Selasa, 15 Desember 2020

Metode Panas Bumi (Panas Bumi) Vulkanik

Sesuai dengan judul postingan diatas maka pada peluang ini .com akan coba membahas perihal Sistem Panas Bumi (Geothermal) pada Lingkungan Vulkanik. Sebagai dasar untuk mengerti pembahasan ini diharapkan sobat geologinesia telah membaca artikel sebelumnya tentang apa itu tata cara panas bumi (geothermal). Seperti kita pahami bahwa terutama di Indonesia, potensi panas bumi terbagi atas dua lingkungan geologi, ialah lingkungan vulkanik dan non-vulkanik. Pembahasan kita saat ini akan lebih konsentrasi membicarakan tentang panas bumi di lingkungan vulkanik.

Secara biasa , lingkungan vulkanik mempunyai sumber panas bumi yang terdistribusi di sepanjang jalur vulkanik dan biasanya mempunyai kandungan panas yang tinggi, sehingga telah banyak dikembangkan dan menghasilkan energi listrik yang mampu dimanfaatkan. Sebagian besar sumber panas bumi di Indonesia tergolong dalam kalangan vulkanik, seperti yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi Bagian Utara, hingga Maluku Bagian Utara.

Sesuai dengan judul postingan diatas maka pada kesempatan ini  Sistem Panas Bumi (Geothermal) Vulkanik
Gambar potensi geothermal vulkanik dan non-vulkanik di Indonesia.

Kasbani (2009) menyebutkan bahwa pembentukan metode geothermal kalangan vulkanik lazimnya tersusun oleh batuan vulkanik menengah (andesit-basaltis) sampai asam dan umumnya memiliki karakteristik reservoir pada kedalaman sekitar 1,5 km dengan temperatur tinggi berkisar 250 derajat celcius hingga dengan 370 derajat celcius.

Pada tempat vulkanik aktif biasanya mempunyai umur batuan yang relatif muda dengan keadaan temperatur yang sungguh tinggi dan kandungan gas magmatik besar. Sedangkan untuk daerah vulkanik yang tidak aktif umumnya berumur relatif lebih tua dan telah mengalami aktivitas tektonik yang cukup besar lengan berkuasa untuk membentuk permeabilitas batuan lewat rekahan dan celah yang intensif.

Pada kondisi tersebut diatas, akan terbentuk temperatur menengah hingga tinggi dengan fokus gas magmatik yang lebih sedikit dibandingkan dengan daerah vulkanik aktif. Sistem vulkanik dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe, ialah sistem tubuh gunungapi strato, tata cara komplek gunungapi, metode kaldera, dan metode vulkano-tektonik (Anonim, 2010).
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon