Minggu, 07 Februari 2021

Logging Batubara Untuk Interpretasi Lingkungan Pengendapan Menurut Data Log Bor

Data logging geofisika pada lubang bor atau biasa dikenal dengan data log bor merupakan data yang memberikan gosip batuan atau kerak bumi yang diambil secara insitu (ditempat, mendekati kondisi alamiah), oleh sebab itu log umumnya dipakai selaku pola dalam korelasi geologi dan kenali batuan. Ahli geologi lazimnya mengenal dan memakai kombinasi log SP, log gamma ray, log resistivity, dan log densitas dalam menentukan litologi dan pengkorelasian.

Para ahli geologi menyatakan bahwa penentuan lingkungan pengendapan batubara mampu dilaksanakan dengan menyaksikan bentuk kurva log terutama gamma ray (GR) dan spontaneous potential (SP). Memang tidak ada bentuk kurva log yang unik dari setiap lingkungan pengendapan, sehingga mampu menciptakan interpretasi berdasarkan data log tersebut memiliki resiko yang sangat tinggi. Untuk itulah semoga hasil interpretasi bisa mendekati kebenaran alamiah, maka data log tersebut mampu dikalibrasikan dengan data core, outcrop, struktur, dan lain-lain.

Bentuk kurva mampu berlaku selaku suatu hukum, namun tidak mampu memprediksi sampai dengan interpretasi genetik kepada fasies model. Model fasies didefinisikan sebagai ringkasan lazim dari sebuah lingkungan pengendapan, hasil dari proses pengendapan dan ditunjukkan dalam bentuk model yang ideal.
Data logging geofisika pada lubang bor atau biasa dikenal dengan data log bor merupakan da Logging Batubara Untuk Interpretasi Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Data Log Bor
Bentuk dasar dan acuan log penciri karakteristik lingkungan pengendapan (Walker dan James, 1992, dan Fisher et al, 1969).

Pada gambar diatas dapat dilihat aneka macam macam variasi bentuk kurva log yang merupakan teladan umum yang sering digunakan yang dapat menawarkan fasies pengendapan alasannya adalah merefleksikan suksesi gradasi ukuran butir. Log Self Potential (SP)-Resistivity atau Gamma Ray ( GR)-Sonic ialah pasangan log yang biasa digunakan dan memiliki teladan yang serupa, pada umumnya mempunyai bentuk bell-shaped, dan funnel-shaped.

Skala suksesi fasies ialah hal yang sungguh penting dalam melaksanakan interpretasi dengan bentuk kurva log, contohnya contoh funnel-shaped tebalnya mampu berkisar antara beberapa meter hingga ratusan meter. Hal ini mampu terjadi pada fasies creavasse splay hingga berubah menjadi fasies interdistributay bay, dan pada suksesi delta yang mengalami progading. (Referensi : Walker, R. G., and James, N. P., 1992, Facies Models Response to Sea Level Change, Geological Association of Canada, 409 hal).

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon