Kamis, 18 Februari 2021

Apa Itu Mineral ? Pengertian, Acuan, Beserta Sifat Fisik Dan Kimianya

Tahukah kau apa itu mineral? menurut ilmu geologi, mineral ialah padatan senyawa kimia yang homogen, anorganik, dan memiliki metode kristal tertentu serta terbentuk secara alamiah. Setiap hari kita menggunakan produk yang terbuat dari mineral. Garam yang kita tambahkan ke kuliner berasal dari mineral halit, tablet antasida (obat asam lambung) yang dibuat dari kalsit.

Dibutuhkan berbagai jenis mineral untuk membuat sesuatu yang sederhana seperti pensil kayu yang yang dibuat dari mineral grafit dan tanah liat (lempung); kuningan terbuat dari tembaga dan seng, serta cat yang berwarna mengandung pigmen dan materi pengisi yang yang dibuat dari aneka macam mineral.


Sebuah ponsel dibentuk dengan menggunakan puluhan mineral yang berbeda yang bersumber dari pertambangan di seluruh dunia. Mobil dan motor yang setiap hari kita kendarai, bangunan yang kita tinggali, dan pupuk yang dipakai untuk memproduksi kuliner kita, semua dibuat memakai mineral.

Setidaknya ada sekitar tiga triliun ton komoditas mineral yang dikonsumsi setiap tahun untuk mendukung hidup 300 juta warga. Itu memiliki arti ada sekitar sepuluh ton bahan mineral yang dikonsumsi tiap orang, setiap tahun. Untuk menyanggupi definisi mineral, maka sebuah zat yang disebut selaku mineral harus menyanggupi lima syarat, yaitu :

  • Alami
  • Anorganik
  • Padat
  • Memiliki Komposisi kimia tertentu
  • Memiliki struktur internal

"Alami" memiliki arti bahwa manusia tidak menjadikannya. Baja bukan mineral alasannya merupakan paduan hasil bikinan yang dibentuk manusia. "Anorganik" mempunyai arti bahwa zat tersebut tidak dibentuk oleh organisme. Kayu dan mutiara yang dibentuk oleh organisme tidak bisa disebut selaku mineral.


"Padat" bermakna bahwa tidak berbentuk cairan atau gas pada suhu dan tekanan standar. "Memiliki komposisi kimia" mempunyai arti bahwa semua mineral mempunyai komposisi kimia yang beragam dalam kisaran tertentu. Sebagai teladan mineral halit (dikenal selaku "kerikil garam") memiliki komposisi kimia NaCl. Hal ini berarti terdiri dari jumlah yang sama atom natrium dan klorit.

"Memiliki struktur internal" memiliki arti bahwa atom dalam mineral berada dalam teladan yang sistematis dan berulang. Sebagai acuan, struktur mineral halit dikelola dalam acuan kubik.

 mineral adalah padatan senyawa kimia yang homogen Apa itu Mineral ? Pengertian, Contoh, beserta Sifat Fisik dan Kimianya
Gambar ikatan ion klorit dan sodium pembentuk mineral Halit.

Definisi Mineral Di Berbagai Bidang

Kata "mineral" digunakan dalam berbagai cara. Definisi yang diberikan di atas yaitu definisi formal yang disukai oleh para andal geologi. Kata mineral juga memiliki makna gizi. Hal ini digunakan dalam acuan untuk banyak materi kimia anorganik yang memiliki kegunaan untuk memperbaiki jaringan, metabolisme, dan proses tubuh yang lain. Nutrisi mineral bagi tubuh insan antara lain besi, sulfur, kalsium, tembaga, fosfat, magnesium dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kata "mineral" juga sering digunakan secara tidak konsisten dalam bidang geologi. Di bidang pertambangan, apa yang diperoleh dari tanah dan digunakan oleh manusia dianggap sebagai "komoditas mineral" atau "materi mineral".

Komoditas yang dimaksudkan tersebut tergolong batu pecah, yang ialah produk manufaktur yang yang dibuat dari batuan yang dihancurkan; kapur, yang ialah produk manufaktur yang terbuat dari batu kapur atau marmer yang terdiri dari mineral kalsit; batubara organik, minyak dan gas; batuan mirip granit yang merupakan campuran mineral kuarsa dan feldspar, dan kerikil obsidian yang tidak memiliki komposisi dan struktur internal yang pasti.

Sifat Fisik dan Kimia Mineral Menentukan Deskripsi dan Identifikasinya

Ada sekitar 4.000 mineral yang berlainan, dimana masing-masing mineral memiliki sifat fisik tersendiri yang unik. Sifat fisik mineral mirip warna, cerat, kekerasan, kilau, berat jenis, serpihan, potongan, derajad magnetik, kelarutan dan masih banyak lagi sifat fisik yang yang lain. Sifat-sifat fisik mineral berkhasiat untuk mengidentifikasi mineral, namun yang lebih penting bahwa sifat fisik menentukan penggunaan mineral pada sektor industri tertentu, selaku teladan:

Mineral Talk, ketika ditumbuk menjadi bubuk akan sangat cocok dipakai selaku bedak. Ini dikarenakan sifat fisiknya yang lembut, licin sehingga tidak akan menimbulkan pengikisan. Talk memiliki kemampuan untuk menyerap kelembaban, minyak dan amis. Tidak ada mineral lain yang memiliki sifat fisik sama seperti talk untuk menyanggupi fungsi diatas.

Mineral Halit, dikala dihancurkan menjadi butiran kecil sangat sesuai untuk penyedap makanan (garam). Halit memiliki rasa asin yang dapat dipakai senagai penyedap rasa dalam masakan. Halit dapat larut dengan segera, sehingga gampang menyebar di dalam masakan. Halit cukup lembut, jadi bila beberapa butir garam tidak larut, itu tidak akan menghancurkan gigi Anda. Tidak ada mineral lain yang mempunyai sifat fisik yang lebih cocok untuk penggunaan ini.

Mineral Emas, sangat cocok untuk digunakan selaku perhiasan. Emas mampu dengan gampang dibuat menjadi berbagai bentuk tambahan. Emas memiliki warna kuning yang indah dipandang mata. Emas mempunyai kilau jelas, dan berat jenis yang lebih tinggi. Logam lain selain emas dapat dipakai untuk menciptakan tambahan, tetapi sifat ini membuat emas lebih difavoritkan. Beberapa orang mungkin menganggap kelangkaannya menjadi nilai tambah emas untuk dijadikan suplemen yang dapat diinvestasikan.

Karakteristik sifat fisik yang utama dari sebuah mineral sangat menentukan komposisi atau sifat kimia dan kekuatan ikatan dalam struktur internal mineral, misalnya mineral galena yang ialah "sulfida lead", memiliki berat jenis yang lebih tinggi dibanding bauksit (aluminium hidroksida). Perbedaan ini sudah tentu disebabkan alasannya adalah komposisi kimia mereka.

Intan dan grafit keduanya berisikan karbon murni. Intan adalah mineral alami yang paling keras, sedangkan grafit adalah salah satu mineral yang lembut. Perbedaan ini terjadi alasannya adalah jenis obligasi yang menghubungkan atom karbon dalam struktur mineral mereka.

Setiap atom karbon pada intan terikat empat atom karbon lainnya dengan ikatan kovalen yang kuat. Sedangkan grafit memiliki struktur melembar dimana atom dalam lembarannya terikat satu sama lain dengan ikatan kovalen yang berpengaruh namun ikatan obligasi elektrik antara lembarannya lemah. Ketika grafit digores, maka akan menjadikannya menjadi mineral yang lembut.

Batu permata ruby dan safir berasal dari variasi warna mineral korundum. Perbedaan warna ini disebabkan oleh komposisi kimianya. Ketika korundum mengandung sejumlah kromium maka akan memperlihatkan warna merah yang disebut ruby. Namun, dikala mengandung sejumlah besi atau titanium maka akan menunjukkan warna biru yang disebut selaku safir.

Contoh Jenis Mineral dan Klasifikasinya

Jenis dan klasifikasi mineral yang paling kerap digunakan yakni berdasarkan pada kemiripan dan komposisi kimia dan struktur kristalnya. Klasifikasi ini dicetuskan oleh James D. Dana (dalam Kraus, Hunt, dan Ramsdell, 1951). Secara singkat jenis dan klasifikasi mineral dibedakan atas beberapa kalangan, yakni:

Kelompok Native Element; dicirikan dengan cuma mempunyai satu komponen atau komposisi kimia saja misalnya emas (Au), perak (Ag), platina (Pt), bismut (Bi), arsenik (As), intan, grafit dan belerang. Kelompok Sulfida; dicirikan oleh kombinasi antara komponen tertentu dengan belerang (belerang) contohnya pirit (FeS2), kalkosit (Cu2S), galena (PbS), spalerit (ZnS), dan kalkopirit (CuFeS2).

Kelompok Oksida dan Hidroksida; dicirikan oleh variasi antara unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida (OH-). Mineral Oksida contohnya korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kasiterit (SnO2) sedangkan mineral hidroksida contohnya manganite MnO(OH), bauksit [FeO(OH)] dan limonit (Fe2O3.H2O). Kelompok Halida; dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektronik negatif, mirip: F-, Cl-, Br-, I- misalnya halit (NaCl), fluorit (CaF2), silvit (KCl), dan kriolit (Na3AlF6). Kelompok Karbonat; dicirikan oleh persenyawaan dengan ion (CO3)2- contohnya dolomit (CaMg(CO3)2, kalsit (CaCO3), dan magnesit (MgCO3).

Kelompok Sulfat; dicirikan oleh variasi logam dengan anion sufat misalnya barit, celestite, anhidrit, angelsit, dan gipsum. Kelompok Fosfat; dicirikan oleh adanya gugus PO43- misalnya apatit (Ca,Sr, Pb,Na,K)5 (PO4)3(F,Cl,OH), vanadin Pb5Cl(PO4)3, dan turquoise CuAl6(PO4)4(OH)8.5H2O. Kelompok Silikat; dicirikan oleh persenyawaan antara silikon, oksigen dengan beberapa unsur metal misalnya piroksen, kuarsa (SiO2), olivin, feldspar alkali, feldspar plagioklas, biotit, muskovit, dan hornblende.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon