Minggu, 31 Januari 2021

Masa Depan Australia Akan Suram Jika Terus Sepelekan Ilmu Matematika

Dalam tata cara pendidikan di Australia, murid dari kelas 11 dan 12 telah memilih mata pelajaran apa yang diambil selaku persiapan masuk ke universitas. Masing-masing jurusan di universitas akan menentukan pelajaran apa yang diambil oleh siswa sebagai syarat untuk masuk di jurusan tersebut. Tidak semua jurusan sains misalnya mengharuskan siswa untuk mengambil pelajaran matematika.

Saat ini di Australia cuma 14 persen dari jurusan sains di universitas mensyaratkan pelajaran matematika sebagai mata pelajaran utama yang harus diambil. Disinyalir bila hal ini terus terjadi maka kedepannya Australia akan memiliki era depan yang suram dalam bidang sains dan teknologi.

Atas dasar kekuatiran tersebut, dikala ini pemerintah Federal berniat mengharuskan matematika selaku syarat bagi jurusan mirip bisnis, teknik dan sains. Sekarang pemerintah Australia sedang mempersiapkan rencana 10 tahunan guna memajukan kemampuan matematika dan penemuan.
 sudah menentukan mata pelajaran apa yang diambil sebagai persiapan masuk ke universitas Masa Depan Australia Akan Suram Jika Terus Sepelekan Ilmu Matematika
gambar ilustrasi ilmu matematika.

Para andal mengungkapkan juga bahwa persoalan lainnya yang dihadapi mahasiswa gres dikala masuk universitas adalah bahwa pelajaran matematika yang mereka terima ternyata jauh lebih susah, dari asumsi semula setelah mereka diterima di jurusan sains, teknologi, dan matematika. Profesor Matematika di University of Western Australia, Cheryl Praeger, menyampaikan Australia akan menghadapi periode depan yang suram kecuali usulan ini dilaksanakan.

"Saya pikir kita sungguh memerlukan mahasiswa, lulusan, dan pekerja nantinya yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis untuk menuntaskan aneka macam macam dilema. Jika ini tidak segera diantisipasi maka industri kreatif australia nantinya akan hilang. Misalnya saja perawat yang mesti bisa mengukur dosis obat. Kalau mereka tidak menguasai matematika, maka mereka tidak akan  mampu melakukan pekerjaan secara efisien. Ini menyangkut seluruh bagian kehidupan kita." kata Prof Praeger.

Sedangkan Professor Geoff Prince yang juga seorang eksekutif Institut Sains Matematika Australia menyampaikan bahwa Australia makin tertinggal dari negara lain dalam hal matematika. Dia mengatakan mahasiswa Australia sering memperoleh hasil yang lebih rendah dalam setiap kontes yang berhubungan dengan matematika secara internasional.

Institut tersebut membeberkan data statistik yang mencengangkan adalah bahwa cuma 14 persen jurusan sains di universitas di Australia yang mensyaratkan pelajaran matematika sebagai pintu masuk. Contohnya di New South Wales, tidak ada satupun universitas yang mensyaratkan matematika untuk jurusan sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Australia lewat Menteri Pendidikannya Simon Birmingham hari Kamis (17/3/2016) akan mengeluarkan regulasi planning 10 tahun bagi abad depan matematika. Selain sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, laporan dari para jago juga merekomendasikan supaya Australia menanggulangi dilema kelemahan guru matematika khusus, dan juga menciptakan sentra riset matematika nasional. (sumber: jpnn dotcom 17/03/2016).

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon