Senin, 11 Januari 2021

Zona Supratidal Sebagai Lingkungan Pengendapan Batuan Karbonat

Pengertian Zona Supratidal

Tempat terbentuknya sebuah sistem karbonat atau yang lebih diketahui selaku lingkungan pengendapan karbonat, mencakup beberapa bagian dari suatu maritim dangkal. Salah satu zona dari laut dangkal tersebut kita kenal dengan sebutan zona supratidal. Zona (daerah) supratidal adalah zona yang terletak di atas garis pasang tertinggi yang dapat mempunyai lebar sampai beberapa kilometer dengan bentuk morfologinya yang bergelombang. Daerah ini sungguh dipengaruhi oleh iklim, paling utama yaitu hujan.


Gambar zona supratidal (sumber:oz.coast govdotau).

Supratidal dan Lingkungan Pengendapan Karbonat

Suatu kawasan yang memiliki ekspresi dominan hujan dan trend panas, dengan curah hujan yang tinggi, akan membentuk beberapa sub-sistem lingkungan pengendapan. Endapan evaporit yang sering terbentuk pada ekspresi dominan kemarau lazimnya akan secepatnya dikikis air hujan pada ketika isu terkini hujan.

Di pinggiran pantai, rawa-rawa dengan bagian-bagian lekukannya yang khas akan terisi oleh air tawar atau air payau yang bersifat sementara (perenial). Di permukaan dasarnya lazimnya akan berkembang ganggang hijau-biru yang menjadi kuliner berbagai macam gastropoda dalam jumlah yang banyak. Selain gastropoda, pada zona ini biasa tumbuh kerak ganggang di atas lumpur karbonat dan lanau dengan lapisan yang tipis. Sedimen yang dibentuk oleh gelombang pasang dan tornado di daerah pinggiran sering ditembus oleh akar-akar rumput dan bakau, juga berbagai jenis cacing dan kepiting-darat.

Sering terbentuk rongga-rongga kecil dalam lapisan sedimen yang diakibatkan oleh akumulasi gas hasil pembusukan material organik. Saat sedimen tersebut mengalami kompaksi, rongga-rongga tersebut ikut pula terawetkan sehingga membentuk struktur yang dikenal dengan ungkapan struktur mata-burung (birdseye: Shinn, 1968). Angin pada zona supratidal sering bertiup cukup kencang, sehingga dapat memuat butiran pasir dan cangkang-cangkang dari kerang-laut ke kawasan daratan.


Di kawasan dengan iklim kering, batuan evaporit yang terbentuk di zona supratidal kebanyakan tidak mendukung kehidupan. Lumpur karbonat yang berlapis tipis dan berongga, umumnya hanya mengandung mineral gipsum dan anhidrit. Kolam-kolam kecil yang merupakan akumulasi air laut akandibawa oleh gelombang pasang di atas lapisan evaporit. Setelah mengalami pemanasan akumulasi air laut tersebut akan menghasilkan endapan halit.

Penyebaran dari sebuah endapan evaporit sungguh dipengaruhi oleh angin, sedangkan derajat penguapan yang tinggi ialah pengontrol yang menjadikan air laut bisa terbawa ke atas lapisan sedimen yang ada di tempat rawa-rawa di wilayah beriklim kering. Hal inilah yang menyebabkan lingkungan tersebut ialah daerah penggantian mineral aragonit oleh dolomit pada permulaan diagenesa (Shinn dkk., 1965).

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon