Tujuan dari perencanaan dan perancangan tambang adalah untuk meraih sebuah rancangan metode pertambangan terpadu, adalah dimana mineral diekstraksi dan disiapkan untuk spesifikasi pasar yang dikehendaki dan pada ongkos unit yang seminimal mungkin, tetapi tetap di dalam batasbatas lingkungan, sosial, aturan dan peraturan yang dapat diterima.
Fungsi perencanaan dan perancangan tambang tergantung dari jenis penyusunan rencana yang digunakan dalam sasaran yang dituju, tetapi secara biasa fungsi penyusunan rencana dapat dibilang antara lain yaitu selaku berikut:
- Pengarahan kegiatan, atau adanya pemikiran bagi pelaksanaan aktivitas dalam pencapaian tujuan
- Perkiraan terhadap dilema pelaksanaan, kesanggupan, cita-cita, hambatan dan kegagalan yang mungkin terjadi
- Usaha untuk meminimalkan ketidakpastian dan potensi untuk memilih kemungkinan terbaik
- Sebagai dasar ukuran dalam pengawasan dan evaluasi.
Dalam menyusun penyusunan rencana tambang selain mempertimbangkan persoalan-masalah ekonomi dan sosial juga harus mengintegrasikan bagian-bagian lingkungan pada penutupan tambang ke dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan tersebut berkaitan tentang ekspektasi awal masyarakat mengenai penggunaan lahan setelah tambang selsai, kualitas lingkungan, serta estetika kawasan tersebut. Ekspektasi ini mampu mempunyai efek pada lokasi jalan saluran dan akomodasi penyimpanan limbah.
gambar ilustrasi perencanaan dan perancangan tambang. |
Yang penting dalam menyusun perencanaan tambang ialah pengumpulan data sosial dan lingkungan, yang mampu menolong dalam proses pengambilan keputusan di seluruh usia operasional sampai ke penutupan tambang. Dalam penambangan yang bagus apalagi dulu menetapkan keadaan tentang eksistensi air, flora dan fauna serta menjadi ‘persyaratan penutupan yang harus dipenuhi’ di simpulan operasi penambangan.
Data lingkungan yang dikumpulkan sebagai bab dari tahap kelayakan tambang (feasibility phase) dapat diberikan untuk mengindikasikan kerusakan lingkungan yang mungkin muncul dari operasi penambangan. Sedangkan data sosial akan berfaedah bagi pengembangan penduduk yang tepat dan strategi keterlibatan pemangku kepentingan lainnya.
Secara teknis, elemen-komponen penting dalam kesuksesan suatu perencanaan tambang antara lain karakterisasi yang komprehensif kepada sifat-sifat tanah, overburden dan limbah. Karakterisasi tanah dan overburden harus dimulai sejak tahap eksplorasi dan terus berlanjut dalam tahap prakelayakan tambang dan tahap kelayakan tambang, sebagai dasar untuk perencanaan tambang. Karakterisasi yang komprehensif terhadap tanah, overburden dan limbah diharapkan guna menghalangi kontaminasi sumberdaya air di permukaan dan di bawah tanah.
Karakterisasi tailing dibutuhkan untuk mengenali pertumbuhan flora dan kualitas air tanah yang mungkin terpengaruh secara negatif. Maka ada potensi untuk menciptakan tailing dengan kandungan racun lebih kecil, melalui pergeseran desain atau penggunaan mesin pemrosesan, misalnya dengan menghilangkan mineral sulfida yang dapat menciptakan asam dengan konsekuensi kenaikan kandungan logam mampu larut.
Referensi:
Ir. Daulat Ginting (Perencana Madya ESDM) Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon