Jumat, 18 Desember 2020

Perkembangan Cbm (Coalbed Methane) Di Dunia

Jika batubara telah dimanfaatkan semenjak ribuan tahun lalu, pemanfaatan CBM sebagai sumber energi baru dimulai diawal kurun tahun 1980-an. Pada permulaan pengembangannya, CBM ialah gas yang dianggap mengusik dan membahayakan keamanan para pekerja tambang batubara bawah permukaan. Gas metan di dalam tambang batubara sering menjadikan terjadinya ledakan dan kebakaran. Perhatian CBM pada saat itu, lebih selaku langkah-langkah pencegahan untuk menyingkir dari bencana ledakan dan kebakaran tambang.

Sumberdaya CBM tersebar di banyak negara yang memiliki sumberdaya batubara yang cukup signifikan, diantaranya yakni Amerika, Australia, Kanada, Rusia, Tiongkok, India, Afrika Selatan, Polandia, dan Kazakhstan. Eksploitasi CBM secara komersil dimulai di Amerika pada sekitar tahun 1970-an bersama dengan perjuangan pemerintah untuk memajukan keamanan tambang. Walaupun demikian, baru pada awal tahun 1980-an, eksplorasi dan eksploitasi CBM selaku sumberdaya energi mulai dijalankan secara serius dan meningkat sangat pesat di awal tahun 1990-an. Diperkirakan sumberdaya CBM di seluruh dunia mencapai sekitar 3000 TCF.

Jika batubara telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun lalu Perkembangan CBM (Coalbed Methane) di Dunia
Gambar Peta eksistensi CBM dan CMM dunia di negara yang tergabung dalam OCDE (negara yang telah menandatangani Convention Co-Operation and Development, Flores, 2013).

Beberapa negara di dunia (Amerika, Australia, Kanada, Tiongkok, dan India) sudah mulai memproduksi dan memasarkan CBM selaku pipeline gas atau memanfaatkannya secara langsung selaku pembangkit listrik. Pada lazimnya di negara-negara tersebut CBM dipergunakan untuk menyanggupi keperluan listrik domestik. Jika di Amerika, Australia, dan Canada, industri CBM telah berada pada keadaan mature, CBM di Tiongkok dan India mulai dibuat dengan pasar yang dianggap cukup memiliki peluang. Sedangkan Indonesia dan Rusia yakni negara yang telah memulai untuk menyebarkan CBM secara komersial (Moore, 2012). Walaupun demikian, di kedua negara tersebut, industri CBM masih berada pada tahapan eksplorasi.

Amerika ialah negara dengan produksi CBM terbesar di dunia (Moore,2012). Di Amerika, CBM dibuat dari batubara aneka macam peringkat (antrasit, bituminous, dan subbituminus) yang tersebar di 12 cekungan. Sebagian besar CBM di negara ini diproduksi dari 3 cekungan besar yaitu The Black Warior (Alabama), San Juan (New Mexico, Utah, Colorado), dan The Powder River (utamanya Wyoming) (lihat gambar dibawah). Jika sebelumnya eksplorasi CBM terfokus batubara peringkat tinggi, kesuksesan ekstraksi CBM dari batubara subbituminus di cekungan Powder River Basin, memicu perjuangan pengembangan CBM dari batubara peringkat rendah di banyak cekungan sedimen yang lain di dunia, termasuk di Indonesia.

Jika batubara telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun lalu Perkembangan CBM (Coalbed Methane) di Dunia
Gambar Cekungan Batubara Penghasil CBM Terbesar di Amerika.

Di Australia dengan jumlah sumberdaya batubara peringkat tinggi sungguh besar serta banyaknya tambang batubara bawah permukaan (underground), eksistensi gas dalam tambang batubara yang membahayakan keselamatan tambang telah sejak usang dianggap menjadi info penting di Australia. Akan namun, pemanfaatan CBM sebagai sumberdaya energi baru dimulai pada tahun 1996 untuk lalu meningkat pesat pada tahun 2001. CBM di Australia nyaris semuanya dibuat dari cekungan Bowen dan Cekungan Surat di negara bab Queensland (lihat gambar di bawah). Saat ini CBM cekungan Sydney juga mulai dibuat dan dikembangkan. Seperti halnya di Amerika, sebagian besar CBM di Australia berasal dari batubara peringkat tinggi. Walaupun demikian, di negara ini CBM juga sudah mulai dibuat secara signifikan dari batubara subbituminus di Cekungan Surat. Eksplorasi CBM pada batubara peringkat rendah lainnya masih berlangsung di Victoria namun sampai dikala ini belum dibuat .

Di Canada, CBM diekstraksi dari batubara bituminus berumur Kapur. Di negara ini batubara bituminus dan subbituminus berumur Yura dan Tersier dianggap mengandung sumberdaya CBM yang memiliki potensi. Di Tiongkok CBM dan CMM dibuat dari batubara antrasit berumur Karbon dan Perm dari cekungan Qinhui. Batubara berumur karbon dan Perm dari cekungan ordos juga dianggap berpeluang mengandung CBM. Di India, CBM juga diproduksi dari batubara antrasit berumur Perm. Hingga saat ini tercatat 4 cekungan dengan sekitar 14 lapangan CBM yang aktif di India. Di negara tersebut, batubara subbituminus berumur Tersier dianggap mempunyai peluangCBM cukup menjanjikan. Sedangkan di Rusia, batubara bituminus dan antrasit berumur Karbon dan Perm adalah sumber CBM bagi negara tersebut. Saat ini dengan adanya teknologi pengubahan CBM menjadi Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG) menjadikan industri CBM di Australia, Tiongkok, dan Indonesia dianggap potensial tinggi untuk dikembangkan (Moore, 2012).
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon