Senin, 22 Februari 2021

Batu Rijang Dan Proses Pembentukannya

Apa itu Batu Rijang ?

Batu rijang atau Batuapi adalah batuan sedimen mikrokristalin atau kriptokristalin yang tersusun atas silikon dioksida (SiO2) dengan permukaan yang licin (glassy). Rijang mampu terbentuk sebagai nodul, massa konkresi, dan deposit berlapis. Serpihan rijang dengan kepingan konkoidal sering menciptakan bentuk yang tajam sehingga insan pada zaman dahulu mempergunakan watu rijang selaku alat pemotong bahkan selaku asesoris senjata tradisional.

Batu rijang disebut "batu api" alasannya adalah kalau dibenturkan dengan baja atau kerikil lain akan memercikkan bunga api yang mampu memperabukan bahan kering. Salah satu jenis watu rijang yang biasa disebut Batu rijang merah atau jasper saat ini banyak dicari oleh pemburu watu akik untuk dipakai selaku ornamen atau suplemen.


Proses Pembentukan Batu Rijang

Rijang mampu terbentuk ketika mikrokristal silikon dioksida (SiO2) berkembang dalam sedimen lunak yang mau menjadi watu kapur. Dalam sedimen tersebut, jumlah yang sungguh besar dari mikrokristal silikon dioksida akan tumbuh menjadi nodul yang berbentuk tidak terencana atau konkresi silika terlarut terangkut oleh air ke suatu lingkungan pengendapan.

Jika nodul-nodul atau konkresi tersebut bergabung dalam jumlah yang besar maka akan membentuk lapisan rijang dalam suatu massa sedimen. Rijang yang terbentuk dengan cara seperti ini biasa disebut selaku batuan sedimen kimia. Beberapa silikon dioksida dalam rijang diperkirakan mempunyai asal biologis.

Di beberapa daerah, baik itu di lingkungan pengendapan laut dalam maupun bahari dangkal, dimana di lingkungan tersebut terdapat diatom dan radiolaria yang hidup di air. Organisme ini mempunyai cangkang kaca silika yang licin (glassy silica skeleton).

Beberapa spons juga menciptakan "spikula" yang berisikan silika. Ketika organisme ini mati, skeleton silika mereka akan terlepas, larut, mengkristal, dan kemudian menjadi bagian dari nodul rijang atau lapisan rijang. Rijang yang terbentuk dengan cara ini bisa dianggap selaku batuan sedimen biologis.


Komposisi dan Warna Rijang

Rijang sebagai nodul atau konkresi akan tumbuh dalam massa sedimen dimana pertumbuhan mereka dapat memadukan sejumlah besar sedimen disekitarnya sebagai inklusi. Inklusi ini dapat menawarkan warna khas pada rijang tersebut.

Baca juga perihal: Proses Terbentuknya Batu Marmer

Batu rijang atau Batuapi adalah batuan sedimen mikrokristalin atau kriptokristalin yang te Batu Rijang dan Proses Pembentukannya
Gambar bermacam-macam bentuk watu rijang.

Rijang terbentuk dalam berbagai macam warna. Gradien warnanya berada di antara putih dan hitam atau antara krim dan cokelat. Rijang berwarna hijau, kuning dan merah juga cukup biasa ditemui. Rijang yang berwarna gelap mampu dihasilkan dari inklusi sedimen atau bahan organik.

Nama "Flint" sering dipakai dalam acuan untuk watu rijang yang berwarna lebih gelap. Nama "Jasper" ialah batu rijang yang berwarna kemerahan atau merah kecoklatan yang disebabkan oleh subsitusi oksida besi.

Lihat juga mengenai: Batu Pasir

Kegunaan Batu Rijang

Rijang dikala ini memiliki sangat sedikit faedah. Namun, pada abad lalu rijang mempunyai 2 sifat yang menjadikannya sungguh berkhasiat yakni : 1) Sifat serpihannya yang berbentuk konkoidal mampu membentuk benda yang sangat tajam, dan 2) Sifat kekerasannya yang berada pada 7 Skala Mohs. Serpihan rijang yang patah akan cenderung mempertahankan ketajamannya alasannya rijang merukan batuan yang sangat keras, resisten, dan tahan usang.

Ribuan tahun yang kemudian orang-orang telah mendapatkan sifat-sifat rijang tersebut dan menjadikannya sebagai suatu peralatan bantu mirip pisau, panah, pencakar, dan kepala kapak. Berton-ton fragmen rijang ada di sekeliling lokasi peninggalan sejarah di mana benda-benda seperti pisau, panah, pencakar, dan kepala kapak didapatkan. Hal ini pertanda terjadinya suatu acara manufaktur pertama dalam sejarah peradaban.

Rijang sangat sulit ditemukan sehingga menjadikan batuan ini merupakan komoditas yang berharga. Orang-orang pada periode lalu mengangkut dan memasarkan watu rijang dari sebuah lokasi yang sangat jauh.

Pada awal 8000 SM, orang-orang Inggris dan Perancis menggali lubang hingga 300 kaki jauh ke dalam lapisan watu kapur untuk menambang nodul rijang. Ini merupakan aktivitas penambangan tertua yang pernah ditemukan.

Batu rijang merah atau umumdisebut jasper memiliki banyak sekali variasi warna, dan motif. Hal ini menjadikan jasper saat ini banyak diburu oleh para penggemar batu mulia untuk dijadikan ornament atau pemanis. Rijang ialah bahan yang sangat keras yang dapat menghasilkan percikan dikala dipukul kepada baja. Panas dari hasil percikan ini digunakan untuk menciptakan api.

Beberapa jenis rijang yang termetamorfosa yang dikenal selaku "novaculite", mempunyai pori dan tekstur yang membuatnya memiliki kegunaan sebagai kerikil asah. Formasi "Arkansas Novaculite" ialah gugusan populer selaku sumber batu asah mutu tinggi dan produk "novaculite abrasif" terbaik di dunia.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon