Selasa, 31 Desember 2019

Keadaan Iklim Di Negara Iran

Iklim Negara Iran - Iran termasuk salah satu negara yang berada di semenanjung Asia bab tengah, atau lebih dikenal selaku kawasan Timur Tengah. Secara geografis negara ini berada di sebelah selatan Laut Kaspia dan di sebelah timur Teluk Persia.

Total luas daerah Iran 1.648.888 km persegi, yang terbagi menjadi area daratan seluas 1.636.000 km persegi dan area perairan sekitar 12.000 km persegi. Jika daripada Arizona, maka luas wilayah Iran adalah tiga kali lipat luas Arizona.

Puncak tertinggi di negara ini adalah Gunung Damavend yang menjulang 5.670 mdpl. Puncak ini menjadi klimaks dari serangkaian Pegunungan Elburz yang mengelilingi sebagian daerah Iran. Selain pegunungan, Iran juga dilintasi gurun pasir tandus yang panjang daerahnya mencapai 1.287 km.

Topografi negara Iran didominasi oleh rangkaian pegunungan berangasan yang memisahkan dataran tinggi dengan daerah lebih rendah. Selain itu, ada pula hamparan tanah luas di sepanjang Laut Kaspia yang berbatasan dengan Sungai Arvand.

 Iran termasuk salah satu negara yang berada di semenanjung Asia bagian tengah Kondisi Iklim di Negara Iran

Kondisi Umum Iklim Negara Iran

Karena dilintasi oleh bentang alam berupa gurun yang tandus, keadaan iklim negara Iran didominasi oleh iklim panas dan kering. Sebagian besar bulan dalam satu tahun diisi dengan animo panas yang panjang, dengan udara kering dan matahari cukup menyengat.

Sementara itu, demam isu hambar di Iran berlangsung lebih pendek. Udara condong sejuk, namun tidak sampai titik suhu sebagaimana musim acuh taacuh di negara beriklim sedang.

Dilihat dari letak astronomis dan geografisnya, iklim negara Iran dikategorikan selaku iklim subtropis. Hal ini dipengaruhi oleh luas daerah Iran yang sebagian besar berupa gurun Arab yang gersang. Selain itu, Iran juga menerima kelembapan subtropis dari daerah Mediterania Timur.

Bulan terdingin lazimnya terjadi saat Januari. Suhu rata-ratanya berkisar antara 5°C—10°C. Sedangkan bulan terpanas ialah Agustus yang suhu rata-ratanya 20°C—30°C, bahkan tak jarang melampaui 30°C.

Mayoritas daerah Iran mendapatkan penyinaran matahari sepanjang tahun, sehingga terasa seperti musim panas yang hangat. Namun kelembapan udara cukup tinggi, khususnya yang berada di daerah sekitar Teluk Persia.

Suhu harian di daerah Iran selatan (Laut Oman dan Teluk Persia) lebih panas dari suhu rata-rata wajar . Pada dikala tertentu, mampu meraih 40°C. Kondisi ini cukup terbilang genting, karena berpotensi mengakibatkan peristiwa panas ekstrim yang berbahaya bagi kesehatan masyarakatsetempat.

Curah hujan di Iran 70% mengguyur daratan pada bulan November sampai Maret, sedangkan pada bulan Juni hingga Agustus kadang kala tidak turun hujan. Konsentrasi curah hujan biasanya bersifat lokal di daerah tertentu, dan bermacam-macam dari tahun ke tahun.

Jika konsentrasi hujan rendah, maka udara akan sedikit lebih sejuk. Namun jika konsentrasinya tinggi, tidak jarang menyebabkan angin puting-beliung, banjir, dan pengikisan di sebagian daerah. Curah hujan paling tinggi terdapat di tempat sepanjang pantai Kaspia.

Iklim Iran Menurut Klasifikasi Koppen-Geiger

Klasifikasi iklim negara Iran menurut Koppen-Geiger terbagi menjadi empat zona yang berbeda. Di bab barat, iklimnya termasuk Bwh adalah iklim gurun yang kering dan panas dengan suhu rata-rata tahunan lebih dari 18°C.

Sementara itu di tempat perbatasan dengan Turki, tepatnya di zona kecil antara Teluk Persia iklimnya Bsh yang merupakan iklim kering dan panas. Adapun pada tempat utara dan timur, iklimnya yaitu Csa yang tergolong iklim sedang, dengan isu terkini panas kering dan musim masbodoh sejuk.

Di zona pegunungan Iran utara, pembagian terstruktur mengenai iklimnya tergolong Dsa yang ialah iklim salju dengan animo panas kering dan trend cuek lembap. Suhu bulan terhangat lebih dari 22°C, sedangkan suhu bulan terdingin di bawah -3°C.
Sumber https://www.geologinesia.com/

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon