Sabtu, 06 Maret 2021

Kawasan Dan Proses Pembentukan Batubara

Proses Terbentuknya Batubara - Batubara adalah batuan yang mudah terbakar yang lebih dari 50% -70% berat volumenya merupakan bahan organik yang ialah material karbonan tergolong inherent moisture. Proses pembentukan batubara dimulai dari materi organik, terutama adalah flora yang mampu berupa jejak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain.

Selanjutnya, bahan organik tersebut mengalami berbagai tingkat pembusukan (dekomposisi) sehingga mengakibatkan perubahan sifat-sifat fisik maupun kimia baik sebelum ataupun setelah tertutup oleh endapan yang lain (Tirasonjaya, 2006).

Baca juga: Jenis Tumbuhan Pembentuk Batubara


Teori Terbentuknya Batubara

Terbentuknya batubara senantiasa dengan cara yang sungguh kompleks dan membutuhkan waktu yang lama (puluhan hingga ratusan juta tahun) dibawah imbas fisika, kimia ataupun juga dipengaruhi oleh proses-proses geologi. Ada dua teori mengenai tempat terbentuknya batubara (Sukandarrumidi, 1995), adalah Teori Insitu dan Teori Drift.

 Batubara adalah batuan yang mudah terbakar yang lebih dari  Tempat dan Proses Pembentukan Batubara
Gambar singkapan batubara.

Teori Insitu: Teori ini menyatakan bahwa bahan-materi pembentuk lapisan batubara terbentuk di tempat dimana tanaman asal itu berada, setelah tanaman itu mati, dan belum mengalami transportasi, secepatnya tertutup oleh lapisan sedimen dan mengalami proses pembatubaraan (coalification). Jenis batubara yang terbentuk dengan cara ini memiliki penyebaran luas dan merata, kualitasnya lebih baik alasannya adalah kadar abunya relatif kecil.

Teori Drift: Berdasarkan teori ini bahan-bahan pembentuk lapisan batubara terjadi di daerah yang berlawanan dengan kawasan tanaman semula hidup dan meningkat . Tumbuhan yang telah mati dimuat oleh media air dan berakumulasi di sebuah tempat, tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses pembatubaraan (coalification).

Baca juga: Daerah Penghasil Batu Bara


Jenis batubara yang terbentuk dengan cara ini memiliki penyebaran yang tidak luas, tetapi dijumpai di beberapa tempat, dan kualitasnya kurang baik alasannya banyak mengandung material pengotor yang terangkut bersama selama proses pengangkutan dari tempat asal flora ke daerah sedimentasi.

Proses Pembentukan Batubara

Pembentukan batubara dimulai semenjak periode pembentukan Karbon (Carboniferous Period) dikenal sebagai zaman batubara pertama yang berjalan antara 360 juta hingga 290 juta tahun yang kemudian. Kualitas dari setiap endapan batubara diputuskan oleh suhu dan tekanan serta usang waktu pembentukan, yang disebut selaku maturitas organik.

Proses awalnya, endapan tanaman berubah menjadi gambut, yang berikutnya bermetamorfosis batubara muda (lignit) atau disebut pula batubara coklat (brown coal). Batubara muda yaitu batubara dengan jenis maturitas organik rendah (Raharjo, 2006).

Proses pembentukan batubara berisikan dua tahap yakni tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan). Tahap penggambutan (peatification) yaitu tahap dimana sisa-sisa tanaman yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi di daerah rawa dengan tata cara pengeringan yang buruk dan senantiasa tergenang air pada kedalaman 0,5 – 10 meter.

Baca juga: Proses Terbentuknya Batu Marmer

Material tumbuhan yang amis ini melepaskan H, N, O, dan C dalam bentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan fungi diubah menjadi gambut (Stach et al, 1982).

Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu kepada unsur organik dari gambut. Pada tahap ini persentase karbon akan meningkat, sedangkan presentase hidrogen dan oksigen akan menyusut.

Proses ini akan menghasilkan batubara dalam aneka macam tingkat kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi antrasit, antrasit, sampai meta antrasit. Meningkatnya peringkat batubara dari lignit sampai menjelma subbitumin dan antrasit disebabkan oleh variasi antara proses fisika dan kimia serta aktifitas biologi (Stach et al., 1982).

Referensi:
Raharjo, I., 2006, Mengenal Batubara, beritaiptek dotcom/2006. Stach, E., Mackowsky, M.TH, Teichmuller, M., Taylor,G.H., Chandra, and D. Teichmuller, 1982, Stacsh’s text book of coal petrology, 3rd., Gebruder, Berlin, Stuttgart, 452 hal. Sukandarrumidi, 1995, Batubara dan Gambut, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta, 150 hal. Tironsajaya, F., 2006, Batubara, ilmubatubara dot wordpress dotcom/2006.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon