Jumat, 29 Januari 2021

Placer Intan Dan Sejarah Penambangannya

Intan (diamond) adalah jenis utama dari watu mulia yang banyak dihasilkan dari endapan placer. Sebelum tahun 1871, dimana intan pertamakali ditemukan pada batuan primer di tempat Kimberley, Afrika Selatan, seluruh bikinan intan di dunia berasal dari endapan placer yang ada di India dan Brasil.

Saat ini, sekitar 95% bikinan intan dunia berasal dari endapan placer. Placer intan mampu dijumpai di Belgian Congo, Gold Coast, Angola, Sierra Leone, Tanganyika, Brazil, Afrika Selatan. Jumlah yang kecil juga dijumpai di French West Africa, Southwest Africa, British Guiana, Borneo (Kalimantan), Australia, Nigeria, dan Venezuela.

Sepanjang yang dikenali hingga dikala ini, intan berasal dari batuan beku ultrabasa (kimberlit atau peridotit) yang terdapat di dalam "pipelike intrusions". Deposit primer tersebut bisa ditemui di Afrika Selatan, Afrika Tengah, dan di Arkansas. Sedangkan sumber primer dari intan yang ada di Amerika Selatan dan Indonesia (Kalimantan) belum dikenali dengan pasti.

Karena intan tersebar sangat jarang dalam pipes tersebut, maka rasio konsentrasi yang tinggi mutlak diperlukan untuk membentuk endapan placer yang workable. Endapan placer yang paling remarkable di Afrika Selatan ialah di distrik Lichtenburg, yang merupakan saksi dari terjadinya perburuan intan besar-besaran pada tahun 1926.


 adalah jenis utama dari batu mulia yang banyak dihasilkan dari endapan placer Placer Intan dan Sejarah Penambangannya
Batuan pembawa intan (Kiri) & penampang placer aluvial Lichtenburg, Afrika Selatan (Williams dalam Batemen, 1962).

Di daerah tersebut (Lichtenburg, Afrika Selatan), dikala kita berjalan memangkas striking peneplain yang terbentuk di atas sebuah "ancient dolomite", kita akan terkagum-takjub melihat stream gravels yang luas, berkelok-kelok, dan membentuk tanggul-tanggul yang terproyeksi di atas peneplain tersebut, dan memangkas secara discontinously, serta menelisik di jalur-jalur meander sungai renta (former stream).

Sungai bau tanah tersebut sebelumnya berupa “parit” yang memangkas endapan dolomit, dimana lembahnya mengandung diamantiferous gravels (gravel-gravel yang mengandung intan). Daerah tersebut disusun oleh topography karst, drainase permukaannya telah hilang, dan dolomit plateau-nya yang gampang larut telah mengalami penurunan secara perlahan akhir pelarutan-pelapukan.

Akan tetapi, dolomit yang berada di bawah gravels lolos dari pelarutan dan tetap tinggal selaku sebuah punggungan (ridge), yang ditutupi oleh "diamantiferous gravels". Akumulasi intan pada kawasan tersebut berada pada bab bawah gravels dari punggungan tersebut.

Suatu kondisi yang tergolong unik yaitu terbentuknya potholes dan sinkholes di bab bawah, dan menjadi bagian dasar lembah renta (former valley), di mana gravel-gravel intan masuk ke dalamnya. Sebagian dari pockets yang didapatkan di tempat ini terbukti sungguh kaya kepada intan.

Gravel-gravel Lichtenburg di tahun 1927, yang ialah tahun buatan terbesarnya, menghasilkan lebih dari 2.100.000 carats (420.000 gram) yang bernilai lebih dari $23.000.000; ini seimbang dengan kira-kira 2.300.000 carats (460.000) intan dari "diamond pipes" (sumber primernya) pada tahun yang serupa.

Gravel-gravel diamantiferous di Belgian Congo, yang menghasilkan sekitar 2/3 produksi intan dunia, ialah endapan stream gravels yang lebih dahulu didapatkan, di mana intannya kemungkinan berasal dari pelapukan pipa-pipa kimberlite, beberapa diantaranya juga telah ditemukan di Kongo. Kejadian yang sama kemungkinan terjadi juga pada gravel-gravel di tempat Angola.

Intan di Minas Geraes, Brazil didapatkan dalam gravel-gravel yang berasal dari batuan konglomerat yang mencirikan terkonsentrasinya endapan placer yang sumber batuannya belum dikenali secara pasti. Endapan Carbonado di Bahia, Brazil terbukti secara genetis berasal dari gravel-gravel sungai modern, menghasilkan intan yang sangat elok digunakan sebagai intan pemboran (mata bor).

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon