Rabu, 17 Februari 2021

Hujan Bubuk Vulkanik Dan Dampaknya

Dampak Hujan Abu Vulkanik - Abu vulkanik ialah bahan material vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan gunung api. Abu vulkanik terdiri atas partikel berukuran besar hingga halus. Istilah bubuk vulkanik digunakan untuk material ketika sedang berada di udara.

Setelah material tersebut jatuh ke permukaan tanah umumnya akan terlitifikasi menjadi batuan ataupun lumpur. Istilah "bubuk vulkanik" dan "bubuk vulkanik" digunakan untuk material yang serupa, namun "abu vulkanik" lebih tepat digunakan dalam mendefinisikan ukuran material berupa debu.

Sifat Abu Vulkanik

Secara visual, bubuk vulkanik terlihat seperti abu lunak. Tetapi hal itu salah, alasannya adalah debu vulkanik bahwasanya terdiri atas material keras dengan kekerasan sekitar 5 skala mohs. Bentuk partikel bubuk vulkanik tidak teratur, tajam, dan pada bagian tepinya bergerigi.

Dengan bentuk yang demikian, abu vulkanik akan menjadi materi yang bersifat abrasif. Inilah mengapa partikel debu vulkanik mempunyai kemampuan untuk menghancurkan jendela pesawat, mengiritasi mata, serta menyebabkann keausan pada peralatan yang aktif bergerak ketika terkotori debu vulkanik.

 Abu vulkanik adalah bahan material vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi letusa Hujan Abu Vulkanik dan Dampaknya
Gambar letusan bubuk vulkanik dan bentuk struktur partikelnya.

Partikel debu vulkanik yang ukurannya kecil bahwasanya mempunyai struktur vesikular dengan banyak rongga. Hal ini menimbulkan debu vulkanik memiliki kepadatan yang relatif rendah, sehingga walaupun berupa kerikil akan memungkinkan material tersebut terlempar ke udara dan terbawa oleh angin pada jarak yang jauh.

Partikel debu vulkanik tidak larut dalam air. Ketika mereka menjadi lembap maka akan membentuk bubur atau lumpur yang mampu membuat jalan raya dan landasan pacu pesawat menjadi licin. Setelah kering, abu vulkanik akan menjadi massa yang padat seperti beton.

Letusan Abu dan Kolom Abu

Beberapa magma mengandung sejumlah besar gas terlarut pada tekanan yang sungguh tinggi. Ketika letusan terjadi gas-gas ini datang-tiba dilepaskan dan akan menyebar dengan segera, dan segera keluar dari "ventilasi vulkanik" dengan menenteng kepingan-penggalan magma kecil.

Air tanah yang ada di erat dapur magma akan bereaksi dengan magma dan membentuk uap. Proses inilah yang merupakan sumber terbentuknya partikel debu pada beberapa letusan. Besarnya suhu dan kecepatan gas melepaskan diri ke luar ventilasi vulkanik akan menghasilkan suatu kolom letusan abu dan gas yang tinggi ke udara (lihat gambar diatas).

Hujan Abu Vulkanik

Setelah debu dilepaskan ke udara oleh suatu letusan, angin mempunyai kesempatan untuk memindahkannya. Bersamaan dengan turbulensi udara, angin akan mendistribusikan abu pada cakupan area yang luas. Awan bubuk yang dipindahkan oleh angin diketahui selaku "bulu bubuk".

Sebagian bulu-bulu debu bergerak menjauh dari gunung berapi sambil melepaskan diri dari gas-gas yang masih ikut bersamanya. Partikel bubuk yang besar akan jatuh lebih dahulu, sedangkan yang kecil akan tetap terbang di udara. Partikel yang jatuh inilah yang kemudian menghasilkan apa yang disebut selaku hujan bubuk vulkanik. Deposit hujan debu ini biasanya tebal di bersahabat "ventilasi vulkanik" dan semakin jauh akan kian menipis.

Dampak Abu Vulkanik Bagi Kesehatan Manusia

Orang yang terkena jatuhan abu vulkanik mampu menderita sejumlah problem. Masalah pernapasan termasuk hidung dan tenggorokan, batuk, bronchitis, dan ketidaknyamanan saat bernapas. Namun ini dapat dikurangi dengan penggunaan masker bubuk dan menghindari sebisa mungkin kontak langsung dengan debu vulkanik.

Selain itu, masalah kesehatan jangka panjang mungkin akan timbul tergolong pertumbuhan penyakit yang dikenal selaku "silicosis" alasannya adalah debu vulkanik mempunyai kandungan silika yang signifikan. Pemerintah mengusulkan jenis masker tertentu untuk mereka yang terkena efek bubuk vulkanik. Siapa saja yang telah menderita duduk perkara mirip bronkitis, emfisema, atau asma mesti menyingkir dari kontak eksklusif dengan abu vulkanik.

Abu vulkanik kering mampu menempel di mata manusia. Sifat mata manusia yang lembab dan partikel abu yang sungguh kecil mampu menimbulkan iritasi mata. Iritasi ini akan lebih parah pada orang-orang yang menggunakan kontak lensa. Beberapa iritasi kulit juga pernah dilaporkan terjadi pada orang-orang di daerah hujan bubuk vulkanik, namun dalam jumlah masalah dan tingkat keparahan yang rendah.

Dampak Abu Vulkanik Pada Keselamatan Transportasi Udara

Mesin jet terbaru memproses sejumlah besar udara dengan cara mempesona udara dari bab depan mesin dan membuangnya ke belakang. Jika abu vulkanik ditarik ke dalam mesin jet maka abu vulkanik akan terpanaskan sampai suhu yang lebih tinggi dari suhu leleh bubuk. Abu akan meleleh di mesin dan menciptakan produk yang lengket, yang dapat membatasi pedoman udara melewati mesin jet. Selain itu abu vulkanik juga mampu memperbesar bobot pesawat.

Abu vulkanik di udara memiliki imbas abrasif pada pesawat melayang yang bergerak ratusan kilometer per jam. Pada kecepatan ini, partikel debu mampu mengaburkan pandangan pilot bahkan menabrak jendela pesawat (sandblasting). "Sandblasting" juga mampu menghapus cat dan pit logam pada hidung dan tepi sayap pesawat serta menghancurkan perlengkapan navigasi.

Di bandara, gejala navigasi di landasan pacu dapat tertutup bubuk. pesawat mampu kehilangan traksi dikala mendarat ataupun lepas landas. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional mengakui pentingnya memberikan berita terhadap pilot dan controlers lalu lintas udara tentang bahaya vulkanik.

Untuk melakukan itu, biasanya mereka berafiliasi dengan pemerintah setempat untuk membangun Pusat Pelayanan Informasi Abu Vulkanik. Hal ini sungguh berkhasiat untuk memantau kegiatan gunung berapi dan melaporkan "bulu bubuk" dalam area pengawasan mereka.

Selain pengaruh berbahaya terhadap kesehatan insan dan pada keamanan transporatsi udara, debu vulkanik juga dapat mempunyai efek buruk terhadap angkutandarat, pertanian, bangunan/rumah, komunikasi, kemudahan pembangkit listrik, metode penyediaan air minum, metode air limbah, serta masih banyak lagi yang yang lain.

Perencanaan penanggulangan ancaman bubuk vulkanik sangat penting dilakukan, misalnya menata pemukiman dengan tidak membangun di kawasan yang erat dengan letusan abu, memberi berita perihal cara menyingkir dari abu vulkanik yakni melawan arah angin saat letusan ataupun hujan abu terjadi, serta memperlihatkan info tentang pentingnya pememakaian masker ketika terjadi letusan bubuk.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon