Tremor merujuk kepada istilah getaran balasan adanya gerakan dibawah permukaan bumi yang tidak bergerak secara secara tiba-tiba, atau dengan kata lain bergerak sedikit demi sedikit. Gerakan yang bertahap ini walaupun tidak harus menyebabkan gempa tetapi mampu menimbulkan bumi tergetar. Muncul pertanyaan, apa bedanya tremor dengan gempa??.
Sebenarnya, gempa dan tremor mampu lebih gampang dilihat pada rekaman seismograf. Getaran tremor berupa getaran yang terus menerus, tidak ditemui dimana permulaan getarannya secara terang. Sedangkan getaran gempa berupa getaran yang besar, mendadak, dan sungguh mengagetkan.
Perlu diketahui disini bahwa istilah tremor bukan cuma mengacu terhadap insiden tektonik saja namun juga pada hal-hal yang berhubungan dengan vulkanisme yang umum kita sebut dengan tremor vulkanik. Pada tulisan kali ini geologinesia.com akan lebih dahulu fokus terhadap tremor vulkanik, untuk tremor balasan tektonik akan dibahas pada kesempatan selanjutnya.
Contoh model tremor aktivitas vulkanik dan tektonik. |
Tremor pada insiden vulkanisme mengindikasikan adanya suatu gerakan dalam sebuah tata cara badan vulkanik (umumnya gunungapi) balasan mobilitas magma. Tremor vulkanik ialah gelombang seismik yang biasa teramati di erat gunungapi aktif. Berdasarkan kenampakan bentuk gelombangnya, tremor vulkanik umumnya dibagi menjadi dua yakni tremor harmonik dengan kenampakan yang teratur dan tremor spasmodik dengan kenampakan yang tidak terstruktur.
Penelitian tentang tremor vulkanik biasanya terkait dengan kakakteristik dan prosedur sumbernya. Beberapa penelitian mengenai mekanisme sumber tremor vulkanik antara lain; tremor vulkanik yang disangka ialah hasil resonansi gas didalam pipa konduit, proses non linier didalam susukan magma berbentuk silinder yang diduga dihasilkan oleh pemikiran magma yang memiliki dua fase fluida ialah fase gas dan fase cair.
Biasanya, mekanisme terjadinya tremor vulkanik belum bisa diterangkan secara terperinci meskipun berasal dari gunung yang sama. Apabila suatu tremor merupakan hasil dari sebuah getaran akibat ajaran fluida magma tidak steady pada kantong magma yang dapat dianggap sebagai suatu tata cara dinamik yang kaotik, maka analisis frekuensi tidak cukup untuk membedakan karakteristik tremor vulkanik tersebut.
Salah satu cara untuk membedakan karakteristik tremor vulkanik ialah dengan melaksanakan analisis non linier. Analisis non linier untuk sinyal seismik yang berasal dari gunungapi merupakan cara analisis baru dan telah dijalankan oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain pada data tremor vulkanik gunung Sangay di Ekuador dan pada data dari gunung Semeru di Indonesia. Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon