Selasa, 02 Maret 2021

Jenis-Jenis Data Spasial Sig (Tata Cara Informasi Geografi)

Pengertian Data Spasial

Data spasial SIG mempunyai dua bab penting yang membuatnya berlawanan dari data lain, yaitu gosip lokasi dan gosip atribut. Data spasial tata cara isu geografis yang berisi isu lokasi (informasi spasial) misalnya ialah isu lintang dan bujur, tergolong diantaranya berita datum dan proyeksi. Contoh lain dari info spasial yang mampu dipakai untuk mengidentifikasikan lokasi contohnya adalah Kode Pos.

Sedangkan Informasi Atribut (deskriptif) umumdisebut juga dengan info non-spasial. Suatu lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang berhubungan dengannya; misalnya jenis vegetasi, populasi, pemasukan per tahun, dan lain-lain.


Informasi lokasi (spasial) diputuskan menurut sistem koordinat, yang di antaranya mencakup datum dan proyeksi peta. Datum yaitu kumpulan parameter dan titik kontrol yang korelasi geometriknya diketahui, baik lewat pengukuran atau penghitungan. Sedangkan tata cara proyeksi peta yakni metode yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid (contohnya bumi) pada suatu bidang datar.

(Baca juga perihal Perangkat Keras SIG)

Proses representasi ini mengakibatkan distorsi yang perlu diperhitungkan untuk mendapatkan ketelitian berbagai jenis properti, mirip jarak, sudut, atau luasan. Jenis data Spasial SIG direpresentasikan dalam dua format, adalah data vektor dan data raster.

Data spasial SIG mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain Jenis-jenis Data Spasial SIG (Sistem Informasi Geografi)
Contoh data vektor (kiri) dan data raster (kanan).

Data Vektor

Data vektor adalah data yang direpresentasikan selaku suatu mosaik berbentukgaris (arc/line), polygon (tempat yang dibatasi oleh garis yang berawal dan rampung pada titik yang sama), titik/point (node yang memiliki label), dan nodes (ialah titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor ialah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus.

(Lihat juga ihwal keunggulan sistem berita geografis)


Kegunaan Data Vektor untuk evaluasi yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batasan kadaster. Contoh penggunaan yang lain yakni untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama yakni ketidakmampuannya dalam mengakomodasi pergeseran gradual.

Data Raster

Data raster ialah data yang sering dihasilkan dari penginderaan jauh. Data Raster sering disebut juga dengan sel grid. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran bantu-membantu di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada gambaran.

Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batasan yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dan sebagainya. Kelemahan utama dari data raster ialah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya kian besar pula ukuran filenya.

Masing-masing format data mempunyai keunggulan dan kekurangan. Pemilihan format data yang dipakai sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diharapkan, serta akomodasi dalam evaluasi.

Data vektor relatif lebih irit dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sukar untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster umumnya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah dipakai secara matematis.

(Referensi: Atie Puntodewo,dkk,. 2003. Sistem Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam, Bogor, Indonesia).
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon