Jumat, 17 Januari 2020

Mengenal Astatin, Unsur Terlangka Di Bumi Dan Alam Semesta

Mayoritas komponen di planet kita hadir dalam jumlah banyak, tetapi apakah Anda yakin bahwa ada 1 bagian di alam semesta (bukan cuma di Bumi) yang jumlahnya cuma ada 31 gram saja?. Ya, komponen tersebut adalah Astatin, yang ialah bagian terlangka di alam semesta ini.

Apa itu Astatin?

Berbeda jauh dengan lusinan bagian yang mudah ditemui di lingkungan sekitar kita (misalnya oksigen dan karbon dioksida), unsur terlangka di alam semesta ini dianggap paling jarang dan sungguh susah dijumpai.

Saat ini, Astatin masih ialah pemegang rekor komponen terlangka di alam semesta dengan jumlah keterdapatannya yang sangat sedikit. Sekali lagi digarisbawahi bahwa Astatin hanya ada di alam semesta sebanyak 31 gram saja.

Astatin pertama kali disintetis pada tahun 1940 oleh Kenneth Ross MacKenzie, Emilio G. Sgre, dan Dale R. Corson di University of California. Mereka kemudian menamainya dengan kata yunani "astatos", yang berarti "tidak stabil".

Lihat juga tentang: Tata Nama Senyawa Kimia

Mengapa Astatin Sangat Sulit Ditemukan?

Mayoritas unsur di planet kita hadir dalam jumlah besar Mengenal Astatin, Unsur Terlangka di Bumi dan Alam Semesta

Pada mulanya Astatin merupakan komponen abstrak yang cuma dipakai oleh para ilmuwan untuk kebutuhan teoritis saja (selaku perhiasan dalam tabel periodik bagian kimia).

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa dalam tabel periodik harus ada komponen yang memiliki 85 proton di nukleusnya, dan itu harusnya dapat ditemukan di planet kita ini.

Seiring perkembangan ilmu wawasan, mereka sukses menerangkan eksistensi Astatin melalui eksperimen di laboratorium. Namun, untuk menemukan Astatin di alam adalah sesuatu hal yang sungguh sulit, berlawanan dengan unsur yang lain seperti oksigen, hidrogen, karbondioksida dan lain sebagainya.

Astatin sangat langka sebab sifat radioaktifnya yang sungguh tinggi, sehingga komponen ini sesudah luruh akan secara otomatis menguap atau hilang dengan sendirinya.

Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa secara praktis bagian ini mustahil bisa kita jumpai, sehingga bagian ini cuma mampu dipakai untuk studi teoritis saja.

Spekulasi dan Dugaan Sifat Astatin

Astatin mempunyai simbol kimia AT dengan nomor atom 85. Unsur ini timbul sebagai produk peluruhan dari unsur lain. Namun, sebab sifat radioaktifnya yang sungguh tinggi maka unsur ini akan eksklusif menguap saat selesainya proses peluruhan bagian asalnya.

Semua isotop dari bagian ini umurnya sungguh pendek, dimana isotop yang paling bisa bertahan "hidup" cuma 8 jam.

Ilmuwan tidak pernah berhasil mendapatkan sampel komponen ini dalam bentuk murni. Inilah yang menciptakan astatin sungguh sukar diketahui baik itu sifat fisik, kimia, maupun karakteristiknya lainnya.

Lihat juga perihal: Sifat-Sifat Nitrogen

Mereka memperkirakan sifat bagian ini praktis hanya menurut penempatannya di dalam metode periodik komponen. Namun bergotong-royong sifat yang berdasarkan hal tersebut yaitu sesuatu yang kurang meyakinkan.

Mereka yakin bahwa Astatin yakni analog dari iodium yang massanya lebih berat dan harus dikategorikan dalam kalangan unsur halogen, serentak dengan brom, klor, dan iodium.

Beberapa peneliti meyakini bahwa astatin mempunyai kenampakan fisik berwarna gelap dan kemungkinan besar bersifat semikonduktor. Kontrovesi mirip ini sangat sering ditemukan antar peneliti.

Dari semua perbedaan pertimbangan , cuma 1 hal yang disepakati adalah bahwa astatin memiliki titik leleh yang lebih tinggi dari iodium, alasannya adalah sejumlah kecil sampel anionik yang ditemukan pada komponen ini sungguh ibarat iodium. Inilah yang menegaskan Astatin dan Iodium serupa tapi tak sama.

Astatin juga dianggap mampu bertingkah mirip logam dan mampu menciptakan kation monatomik yang stabil dalam cairan.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon