Indonesia ialah negara kepulauan dengan keberagaman ras yang sangat tinggi. Bahkan, saking tingginya keanekaragaman budaya dan ras di Indonesia, negara kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berlainan-beda namun tetap satu.
Pada postingan ini, kita akan membicarakan lebih lanjut perihal keberagaman ras yang ada di Indonesia serta apa saja yang mempengaruhinya. Yuk simak dibawah ini!
Daftar Isi
Apa itu Ras
Ras pada dasarnya yaitu kategorisasi atau pembagian kalangan-golongan insan menurut karakteristik yang dimiliki oleh insan tersebut. Jika manusia A dengan B memiliki ras yang sama, maka mampu ditentukan bahwa akan banyak kemiripan antara kedua manusia tersebut.
Ras sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu Race yang artinya golongan-golongan manusia. Sedangkan, dalam Undang Undang No 40 Tahun 2008 ihwal abolisi diskriminasi ras dan etnis, ras didefinisikan sebagai kalangan bangsa menurut ciri-ciri fisik dan garis keturunannya.
Umumnya, yang dipakai untuk membedakan ras adalah bentuk tubuh, warna kulit, mata, rambut, dan karakteristik fisik yang lain yang gampang dilihat dan dibedakan.
Namun, yang membedakan antar ras tidak cuma karakteristik fisik, tetapi juga bentukan budaya yang ada dalam kelompok tersebut. Setiap golongan ras memiliki karakteristik fisik dan sosial yang unik dan berbeda-beda.
Selain itu, lahirnya seseorang dari ras tertentu juga dapat memperlihatkan status sosial tertentu pula bagi individu tersebut. Oleh karena itu, cukup penting untuk mengetahui ras dan jenis-jenis ras yang ada di dunia dan lebih spesifiknya Indonesia.
Ras yang Ada di Indonesia Beserta Persebarannya
seperti yang telah dijelaskan diatas, Indonesia mempunyai keanekaragaman ras yang cukup tinggi. Secara lazim, di Indonesia terdapat 6 ras yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yakni
- Papua-Melanosoid dengan karakteristik kulit hitam, wajah oval, dan badan yang relatif tinggi. Ras ini lazimnya tersebar di daerah Papua, Pulau Aru, dan pulau Kei.
- Malayan-Mongoloid dengan karakteristik kulit sawo matang, tampang bundar dan tinggi 150-160 cm. Ras ini terbagi menjadi dua ialah Proto Melayu (Batak, Toraja, Dayak) dan Deutro Melayu (Bugis, Madura, Jawa, Bali). Ras ini cukup secara umum dikuasai dan tersebar di seluruh daerah Indonesia.
- Asiatic-Mongoloid dengan karakteristik kulit kuning langsat, bentuk wajah oval, dan tinggi 155-160 cm. Anggota ras ini adalah keturunan Tionghoa, Jepang, dan Korea yang tersebar diseluruh daerah Indonesia
- Kaukasoid dengan karakteristik kulit putih-kuning, bentuk paras hati/oval, serta tubuh yang tinggi. Anggota ras ini ialah orang-orang India, Eropa, dan Arab yang tersebar di seluruh daerah Indonesia
- Negroid dengan karakteristik kulit gelap pekat, bentuk paras kotak serta badan yang tinggi. Yang termasuk ras ini ialah orang-orang Semang di semenanjung Malaka dan suku Mikopsi di Kepulauan Andaman
- Veddoid ialah golongan ras yang tidak mampu dimasukkan kedalam pengelompokan ras-ras diatas. Yang tergolong ras ini antara lain yakni orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, serta orang Mentawai di Kepulauan Mentawai
Seperti yang telah diterangkan diatas, keenam golongan ras tersebut memiliki karakteristik yang berlainan serta persebaran yang berbeda-beda pula di daerah Indonesia. Setelah ini, kita akan menjajal membahas faktor-faktor apa saja yang menghipnotis keberagaman ras di Indonesia.
Faktor yang Mendorong Keanekaragaman Ras di Indonesia
Terdapat banyak faktor yang mendorong keanekaragaman ras dan suku bangsa di Indonesia. Namun, setidaknya terdapat beberapa faktor yang dapat dianggap selaku faktor utama yang mengakibatkan keberagaman ras di Indonesia.
Berikut ini yaitu beberapa aspek yang berperan penting dalam mengembangkan keberagaman ras di Indonesia
- Lokasi Indonesia yang strategis dan dilewati jalur jual beli antar negara
- Banyak disinggahi penjualdari China, India, dan jazirah Arab yang alhasil menikah dan berasimilasi dengan ras pribumi
- Negara Indonesia yang berupa negara kepulauan, sehingga terdapat banyak pulau yang saling terpisahkan satu dengan yang yang lain. Hal ini menjadikan isolasionisme serta pembentukan budaya serta karakteristik yang berlawanan-beda antar pulau.
- Penjajahan bangsa Eropa di Indonesia yang cukup usang sehingga terjadi percampuran ras dan budaya antara para penjajah Eropa dengan ras pribumi Indonesia
Secara biasa , keempat aspek diatas berperan besar dalam menciptakan Indonesia mempunyai keberagaman ras yang sungguh tinggi. Namun, perlu disadari pula bahwa terdapat banyak faktor lain seperti kondisi lingkungan sekitar dan faktor-faktor lain.
Akibat Keberagaman Ras di Indonesia
Keberagaman ras di Indonesia yang sungguh tinggi tentu saja memiliki banyak dampak konkret, tetapi ternyata ada pula pengaruh negatifnya lho sobat-sahabat.
Dampak Positif Keberagaman Ras di Indonesia
Secara umum, keberagaman ras yang tinggi akan menciptakan sebuah negara menjadi lebih kaya budaya dan memiliki sumber daya manusia yang lebih bermacam-macam. Selain itu, penduduk yang heterogen juga umumnya lebih dinamis dan dapat mengikuti keadaan dengan zaman.
Berikut ini yakni beberapa imbas konkret yang disebabkan oleh keberagaman ras di Indonesia
- Membuat lingkungan berkegiatan yang lebih kaya dan dinamis
- Bisa menjadi sumber pemasukan dari pariwisata budaya dan pariwisata heritage lainnya
- Keberagaman yang tinggi bisa menjadi identitas pujian bangsa yang membedakannya dengan negara-negara lain di dunia
- Dapat membuat sebuah bangsa menjadi lebih maju dan inovatif karena terdapat banyak perspektif, budaya, dan acuan pikir yang ada dalam suatu penduduk
- Masyarakat yang heterogen dan beragam mampu menutupi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh sesama, sehingga memperkuat masyakarat secara biasa
- Mendorong terciptanya penduduk yang sarat toleransi dan tenggang rasa
Jika kita amati, pengaruh-imbas aktual tersebut banyak berhubungan dengan dinamika yang dihasilkan oleh keberagaman masyarakat. Namun, perlu diketahui bahwa dampak-dampak konkret ini cuma bisa terwujud bila terdapat toleransi dan empati antar kelompok masyarakat.
Dampak Negatif Keberagaman Ras di Indonesia
Kita sudah menyaksikan bahwa keberagaman ras di Indonesia memiliki aneka macam faedah dan dampak aktual. Namun, jika terdapat intoleransi dan semangat kesukuan, justru yang hendak terjadi ialah dampak-imbas negatif.
Berikut ini yaitu beberapa imbas negatif yang mungkin dihasilkan oleh keberagaman ras di Indonesia
- Potensi munculnya sikap kompetitif yang kurang sehat antar kelompok masyarakat
- Munculnya sikap kesukuan, egois, etnosentrisme, dan fanatisme yang berlebihan kepada kelompok tertentu
- Praktis dipecah belah oleh isu-info yang menyerang kekerabatan antar kelompok. Contohnya yakni politik Divide et Impera yang diterapkan Belanda
- Dibandingkan dengan masyarakat homogen, lebih sukar untuk mencapai persatuan dan kesatuan, salah satu sila Pancasila
- Potensi munculnya kalangan masyarkat secara umum dikuasai yang mendominasi kelompok penduduk minoritas
- Rawan terjadi rasisme dan intoleransi antara kelompok penduduk . Hal ini mampu berujung kepada pelanggaran hak asasi manusia
- Budaya dan kebiasaan yang berlainan-beda mempersulit penerapan peraturan dan kendali sosial dari masyarakat itu sendiri
Jika kita perhatikan, mayoritas pengaruh negatif ini mungkin terjadi saat sebuah kalangan penduduk dalam sebuah negara tidak mempunyai toleransi dan tenggang rasa dengan sesamanya.
Untungnya, Indonesia sudah mempunyai nilai-nilai toleransi dan tenggang rasa dalam Pancasila. Sebagai dasar negara, telah selayaknya nilai Pancasila ini terinternalisasi kedalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di Indonesia.
Referensi
Race – Stanford Encyclopedia of Philosophy
Statement on Race and Racism – American Association of Physical Antropologist
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon