Teori Atom Rutherford - Mempelajari ilmu pengetahuan tidak akan pernah ada habisnya. Setiap aspek dalam kehidupan ini sejatinya mampu diterangkan dengan ilmu pengetahuan, bahkan hingga hal terkecilpun. Seperti misalnya atom yang ialah partikel terkecil dari sebuah zat pun juga mampu dipelajari. Bahkan atom ini telah dipelajari semenjak dahulu.
Salah satu teori atom yang populer dan menjadi dasar pembelajaran atom di dunia adalah teori atom Rutherford. Teori ini mampu dibilang ialah teori atom yang paling muda diantara teori-teori atom yang sudah dirumuskan.
Pencetus Teori Atom Rutherford
Teori atom Rutherford yaitu teori atom yang paling muda jika daripada dua teori atom pendahulunya, ialah Teori Atom Dalton dan Teori Atom Thomson. Seperti namanya, teori ini ialah teori yang ditemukan oleh seorang Kimiawan bernama Ernest Rutherford.Teori atom Rutherford ini dikemukakan pertama kali pada tahun 1911. Teori ini diciptakan oleh Rutherford melalui percobaan panjang dengan memakai sinar alpha.
Konsep Dasar Teori Atom Rutherford dan Kelemahannya
Teori atom Rutherford menyangkal teori sebelumnya yang dikemukakan oleh Thomson yang menyatakan bahwa atom itu mirip roti kismis, dimana dia bermuatan faktual dengan partikel-partikel bermuatan konkret berada di sekelilingnya. Secara biasa , Rutherford merumuskan beberapa hal penting dalam teori yang ditemukannya ini, ialah:Ruang dalam atom adalah ruang hampa
Konsep pertama yang menjadi dasar aliran dalam teori atom Rutherford menyatakan bahwa di dalam ruang atom sebagian besar merupakan ruang hampa udara. Hal ini dibuktikan dengan pembuktian dengan menggunakan pancaran sinar radioaktif yang mengandung bagian alpha. Dari percobaan ini Rutherford mendapatkan jika pancaran ini tentang bagian inti atom. Proses ini lalu mengakibatkan terjadinya pantulan atau pembelokan pada partikel alpha tersebut.Gambar pengamatan versi atom Rutherford. |
Inti Atom Terdiri dari Muatan Positif
Berdasarkan percobaan yang sama, Rutherford juga memaparkan hasil lain dari penelitiannya. Hal kedua yang menjadi poin utama dalam teori atom Rutherford adalah dalilnya yang menyatakan kalau di dalam atom terdapat sebuah inti atom yang merupakan bagian dalam atom yang berukuran sungguh kecil dan bermuatan kasatmata.Hal ini dibuktikan dengan percobaan penyinaran dengan sinar alpha. Pada percobaan ini, partikel alpha yang dipancarkan mengenai inti atom akan dibelokkan kembali sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa ada inti atom yang ialah pusat dari massa atom di dalam atom tersebut.
Adanya Elektron yang Mengelilingi Inti Atom
Konsep berikutnya yang menjadi dasar dalam teori atom Rutherford ialah adanya elektron-elektron yang bermuatan negatif yang tersebar di sekeliling inti atom. Pergerakan elektron ini tergolong cukup tinggi dikala mengelilingi inti atom. Namun walaupun demikian, pergerakan dari awan-awan elektron ini tidak berpengaruh pada penyebaran dari partikel alfa yang dipancarkan sama sekali.Baca juga: Penjelasan Perkembangan Teori Atom
Meskipun dianggap sebagai suatu teori yang mudah dimengerti daripada dua teori sebelumnya, namun tetap saja teori atom dari Rutherford ini mempunyai beberapa kekurangan. Salah satunya ialah tidak mampunya rancangan dari teori ini menjelaskan perihal letak elektron atom serta cara rotasi atom.
Seperti yang sudah diterangkan, bahwa elektron ini bergerak mengelilingi inti atom, tetapi tidak dikenali bagaimana caranya rotasi elektron tersebut kepada inti atomnya. Selain itu, penemuan elektron juga menjinjing persoalan baru yakni energi yang dipancarkannya saat bergerak. Adanya energi ini kemudian membuat energi atom menjadi tidak stabil.
Nah, itulah tadi penjelasan singkat ihwal teori atom Rutherford, mulai dari konsep dasar yang disediakan oleh Rutherford hingga kelemahan dari teori atom ini. Sama seperti teori atom sebelumnya, akan selalu ada kelebihan dan kekurangan pada teori yang ditawarkan. Begitu pula pada teori ini. Sumber https://www.geologinesia.com/
EmoticonEmoticon