dikenal meliputi batugamping afanitik #5 Jenis Batu Gamping (Batu Kapur)
Gambar Batugamping Kristalin.

Batugamping Bioklastik

Batugamping bioklastik tersusun oleh cangkang atau fragmen kerangka organisme, lazimnya dicirikan oleh fragmen/cangkang lepas terutama kalau telah tertransportasi. Penamaan batuan bioklastik umumnya berdasarkan organisme penyusun utama, adalah:
  1. Batugamping (bioklastik) foraminifera
  2. Batugamping Koral (bioklastik, fragmental)
  3. Batugamping coquina (jikalau seluruhnya berisikan cangkang-cangkang moluska)
  4. Batugamping globigerina
  5. Kerak ganggang sering pula pecah-pecah membentuk butir


    Lingkungan pengendapan gamping bioklastik mencakup:
    1. Lingkungan bahari dangkal bersahabat pantai, dengan partikel-partikel sudah terabrasi.
    2. Lingkungan sekitar terumbu, laguna, dan terumbu bagian depan. Endapan merupakan serpihan dari terumbu balasan gelombang dengan butiran yang sudah terabrasi, sedangkan di terumbu depan ialah talus pelongsoran terumbu dan berupa bagian koral.
    3. Lingkungan daerah neritik, misalnya foraminifera besar membentuk bank/gundukan.

    Batugamping Kerangka (Batugamping Terumbu)

    Batugamping kerangka atau mampu disebut batugamping terumbu yaitu suatu bentuk struktur organisme yang dibuat oleh koloni organisme, tahan kepada gelombang dan mempunyai relief topografi diatas pengendapan sedimen di sekelilingnya. Macam-macam struktur koloni organisme yang diketahui yakni bank, bioherm, biostrome, dan reef (terumbu).

    jenis batu gamping yang telah dikenal meliputi batugamping afanitik #5 Jenis Batu Gamping (Batu Kapur)
    Gambar Batugamping Terumbu dan Koral.

    Batugamping Afanitik

    Batugamping afanitik sering juga disebut batugamping mikrokristalin, berisikan butir-butir berskala 0,005 mm sehingga tidak dikenali apakah terdiridari fragmen halus (potongan gamping) atau kristal halus. Batugamping afanitik dapat terbentuk dengan beberapa cara, adalah:
    1. Penggerusan batugamping yang telah ada sebelumnya, misalkan dari penghancuran terumbu oleh gelombang maritim.
    2. Pengendapan eksklusif secara kimiawi dari air maritim yang bosan CaCO3.
    3. Pengendapan dengan batuan ganggang hijau (chlorophycese) selaku jarum-jarum aragonit.

    Batugamping afanitik diendapkan di lingkungan pengendapan laut dangkal yang terlindung mirip laguna di belakang terumbu dengan temperatur yang tinggi atau di daerah tropis sehingga terjadi penguapan kuat. Umumnya batugamping afanitik kaya akan zat organik dan tidak mempunyai struktur perlapisan.
    Sumber https://www.geologinesia.com/


    EmoticonEmoticon