Jumat, 27 November 2020

Perbedaan Reservoir Batubara Dan Reservoir Gas Konvensional

Karakteristik batubara selaku reservoir gas sungguh dipengaruhi oleh struktur heterogen dalam batubara, sehingga proses perembesan (sorption) dan penyimpanan (stroge) gas dalam batubara lebih kompleks dibandingkan reservoir konvensional. Reservoir batubara merupakan suatu metode jaringan pori dan fraktur.


Pori yakni tempat dimana sebagian besar gas dalam batubara tersimpan, sedangkan fraktur/cleat yakni rekahan yang menentukan kemudahan gas diekstraksi dari lapisan batubara. Rekahan-rekahan dalam batubara lazimnya dipenuhi oleh air sehingga untuk bisa mengeluarkan gas dari dalam batubara maka tekanan dalam reservoir batubara mesti dikurangi dengan cara memompa air terlebih dahulu keluar dari lapisan batubara.

Karakteristik khusus inilah yang membuat batubara digolongkan selaku reservoir gas non-konvensional. Beberapa perbedaan inti yang membedakan batubara dari reservoir gas konvensional mampu dilihat dalam tabel dibawah ini.

 sangat dipengaruhi oleh struktur heterogen dalam batubara Perbedaan Reservoir Batubara dan Reservoir Gas Konvensional
Tabel Perbandingan Reservoir Batubara dan Reservoir Gas Konvensional (A. Rodvelt, 2012). 

Perbedaan reservoir batubara dan reservoir konvensional (acuan: batupasir atau batugamping) bisa terlihat terperinci pada ketika bikinan. Pada reservoir gas konvensional, fraksi gas akan eksklusif keluar pada tahap awal produksi. Sejalan dengan berkurangnya buatan gas, fraksi air yang dihasilkan akan meningkat.

Sebaliknya, pada tahap permulaan buatan gas dalam batubara (CBM) maka sumur belum menghasilkan gas dalam jumlah yang irit, tetapi masih memproduksi sejumlah besar air. Jika puncak bikinan reservoir gas konvensional bisa diraih dalam masa waktu cuma 1 tahun dari masa operasional, maka puncak bikinan gas dalam batubara (CBM) diperoleh dalam jangka waktu yang lebih usang, lazimnya 5 - 7 tahun dari periode permulaan bikinan, tergantung dari keadaan geologi dimana reservoir itu berada.


 sangat dipengaruhi oleh struktur heterogen dalam batubara Perbedaan Reservoir Batubara dan Reservoir Gas Konvensional
Gambar Contoh Kurva Produksi Gas: (A) Reservoir Gas Konvensional, (B) Reservoir Gas dalam Batubara (Moore, 2012).

Pada permulaan produksi, industri ekstraksi gas dalam batubara umumnya memerlukan ongkos yang relatif lebih besar dibandingkan dengan konvensional gas. Tetapi pada tahap operasional berikutnya, biaya produksi gas dalam batubara mampu lebih hemat biaya ketimbang ongkos produksi gas alam konvensional.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon