Jumat, 18 Desember 2020

Geologi Pasir Besi : Genesa Dan Sifat Fisik

Sobat , pada artikel kali ini aku akan mencoba mengupas lebih jauh tentang geologi pasir besi, setelah sebelumnya kita sudah membahas perihal pengenalan pasir besi dan kebijakaan pemerintah indonesia dalam pengelolaannya (dapat anda lihat dalam link tautan dibawah). Geologi pasir besi yang dimaksudkan disini yaitu bekerjasama dengan genesa atau proses pembentukannya dan sifat fisik dari pasir besi itu sendiri. Mari kita mulai.

Genesa Pasir Besi

Pasir besi biasanya terdapat di sepanjang pantai, terbentuk karena proses penghancuran batuan asal oleh cuaca dan air permukaan, yang lalu tertransportasi dan diendapkan di sepanjang pantai. Gelombang laut dengan energi tertentu memilah dan mengakumulasi endapan tersebut menjadi pasir besi yang mempunyai nilai ekonomis.

Pasir besi selaku endapan letakan/placer, di Indonesia banyak ditemui selaku endapan aluvial pantai. Endapan pasir besi antara lain terdapat di sepanjang pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa dan Bali, pantai-pantai Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan pantai utara Papua. Beberapa lokasi sudah dikerjakan eksplorasi, bahkan eksploitasi, namun sebagian besar lagi belum dikerjakan eksplorasi atau kalaupun telah di eksploitasi tidak dilakukan melalui tahapan eksplorasi yang benar.

Mineral ringan dan berat yang mengandung bagian besi diendapkan dalam bentuk gumuk-gumuk pasir sepanjang dataran pantai. Endapan ini mengandung mineral utama seperti magnetit (Fe3O4/FeO.Fe2O3), hematit (Fe2O3), dan ilmenit (FeTiO3/FeO.TiO2), serta mineral ikutan pirhotit (FeS), pirit (FeS2), markasit, kalkopirit (CuFeS2), kromit (FeO2Cr2O3), almandit (Fe3Al2(SiO4)3), andradit (Ca3Fe2(SiO4)3), SiO2 bebas, serta bagian jejak (trace element) lainnya antara lain: Mn, Mg, Zn, Na, K, Ni, Cu, Pb, As, Sb, W, Sn, dan V (Wilfred W, 1939).

Pembentukan endapan pasir besi diputuskan oleh beberapa faktor antara lain batuan asal, proses perombakan, media transportasi, proses serta daerah pengendapannya. Sumber mineral endapan pasir besi pantai sebagian besar berasal dari batuan gunungapi bersifat andesitik dan basaltik. Proses perombakan terjadi alasannya adalah pelapukan batuan balasan adanya proses alam seperti panas dan hujan yang membuat butiran mineral terlepas dari batuannya.

Media transportasi endapan pasir besi antara lain: fatwa sungai, gelombang, dan arus laut. Proses transportasi menjinjing material lapukan dari batuan asal, menjadikan mineral-mineral terangkut sampai ke muara, lalu gelombang dan arus maritim mencuci dan memisahkan mineral-mineral tersebut berdasarkan perbedaan berat jenisnya.

Di kawasan pantai, mineral diendapkan kembali oleh gelombang air laut yang menghempas ke pantai. Akibat hempasan tersebut, sebagian besar mineral yang memiliki berat jenis yang besar akan terendapkan di pantai, sedangkan mineral berat yang berat jenisnya lebih ringan akan kembali terbawa oleh arus balik kembali ke maritim, demikian terjadi secara terus menerus sampai terjadi endapan pasir besi di pantai (lihat gambar di bawah). Tempat pengendapan pasir besi biasanya terjadi pada pantai yang landai, sedangkan pada pantai yang curam sulit terjadi proses pengendapan.

 pada postingan kali ini saya akan mencoba mengupas lebih jauh mengenai geologi pasir besi Geologi Pasir Besi : Genesa dan Sifat Fisik
Pembentukan pasir besi.

Sifat Fisik Pasir Besi

Pasir besi mengandung mineral utama magnetit (besi oksida) berasosiasi dengan titanomagnetit dengan sedikit magnetit dan hematit yang dibarengi dengan mineral pengotor seperti kuarsa, piroksen, biotit, rutil, dan lain-lain. Pengotor yang lain yang umum terdapat dalam pasir besi ialah fosfor dan belerang.

Pasir besi berwarna abu-abu sampai kehitaman, berbutir sangat halus dengan ukuran antara 75 - 150 mikron, densitas 2-5 gr/cm3, bobot isi (spesific gravity, SG) 2,99 - 4,23 gr/cm3, dan derajat kemagnetan (MD) 6,4 - 27,16%. Pasir besi yang mengandung mineral utama magnetit dicirikan oleh butiran mineral magnetit yang senantiasa berikatan dengan butiran mineral magnetit yang lain sehingga membentuk ikatan rantai. Butiran mineralnya bersistem kristal isometrik, sehingga pasir besi (magnetit) condong berupa membundar hingga membundar tanggung.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon