Sabtu, 20 Februari 2021

Pengertian, Asal, Dan Pemanfaatan Pasir Silika

Pengertian Silika dan Pasir Silika

Silika yaitu nama yang diberikan terhadap sekelompok mineral yang berisikan silikon dan oksigen. Kedua unsur ini paling melimpah di kerak bumi. Silika didapatkan lazimnya dalam bentuk kristal dan jarang dalam kondisi amorf. Hal ini disebabkan alasannya adalah silika berisikan ikatan satu atom silikon dan dua atom oksigen, rumus kimia silika ialah SiO2.

Pasir berisikan butiran atau partikel kecil dari mineral dan fragmen batuan. Meskipun butiran mungkin berasal dari setiap komposisi mineral, unsur utama dari pasir lazimnya berupa mineral kuarsa yang berisikan silika (silikon dioksida). Komponen lain yang mungkin berada dalam pasir termasuk aluminium, feldspar dan mineral-mineral besi.


Pasir dengan fokus silika sungguh tinggi disebut sebagai pasir silika (pasir kuarsa) atau umumdisebut juga dengan pasir industri. Pasir silika yang sangat terkenal di indonesia ialah pasir silika bangka dan pasir silika tuban.

Silika adalah nama yang diberikan kepada sekelompok mineral yang terdiri dari silikon dan  Pengertian, Asal, dan Pemanfaatan Pasir Silika
Gambar deposit pasir silika (pasir kuarsa).

Asal dan Keterdapatan Pasir Silika

Pasir silika (pasir kuarsa) ialah perumpamaan industri yang digunakan untuk pasir atau kerikil pasir yang gampang terpilah dengan persentase butiran kuarsa (silika) yang sungguh tinggi. Kuarsa yaitu kristal silika yang paling lazim dan mineral yang paling lazim kedua di permukaan bumi. Kuarsa didapatkan di hampir disetiap jenis batuan baik itu pada batuan metamorf, beku, hingga sedimen.

Deposit kuarsa sungguh melimpah dan hadir dalam banyak sekali bentuk di nyaris semua operasi penambangan. Akan namun, deposit pasir silika paling sering ditemukan di bagian permukaan tambang pada operasi tambang terbuka.


Pasir silika pada umumnya dibuat dari pasir lepas dan batupasir yang hancur. Pasir ialah produk dari pelapukan mekanik dan kimia dari batuan beku yang melimpah kuarsa dan batuan metamorf mirip watu gneiss dan kuarsit (quartz-bearing minerals).

Erosi dan pelapukan kimia akan memecah mineral kurang stabil mirip feldspar dan melepaskan yang lebih stabil mirip kuarsa dan zirkon. Fragmen mineral stabil diangkut dan di redeposite dalam air. Selanjutnya, gelombang dan aliran air akan memodifikasi deposit tersebut dengan cara menyortir dan mencuci hingga terbentuknya deposit yang relatif murni sebagai pasir silika.

Silika hadir di sembilan bentuk kristal yang berlawanan (polimorf), dengan tiga bentuk utama menjadi kuarsa. Bentuk paling biasa yang sering ditemui adalah "tridymite" dan "kristobalit" dan "cryptocrystalline". Bentuk yang berserat mempunyai nama "chalcedony" yang umum disebut semi-watu mulia (semi-precious stone). "Chalcedony" banyak dimanfaatkan selaku kerikil akik dan onyx. Bentuk yang lain mampu berupa varietas granular mirip jasper dan flint.

Sifat Fisik dan Kimia Silika

Tiga bentuk utama dari kristal silika (quartz, tridimit, dan cristobalite) stabil pada suhu yang berbeda dan mempunyai subdivisi. Misalnya, jago geologi membedakan antara alpha dan beta kuarsa. Ketika "kuarsa alpha" bersuhu rendah dipanaskan pada tekanan atmosfer akan bermetamorfosis "kuarsa beta" pada suhu 573 derajat Celcius. Tridimit terbentuk pada suhu 870 derajat celcius dan kristobalit terbentuk pada suhu 1470 derajat celcius.

Baca juga ihwal: Batu Apung

Titik leleh silika yakni 1610 derajat celcius, lebih tinggi dari besi, tembaga, dan aluminium, dan ialah salah satu alasan mengapa silika dipakai untuk menciptakan cetakan dan inti untuk bikinan logam cor.

Struktur kristal kuarsa didasarkan pada empat atom oksigen dihubungkan bareng untuk membentuk tiga dimensi yang disebut tetrahedron dengan satu atom silikon di pusatnya. Berjuta tetrahedron ini bergabung tolong-menolong dengan menyebarkan satu atom oksigen untuk membentuk kristal kuarsa.

Kuarsa umumnya berwarna putih, tetapi sering diwarnai oleh impuritie besi sehingga menciptakan beragam warna. Kuarsa ialah mineral yang transparan dan tembus cahaya, sehingga sering digunakan dalam pengerjaan kaca, dan memiliki kilap vitreous.

Kuarsa adalah mineral keras alasannya kekuatan ikatan antara atom. Kuarsa juga relatif inert dan tidak bereaksi dengan asam encer. Tergantung pada bagaimana deposit silika dibuat, butiran kuarsa lazimnya berupa tajam dan bersudut ataupun membundar.

Pemanfaatan Pasir Silika (Pasir Kuarsa)

Penggunaan pasir silika (pasir kuarsa) tergantung pada kemurnian dan karakteristik fisiknya. Beberapa sifat fisik pasir silika yang penting antara lain: ukuran dan distribusi butir, bentuk butir, dan kekuatan butir. Untuk kebutuhan industri, deposit murni silika mampu menciptakan produk paling sedikit 95% SiO2. Akan namun, seringkali nilai kemurnian yang lebih tinggi diharapkan untuk keperluan industri tertentu.

Lihat juga tentang: Pemanfaatan Tembaga

Pasir silika banyak berfungsi dalam industri seperti: pengerjaan beling, pengecoran logam, metalurgi, industri kimia, konstruksi, cat dan coating, keramik dan refraktori, bahan filter (filtrasi) air, menjaga recovery dalam pengeboran minyak dan gas, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya.

Pada industri metalurgi, pasir silika memainkan peran penting dalam memproduksi berbagai besi dan logam non-ferrous. Dalam bikinan logam, pasir silika berfungsi sebagai fluks untuk menurunkan titik leleh dan viskositas terak untuk membuatnya lebih reaktif dan efisien.

Pada idustri kimia, pasir silika yang berbasis silikon ialah merupakan materi dasar dari ribuan produk yang kita gunakan sehari-hari, mulai dari pembuatan makanan, sabun dan pewarna. SiO2 juga dapat direduksi menjadi logam silikon dengan kokas pada tungku, untuk menghasilkan "Si prekursor" yang mampu dipakai untuk proses kimia lainnya.

Manfaat pasir silika untuk filter air ialah pada pembuatan air limbah dan air sumur. Bentuk dan distribusi ukuran butir yang seragam pada pasir silka akan menghasilkan filtrasi efisien untuk menghilangkan kontaminasi pada air limbah ataupun air sumur.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon