Senin, 31 Agustus 2020

Pengertian Dan Jenis-Jenis Tektonisme

Pengertian tektonisme yakni suatu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mensugesti permukaan bumi. Tenaga ini diketahui dengan sebutan tenaga tektonik. Tenaga tersebut mengakibatkan kerusakan baik fisik maupun non fisik pada bumi. Tektonisme umumnya dikaitkan dengan kejadian terjadinya gempa bumi. Bagi penduduk Indonesia, istilah ini tidak gila. Hal ini disebabkan oleh negara Indonesia yang sering mengalami gempa bumi tektonik. Ada 2 pembagian tektonisme berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerahnya, yakni gerak epirogenesa dan orogenesa.

1. Gerak epirogenesa

Pengertian tektonisme jenis ini adalah proses berubahnya bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga yang lambat dari dalam bumi. Gerak yang terjadi secara vertikal ini umumjuga disebut dengan gerak pembentuk kontinen atau benua. Hal ini bisa terjadi baik ke arah atas maupun ke bawah dengan melalui daerah yang luas. Gerak ini berisikan 2 jenis yaitu epirogenesa faktual dan negatif.

Pengertian tektonisme jenis epirogenesa positif yaitu gerakan yang menyebabkan lapisan kulit bumi menurun. Hal tersebut mirip permukaan air bahari nampak naik dan daratan nampak turun. Contohnya ialah tenggelamnya suatu pulau sebab pergerakan bumi. Sedangkan epirogenesa negatif yaitu gerakan yang menimbulkan lapisan kulit bumi menjadi naik. Hal ini seperti permukaan air laut menjadi nampak turun dan daratan menjadi nampak naik. Contoh gerakan ini adalah hadirnya pulau baru.

2. Gerak orogenesa

Gerak ini ialah proses pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan terjadi pada daerah yang sempit. Gerak yang termasuk dalam bagian pengertian tektonisme ini, biasanya diikuti dengan proses lipatan dan pelengkungan atau patahan. Hal ini ditimbulkan karena adanya tekanan mendatar pada arah lapisan batuan yang lentur. Proses lipatan terjadi alasannya adanya tenaga endogen yang memiliki arah yang bertentangan. Hal ini jadinya membentuk lapisan-lapisan batuan di kawasan tersebut menjadi terlipat-lipat. Lipatan tersebut berisikan 2 bentuk dasar yakni sinklinal atau lembah lipatan dan antiklinal atau puncak lipatan. Selain itu, ada pula berbagai jenis lipatan yang disebabkan oleh gerak orogenesa yaitu lipatan wajar , asimetris, dan tumpang tindih.

Sedangkan proses patahanan terjadi balasan lempeng yang membentuk kerak bumi saling bergerak dan berdekatan. Gerakan ini akan memunculkan tegangan yang sangat besar sampai kesannya memecahkan batuan. Tempat pecahnya batuan tersebut dinamakan patahan dan alur yang ialah akhir dari pecahnya batuan dinamakan alur patahan.

Jika pemahaman tektonisme ialah tenaga dari dalam bumi yang menjadikan pergantian, maka terjadinya patahan merupakan balasan dari perubahan tersebut. Bagian patahan yang sudah mengalami perubahan disebut juga dengan sesar. Tenaga tektonik yang menekan permukaan kulit bumi mengakibatkan terjadinya berbagai jenis patahan, adalah sesar naik dan turun. Selain itu, ada graben dan horst serta sesar mendatar.

a. Sesar naik dan turun

Sesar naik ialah patahan yang bab atap sesarnya menjadi bergerak keatas terhadap alas sesarnya. Sedangkan sesar turun yakni patahan yang pada bab atap sesarnya menjadi bergerak turun kepada alas sesarnya. Jika jarak pergantian yang terjadi pada sesar naik mencapai sampai beberapa km, maka hal ini disebut dengan sesar sungkup. Tapi dengan syarat pergantian ini terjadi dengan keadaan bagian yang satu menutupi bagian yang lain, Adapun kawasan di Indonesia yang diketahui dengan zona patahan adalah di Bukit Barisan.

b. Graben dan Horst

Graben ialah patahan yang memiliki bentuk jalur batuan pada dua bidang sesar yang nyaris sejajar, sempit, dan juga panjang. Sedangkan horst ialah patahan yang bagiannya meninggi sehingga nampak timbul pada tempat di sekitarnya.

c. Sesar mendatar

Pengertian patahan jenis tektonisme ini adalah patahan yang memiliki bentuk tegak lurus yang bergeser secara horizontal dan vertikal. Sesar ini lazimnya ditemukan di tempat yang terjadi perlipatan dan pensesaran yang naik. Salah satu contoh dari sesar mendatar terdapat di San Andreas, Filipina, dan Taiwan. Sementara di Indonesia mampu didapatkan di kawasan Kefamenanu, Timor.

Lempeng Tektonik

Batasan lempeng tektonik ada 3 macam adalah batas lempeng divergen, konvergen, dan sesar. Divergen ialah batas lempengan yang terjadi sebab lempengan kulit bumi mengalami pergerakan ke arah yang berlawanan. Hal ini lalu menyebabkan magma naik ke permukaan. Naiknya magma bisa mendorong permukaan bumi, sehingga menyebabkan lapisan permukaan yang gres. Sedangkan konvergen adalah batas yang terjadi antar lempeng kalau terjadi saling bertumbukan antar lempengan. Hal ini mengakibatkan salah satu lempeng tertekuk dan masuk ke bawah lempeng lainnya. Contohnya ialah saat terjadi gempa bumi di Aceh yang menimbulkan tsunami. Selanjutnya batas lempeng sesar yang terjadi jikalau kedua lempeng yang saling memiliki batas bergerak saling bertentangan dengan cara yang sejajar. Hal ini yaitu penutup dari ulasan mengenai pemahaman tektonisme beserta jenis-jenisnya.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon