Sabtu, 11 Januari 2020

Jangan Salah Artikan, Inilah Perbedaan Pelapukan Dan Pengikisan

Apa Perbedaan Pelapukan dan Erosi? - Terkadang masih banyak yang galau dalam membedakan proses erosi dan pelapukan. Hal ini terjadi alasannya kurangnya pengertian teknis terhadap 2 proses yang serupa tapi tak sama tersebut. Pelapukan dan pengikisan yakni suatu proses geologis alami terhadap semua material di permukaan bumi. Mineral, batuan dan tanah ialah acuan material di permukaan bumi yang paling kerap mengalami kedua proses tersebut.

Perbedaan Arti Pelapukan dan Erosi

Definisi utama dari pelapukan adalah pergantian atau degradasi sebuah material (mineral, batuan, maupun tanah) dari posisi aslinya akibat proses alami baik fisika, kimia, dan biologis. Selama proses pelapukan, perpindahan bahan yang berganti maupun hancur hanya terjadi disekitaran material aslinya (in situ).

Sedangkan definisi dari abrasi yakni perpindahan cuilan/fragmen material lewat pengangkutan oleh distributor alami mirip anutan air ataupun angin. Dalam hal ini pengikisan mengacu pada translokasi material yang telah lepas dari material induknya (insitu).

Erosi dan pelapukan sama-sama memiliki agen yang bertanggung jawab di kedua proses tersebut, umumdisebut selaku biro pelapukan dan distributor pengikisan. Contoh dari biro pelapukan ialah pergantian suhu udara (cuaca), kadar asam, garam, flora dan binatang. Sedangkan pola agen pengikisan mirip pergerakan air, angin, es, gravitasi yang mampu memindahkan material dari lokasi insitu ke lokasi yang lain.

Proses Pelapukan dan Jenis-Jenisnya

Pelapukan akan selalu melibatkan proses kimia, fisika, dan biologis, baik itu yang melakukan pekerjaan secara terpisah, berkelanjutan, maupun bersama-sama untuk menciptakan perubahan. Ada 3 jenis pelapukan, ialah pelapukan fisik, kimia dan biologis, dibawah ini ialah penjelasan dibarengi contohnya.

1. Pelapukan Fisik
Pelapukan fisik (fisika) biasa disebut juga dengan pelapukan mekanik. Pelapukan fisika yakni proses yang mengancurkan material tanpa mengganti komposisi kimianya. Sebagai teladan batuan yang bergerak alasannya kekuatan alam mampu saling bertumbukan satu sama lain dan akan patah atau pecah menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil dari batuan asalnya.

Contoh yang lain perubahan kontinyu suhu ekstrim siang hari (panas) dan malam hari (acuh taacuh) akan menjadikan retakan pada batuan. Disaat bersamaan dikala retakan tersebut terisi air maka volume air akan memperbesar lebar retakan hingga membuat batuan itu hancur (terdisintegrasi).

2. Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia yakni insiden hancurnya material alasannya adalah interaksi kimia yang terkandung didalam distributor pelapukan. sebagai acuan air hujan yang mempunyai kandungan unsur tertentu yang bereaksi dengan butiran mineral dalam batuan akan membentuk mineral baru contohnya lempung, kalsit, dan aragonit.

Selain itu ada juga perkara dimana batuan yang terpapar suhu tinggi (akhir udara yang ekstrim) akan mudah teroksidasi ditunjukkan dengan pergantian warna batuan menjadi lebih kemerahan atau kekuningan. Tanah insitu merupakan contoh hasil pelapukan kimia kepada batuan.

 Terkadang masih banyak yang bingung dalam membedakan proses erosi dan pelapukan Jangan salah Artikan, Inilah Perbedaan Pelapukan dan Erosi
Pelapukan kimia pada batuan menghasilkan tanah laterit (merah).

3. Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis yaitu proses pelapukan yang terjadi ketika makhluk hidup menghancurkan batuan induk menjadi kepingan-potongan kecil. Sebagai pola akar tumbuhan tumbuh di dalam watu mampu memecahkan batuan menjadi cuilan-pecahan yang lebih kecil.

Tetapi perlu diperhatikan disini bahwa pelapukan biologis harus terjadi secara alamiah. Manusia yang berusaha menghancurkan batuan menjadi bagian yang lebih kecil tidak mampu disebut sebagai pelapukan biologis.

Proses Erosi

Peristiwa pengikisan dapat terjadi dikala kekuatan alam mengangkut batuan ataupun fragmen batuan dan memindahkannya ke lokasi yang lain. Pengangkutan material dapat terjadi oleh aktivitas air, angin, maupun pergerakan es yang mencair.

Proses abrasi akan lebih banyak merusak landskap dan berikutnya dapat membentuk landskap gres di kawasan dimana material-material berhenti bergerak dan lalu terakumulasi (deposisi). Material hasil erosi biasanya disebut dengan material sedimen atau secara singkat hanya disebut sedimen (bedakan dengan batuan sedimen yang telah mengalami kompaksi dan litifikasi).

 Terkadang masih banyak yang bingung dalam membedakan proses erosi dan pelapukan Jangan salah Artikan, Inilah Perbedaan Pelapukan dan Erosi
Erosi dinding sungai oleh aktivitas air.

Proses erosi yang mengangkut material sedimen umumnya akan terdeposisi di daerah elevasi rendah seperti erat muara, sungai, ataupun laut. Erosi terdiri atas 4 tahapan utama, yakni:
  1. Detasemen ; tempat dimana material induk (batuan) pecah menjadi partikel-partikel kecil.
  2. Entrainment ; partikel kecil batuan (sedimen) bercampur dengan udara, air, ataupun es yang mencair.
  3. Transportasi ; material sedimen terbawa oleh agen-agen pengikisan.
  4. Deposisi; tempat simpulan partikel-partikel batuan (sedimen) berhenti tertransportasi.

Perbedaan Mendasar Antara Erosi dan Pelapukan

Untuk mengetahui perbedaan abrasi dan pelapukan maka hal fundamental yang perlu dimengerti bahwa abrasi yaitu murni pergerakan belahan-potongan batuan (material sedimen) dari sebuah daerah ke tempat yang yang lain, sedangkan pelapukan ialah hanya terbatas pada disintegrasi material insitu yang bersifat fisik, kimia dan biologis.

Pelapukan tidak dapat berhenti alasannya adalah akan selalu mengikuti proses alam. Untuk proses abrasi, ketika ini insan sudah mendapatkan cara untuk menguranginya lewat prosedur mitigasi yang sempurna, seperti menanam pohon di kawasan rentan acara abrasi dan membangun bronjong untuk meminimalkan kekuatan air menjamah langsung objek yang sekiranya rentan tererosi.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon