Sabtu, 12 Desember 2020

Kegunaan (Pemanfaatan) Emas

Apa saja Manfaat Emas? - Sejak dulu emas diketahui selaku materi pemanis, lambang kesejahteraan, atau disimpan untuk dana moneter. Keinginan orang untuk memiliki emas sudah menyebabkan terjadinya tukar barang, invasi, penguasaan kolonisasi dan eksplorasi di beberapa kawasan di dunia mirip di India, Asia, Afrika, dan Liberia. Kegunaan emas yang begitu multi lini dan presisi membuatnya menjadi idola untuk diperebutkan.

Pemanfaatan emas yang bernilai tinggi juga menjadi salah satu pendorong ditemukannya benua Amerika. Keserakahan para Conguistadore terhadap emas sering menjadikan terjadinya penjarahan, perampokan, bahkan pembunuhan. Disamping itu, "demam" emas juga menyebabkan terjadinya komunitas masyarakat baru yang dibarengi dengan datangnya industri-industri pendukung yang lain.


Pada zaman terbaru, kegunaan emas yang utama ialah untuk dana moneter yang diwujudkan dalam bentuk bulion sebagai cadangan untuk setiap duit kertas yang dikeluarkan. Karena sifatnya yang lunak sehingga mudah ditempa, emas digunakan sebagai aksesori.

Lihat juga tentang: Daerah Penghasil Emas

Paduan emas dengan logam lain seperti tembaga, perak, nikel, atau paladium menjadikan adanya istilah emas putih, hijau, dan kuning dalam dunia aksesori. Emas juga dipakai selaku materi pelapis, dekorasi pada gelas dan keramik, bahan penyepuh, book binding, huruf, dan hiasan yang lain. Selain itu, emas juga diharapkan selaku materi dalam industri kimia, pengerjaan gelas dan kedokteran gigi (Wahyudi, 1995).

Sejarah Penggunaan Emas

Sejarah penggunaan emas ialah hal yang penting dikaji: mulai dari awal sejarah umat insan hingga sekitar 1000 SM, penggunaan emas terutama hanya terbatas selaku ornamen (dekorasi), hiasan, dan simbol kekuasaan para raja. Hal ini sering disebut era ornamentatif dalam sejarah logam mulia.

Setelah tahun 1000 SM, emas memasuki era barunya selaku alat tukar (duit) dan sirkulasi secara bebas hingga sekitar tahun 1916 M. Tahap ini disebut kala moneter dalam sejarah logam ini, walaupun dalam jumlah tertentu penggunaannya selaku hiasan masih berlanjut.


Setelah Perang Dunia I pemanfaatan emas sebagai alat tukar dikurangi dan pada risikonya dibatasi dibanyak negara, kecuali untuk keperluan pelengkap dan era ini berlanjut hingga sekarang. Walaupun demikian, disejumlah negara warga negara diizinkan memiliki emas dalam jual beli logam.

Baca juga tentang: Genesa Emas

Sejak tahun 1950 terjadi peningkatan penggunaan emas dalam industri, hal itu menjadi tanda bahwa emas memasuki tahap berikutnya ialah masa industri dalam sejarah logam. Secara khusus, penggunaan emas sungguh tergantung pada fungsi tradisionalnya yaitu :
  1. Sebagai ukuran keuangan (monetary measure) oleh pemerintah dan bank sentral dalam pembayaran internasional
  2. Nilai intrinsiknya sebagai logam yang paling manis/indah
  3. Sifat kimianya yang inert (tidak bereaksi)
  4. Sifat mampu dibentuk (malleability, serta sifat menghantarkan listrik dan panas yang sangat bagus)

Pemanfaatan Emas di Era Modern

Pada dunia moneter internasional, emas dipakai dalam bentuk batangan emas murni, tablet, dan koin dengan spesifikasi kandungan emas tertentu. Untuk fungsi lain, emas digunakan dalam bentuk murni atau berupa gabungan dengan logam lain seperti perak, platina, dan tembaga.

Sulit bagi kita memilih secara tepat komposisi penggunaan emas tahunan diantara terlalu banyak jenis penggunaan emas. Terdapat banyak alasan untuk ini, diantaranya yakni kecenderungan forum keuangan tertentu dan individu untuk mengakibatkan logam ini sebagai simpanan. Kelangkaannya juga menjadi salah satu penyebab terjadinya penimbunan logam ini, sehingga menurunkan pemakaian untuk bidang lain.

Jual-beli emas, selain untuk perhiasan, tujuan industri dan sebagainya adalah dihentikan secara aturan di banyak negara. Walaupun demikian, penimbunan emas secara tradisional terjadi di negara-negara Asia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

 Sejak dulu emas dikenal sebagai bahan perhiasan Kegunaan (Pemanfaatan) Emas
Gambar penggunaan emas untuk embel-embel dan investasi.

Diperkirakan sekitar 20% produksi emas tahunan dunia masuk ke pemerintah-pemerintah dan bank sentral selaku cadangan moneter, sekitar 5% masuk ke tangan perseorangan atau perusahaan, dan sisanya 75% atau sekitar 36 juta oz dipakai dalam pembuatan (pabrikasi) barang-barang tertentu. Dari bab terakhir itu, sekitar 60% dikomsumsi oleh industri pengerjaan gigi palsu, suplemen dan koin; sisanya digunakan dalam sejumlah besar alat-alat elektronik dan industri lain.

Penggunaan Emas di Zaman Kuno

Emas yakni logam ornamen/hiasan para raja dan kaum aristokrat dengan warna alami yang menggoda, berkilau, dan bertekstur mirip sutra. Sejak zaman kuno logam cantik ini secara tradisi sudah dinikmati selaku tambahan pribadi, khususnya dalam bentuk cincin dan bermacam-macam aksesori yang lain. Sejumlah emas dipakai dalam mata pena, medali, jam tangan, dan gigi imitasi.

Emas juga telah digunakan sejak zaman awal sejarah dalam pembuatan piala, cangkir, vas bunga, petih mayat, dan barang-barang lainnya. Dari semua penggunaan tersebut, emas lazimnya dipadukan dengan tembaga atau perak, kemurnian emas paduan dinyatakan dalam "karat". Emas murni disebut "emas 24 karat".

Lihat juga tentang: Emas Aluvial

Emas murni atau emas dengan kandungan perak dan tembaga yang kecil mampu ditempa hingga membentuk lembaran sungguh tipis dengan ketebalan 0,000005 inchi. Dalam bentuk lembaran tipis ini, emas sudah dipakai untuk banyak tujuan dekorasi bangunan, patung, dan benda lain semenjak zaman pra-Alkitab.

Sifat Emas Menentukan Jenis Pemanfaatannya

Lapisan tipis emas di "las" ke logam-logam dasar mirip nikel, tembaga, ataupun perunggu serta mampu dibalutkan untuk membuat bentuk-bentuk yang rumit tanpa memecahkan lapisan tipis emas tersebut. Material mirip itu disebut piringan berisi emas (gold-filled plate) dan digunakan secara luas dalam aneka macam jenis suplemen, rangka jam, rangka kacamata, dan lain-lain. Penggunaan emas di bidang industri pada dasarnya bergantung pada karakteristik emas seperti:
  1. Sifat lunaknya
  2. Sifat gampang membentuk paduan dengan logam yang lain (perak, tembaga, dan platina)
  3. Sifat ductility dan malleability yang sangat baik
  4. Sifat menghantarkan listrik dan panas yang sangat baik
  5. Sifat kimianya yang inert sehingga tahan kepada korosi oleh oksigen, sulfur dan senyawa-senyawa kimia, termasuk nyaris semua asam tunggal

Hampir semua emas di bidang industri dikomsumsi oleh industri elektro dan industri rekayasa listrik dimana produk-produknya memiliki cakupan yang luas mulai dari pelapis pipa vakum, material khusus kontak listrik, kawat listrik, konduktor mutu tinggi, untuk mencetak sirkuit komputer, radio, dan televisi.

Dalam jumlah banyak, bagian emas juga digunakan oleh industri dalam pembuatan paduan logam tungku temperatur tinggi, materi pelapis khusus alat kimia dan nuklir, inframerah dan reflaktor panas pada pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa serta selaku pelindung panas untuk pesawat jet dan mesin roket. Kaca jendela berlapis emas untuk bangunan pada iklim panas, beling mobil dipanaskan listrik (windscreens heated electrically) memiliki lapisan tipis emas transparan dan konduktif (bersifat menghantarkan panas), pesawat terbang, kapal laut, dan lokomotif.

Emas juga dikomsumsi oleh industri pencetakan (printing) dan furnitur dalam bentuk cat emas dan industri keramik dalam bentuk "emas cair" organik untuk aplikasi tanah liat (pottery) dan barang-barang gelas (glassware). Pada liring dan proses perlakuan lain, adonan emas organik direduksi meninggalkan suatu film tipis emas yang terkait secara besar lengan berkuasa pada perangkat keramik atau gelas. Sejumlah kecil emas juga digunakan untuk mewarnai gelas, sedikit garam emas dipakai pada proses fotografi tertentu dan antisipasi medis.

Dampak Perkembangan Penggunaan Emas

Apabila kita tinjau ke belakang, setidaknya 5000 tahun terakhir sejarah emas, kita menyaksikan bahwa logam yang paling berharga dan paling anggun/indah ini telah memainkan tugas yang hebat, bahkan kadang-kadang dominan dalam pengalaman/sejarah insan dan kemajuannya, pertama sebagai suplemen, kemudian sebagai alat tukar (uang logam), selanjutnya sebagai media/alat tukar internasional dan sekarang selaku unsur yang mesti ada dalam industri.

Kita juga menyaksikan bahwa emas telah memancing insan melaksanakan pekerjaan baik dan buruk. Pada segi pertama, impian mempunyai logam ini menunjukkan kita banyak sekali inovasi baik pada bidang kimia maupun geografi; pada sisi kedua demam emas (auri sacra fames) telah memicu penaklukan, penjajahan, dan perbudakan aneka macam bangsa, perkelahian masyarakatdan perlakuan keji insan.

Prospek emas di masa depan, kita melihat suatu industri dimana emas akan memainkan peran yang berkembangdalam produksi komputer kecepatan tinggi, telekomunikasi, wahana ruang angkasa, farmasi, dan ribuan barang-barang hasil kecerdasan manusia pada peradaban masa depan. Kita juga mengerti bahwa manusia tidak akan kehilangan pesonanya terhadap logam yang sudah usang dikaguminya karena keelokan alamiah dan kualitasnya yang tahan lama.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon