Kamis, 25 Maret 2021

Rancangan Block Model Dan Basis Data

Konsep Block Model dan Basis Data - Suatu pekerjaan yang penting dan besar tanggung jawabnya dalam menganalisa suatu proyek pertambangan ialah penaksiran cadangan. Seluruh keputusan teknis sungguh tergantung pada pekerjaan tersebut. Penaksiran cadangan menciptakan sebuah taksiran.

Model cadangan yang dibentuk merupakan pendekatan dari kenyataan dan menurut berita yang dimiliki, serta masih mengandung ketidakpastian. Suatu taksiran cadangan harus mencerminkan secara tepat keadaan geologis dan huruf/sifat mineralisasi, serta sesuai dengan tujuan penilaian. Penaksiran cadangan ini penting sebab :

  1. Memberikan taksiran kuantitas (tonase) dan kualitas (kadar) cadangan bijih,
  2. Memberikan asumsi bentuk tiga dimensi cadangan bijih dan distribusi ruang dari kadarnya,
  3. Menberikan jumlah cadangan untuk memilih umur tambang,
  4. Sebagai batasan acara penambangan yang dibentuk menurut taksiran cadangan.

Konsep Blok Model pada Penaksiran Cadangan

Penaksiran cadangan menghasilkan sebuah taksiran. Model cadangan yang dibuat ialah pendekatan dari kenyataan dan menurut informasi yang dimiliki, serta masih mengandung ketidakpastian. Suatu taksiran cadangan harus merefleksikan secara sempurna kondisi geologis dan aksara/sifat mineralisasi, serta sesuai dengan tujuan evaluasi.

Suatu model cadangan bijih yang mau dipakai untuk perancangan tambang mesti konsisten dengan tata cara penambangan dan teknik penyusunan rencana tambang yang akan dipraktekkan. Taksiran yang bagus harus didasarkan pada data aktual yang dimasak secara obyektif. Keputusan dipakai atau tidaknya suatu data penaksiran harus diambil dengan fatwa yang terang dan konsisten. Pembobotan data yang berlainan harus dikerjakan dengan dasar yang berpengaruh. Metode penaksiran yang dipakai mesti menunjukkan hasil yang mampu diujiulang atau verifikasi.

Tahapan pertama sehabis penaksiran cadangan final dilakukan adalah mengusut taksiran kadar blok ialah menggunakan data pemboran (komposit atau assay) yang ada di sekitarnya. Setelah penambangan dimulai, taksiran kadar dari model cadangan harus dicek ulang dengan kadar dan tonase hasil penambangan yang bekerjsama.

Pada artikel ini akan dibahas perihal Konsep Block Model dan Basis Data Komputer. Basis data komputer dibedakan menjadi dua yaitu basis data assay dan basis data komposit. Cara mengkompositkan data assay ialah aspek yang penting dalam pengerjaan basis data. Selanjutnya akan dibahas mekanisme pemodelan sumberdaya mulai dari pendapatan data sampai pemodelan geologi endapan mineral.

Komputer Sebagai Basis Data Block Model

Penggunaan komputer sungguh membantu pemodelan sumberdaya dalam pembuatan, klasifikasi, dan interpretasi data. Data biasanya diperoleh dari populasi cebakan bijih dengan cara pengeboran, surface/grab sampling, tunnel sampling, stope sampling, dan lain-lain. Tahapan pertama permodelan yaitu merencanakan basis data komputer yang bersih.

Pembuatan basis data komputer memerlukan waktu yang cukup lama. Pengecekan data dimulai sesudah semua data dimasukkan ke dalam komputer. Selain data assay dan data geologi dari setiap lubang bor, perlu dicek pula koordinat collar dan data survey lubang bor. Basis data komputer mencakup pengerjaan basis data assay dan basis data komposit. Basis data assay ialah berita kadar sampel dari hasil aktivitas eksplorasi. Secara umum basis data berisikan :
  • Koordinat (northing, easting, elevasi dari lisan lubang bor atau collar),
  • Titik awal (from) dan tamat (to) assay setiap interval kedalaman lubang bor,
  • Panjang (interval) assay, dan
  • Peubah (variable) ; dalam basis data misalnya kadar tembaga (Cu), kadar emas (Au), kadar perak (Ag), jenis batuan, densitas (density), jenis (type) data. Jenis data contohnya sampel dari pengeboran, sampel dari permukaan, sampel dari terowongan atau tunnel/adit, sampel dari lombong (stope).

Pembuatan basis data komposit bermaksud untuk menyamakan selang (interval) data sehingga memiliki volume (support) yang serupa. Komposit ialah rataan berbobot data pada selang tertentu. Basis data komposit untuk permodelan sumberdaya mineral mempunyai peubah-peubah yang hampir sama dengan basis data assay. Gambar 1b di bawah menawarkan kadar assay dan prinsip perkiraan komposit.

Permodelan dan penaksiran sumberdaya mineral secara komputer didasarkan pada kerangka model blok. Ukuran blok merupakan fungsi geometri mineralisasi di tempat telitian dan tata cara penambangan yang hendak dipakai. Sketsa model blok 3D mampu dilihat pada gambar di bawah.

Biasanya permodelan sumberdaya memiliki batas koordinat: ke arah utara misal 0 N – 1300 N, ke arah timur misal 150 E – 600 E, dan ketinggian misal 1075 m – 1400 m. Gambar di bawah merupakan pola ukuran blok (10 x 2 X 5) m berturut-turut ke arah utara, timur dan vertikal selaku satuan penambangan terkecil (smallest mining unit).

 Suatu pekerjaan yang penting dan besar tanggung jawabnya dalam mengevaluasi suatu proyek  Konsep Block Model dan Basis Data
Gambar. (a) pola blok model 3D, (b) teladan prinsip perhitungan komposit,
(c) teladan ukuran blok model.

Peubah (variable) yang dibutuhkan untuk permodelan yakni topografi kawasan penelitian (topo), gosip geologi, kadar mineral, jenis batuan (rock), massa jenis (density), persentase blok sebagai bab bijih (%ore), tonase setiap blok, jumlah minimum komposit. Model cadangan bijih menjadi akurat kalau mewakili keadaan geologi dan karakter dari mineralisasi. Zone geologi yang berlawanan harus dimodelkan secara akurat.

Referensi:
Adisoma, G.S., S. Waterman (2001), Reserve modeling for mining geology, Short Course, Indonesian Association of Geologist-GEOSEA 2001, 30th Annual Conference-10th Regional Congress, Yogyakarta, September, 1-87.
Cottle, J.W., C.J. Davey (1983), Computerized deposit modelling, volumetrics, and production scheduling, Computers in Mining Symposium, The Aust.I.M.M. Southern Queensland Branch, May, 111-115.
Hustrulid, W., M. Kuchta (1995), Open Pit Mine Planning and Design, Volume 1 Fundamental, A.A. Balkema/Roterdam/Brookfield, 212-248.
Kotzé, A.P.L., J.A.V.D.Westhuizen, W.C. Pienaar (1986), An Approach to computer aided opencast mine rencana, The Planning and Operation of Open-pit and Strip Mines, J.P.Deetlefs, Editor, Johannesberg, SAIMM, 37-45.
Sumber https://www.geologinesia.com/

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon