Rabu, 24 Maret 2021

Sekilas Perihal Serpentin Selaku Hasil Alterasi Olivin

Apa itu Serpentin?

Perlu diketahui bareng bahwa serpentin intinya bukan sebuah nama mineral tunggal. Sebaliknya, nama serpentin dipakai untuk mendefinisikan sekelompok besar mineral yang sesuai dengan formula yaitu: (X)2-3(Y)2(O)5(OH)4

Pada formula diatas, X mampu merupakan salah satu dari logam aluminium, magnesium, besi, seng, nikel, ataupun mangan. Sedangkan Y akan menjadi aluminium, silikon, maupun besi. Dengan demikian formula umum yang sesuai adalah Seperti berikut ini:
(Mg, Fe, Ni, Mn, Zn)2-3(Si, Al, Fe)2(O)5(OH)4

Antigorit, chrysotil, dan lizardit ialah 3 mineral primer dari serpentin. Tetapi perlu dimengerti ada masih banyak mineral serpentin lainnya, dimana sebagian besarnya merupakan mineral jarang (rare mineral).

Kelompok (group) mineral serpentine mempunyai sifat fisik yang serupa dan terbentuk oleh proses yang seperti pula. Di dalam batuan, mineral-mineral serpentin akan sering muncul dalam bentuk gabungan butiran halus, dan bisanya cukup susah untuk dibedakan. Ahli geologi umumnya menyebut material ini dengan sebutan "serpentin" untuk mempersempit pendiskripsian nama mineral.

Terbentuknya Serpentin dari Olivin

Mineral serpentin mampu terbentuk dimana dunit, peridotit, dan batuan ultramafik yang lain mengalami metamorfisme hidrotermal. Selama proses metamorfisme hidrotermal, mineral olivin dan piroksen dapat diubah ataupun digantikan oleh mineral serpentin.

Pada kondisi yang demikian serpentin akan berubah menjadi mineral lattic dengan komposisi H, Mg Si, O yang terbentuk oleh proses alterasi hidrotermal dari mineral FerroMagnesian (Fe, Mg) mirip olivin, piroksen, amphibol. Mg serpentin murni bercampur dengan air kristal kurang lebih 12,9 % pada temperatur tinggi +800 derajat celcius.

Pada kenyataannya serpentin dapat dilihat sebagai replacement produk dari mineral utama dan terbentuk sebagai pseudomorph yang terendapakan pada kekar/rekahan dan batuan terbuka lainnya, juga dapat terbentuk dalam massa yang sungguh besar/luas. Serpentin ialah salah satu produk dari alterasi hidrotermal olivin. Serpentin dapat di bagi menjadi 3 bentuk, yakni :
  1. Pada kondisi statis, terbentuk fibrous chrysotile
  2. Pada keadaan tekanan, terbentuk flaky antigorite
  3. Pada kondisi niscaya, terbentuk structureless serpophite

Alterasi olivin umumnya dimulai disepanjang kekar-kekar yang acak di dalam kristal, dimana kristal utama teralterasi dan tergantikan menjadi pseudomorph sebagai hasil/produk alterasi. Batuan yang tersenpentinitkan biasanya lebih bersifat magnetik.

 Perlu diketahui bersama bahwa serpentin pada dasarnya bukan sebuah nama mineral tunggal Sekilas Tentang Serpentin Sebagai Hasil Alterasi Olivin
Serpentinisasi batuan ultramafik (dunit).

Syarat-syarat terjadinya serpentinisasi dari olivin diantara yaitu ; Besarnya penambahan air, Pencucian (leaching) dari magnesia (atau penambahan silika), Pelepasan komponen besi (Mg, Fe) di dalam olivin, dan Perbandingan pelepasan besi dari ferrous menjadi bab dari ferric membentuk magnetit berbutir halus.

Pada air silika bebas, olivin terubah menjadi serpentin pada temperature antara 200-5000 C. Di atas 5000 C olivin tidak akan terubah menjadi serpentin tetapi akan berubah menjadi mineral lain seperti 200-5000 C Olivin – Serpentin, 500-6250 C Olivin – Talc, 625-8000 C Olivin – Enstatite – Talc, > 8000 C Olivin – Enstatite (piroksen).
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon