Rabu, 10 Maret 2021

Mengenal Batuan Konglomerat Dan Manfaatnya

Apa itu Batu Konglomerat?

Batu Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang memiliki bentuk fragmen membundar (rounded). Ukuran diameter fragmennya lebih besar dari 2 mm, ruang antara fragmen lazimnya diisi dengan partikel yang lebih kecil dan/atau semen kimia yang mengikat batuan bantu-membantu.

Makara secara biasa konglomerat tersusun atas bab utama yang disebut sebagai fragmen, matriks, dan semen. Perbedaan kerikil breksi dan konglomerat pada dasarnya mengacu terhadap bentuk fragmennya. Konglomerat mempunyai bentuk fragmen membundar, sedangkan breksi bentuknya menyudut.


Komposisi Batuan Konglomerat

Konglomerat mampu mempunyai banyak sekali komposisi. Sebagai batuan sedimen klastik dapat berisi fragmen dari materi batuan atau produk pelapukan yang tercuci dan terbawa pada sebuah lingkungan pengendapan.

Baca juga: Contoh Batuan Beku

Fragmen konglomerat tersebut mampu berbentukpartikel mineral seperti mineral kuarsa atau juga dapat berbentukbatuan sedimen, batuan metamorf, dan batuan beku. Matriks yang mengikat fragmen besar mampu berupa campuran pasir, lumpur dan semen kimia.

Batu Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang mempunyai bentuk fragmen membundar  Mengenal Batuan Konglomerat dan Kegunaannya
Konglomerat yang tersusun atas : fragmen, matriks, dan semen.

Proses Terbentuknya Batu Konglomerat

Batuan konglomerat merupakan batuan sedimen klastik yang terakumulasi dari fragmen-fragmen yang berskala cukup besar. Dibutuhkan air yang berpengaruh untuk mengangkut partikel fragmen sebesar ini. Kaprikornus lingkungan pengendapannya mungkin akan ada disepanjang fatwa yang mengalir cepat atau pantai dengan ombak yang kuat. Bentuk lingkaran dari fragmen mengindikasikan bahwa terjadi proses perubahan bentuk fragmen (sortasi) oleh kecepatan aliran air selama proses transportasi berjalan.


Pada bulan September 2012, NASA "Mars Rover Curiosity" memperoleh sebuah singkapan konglomerat pada permukaan Mars. Fragmen bulat dalam konglomerat menawarkan bukti yang paling meyakinkan bahwa air pernah mengalir di permukaan Mars.

Pada tahap awal pembentukannya, konglomerat hanya merupakan sedimen yang tersusun atas kerikil dan fragmen lepas koral. Selanjutnya pasir halus dan tanah liat (lanau - lempung) akan mengisi ruang antara fragmen tersebut, kemudian terjadi proses lain yang menyaring turun partikel untuk mengisi ruang interstitial. Pengendapan semen kimia lalu mengikat sedimen menjadi batuan utuh, yang jadinya disebut selaku watu konglomerat.

Baca juga: Contoh Batuan Metamorf

Manfaat Batu Konglomerat

Konglomerat tidak banyak digunakan secara komersial. Bentuk dan kekuatan fisiknya yang sangat minimal sehingga tidak sanggup menerima amanah untuk menjadikannya sebagai batuan yang bernilai irit tinggi. Ini sudah pasti bekaitan dengan kekuatan ikatan antar fragmen, matriks, dan semen yang ada dalam konglomerat tersebut.

Konglomerat cuma dapat dihancurkan untuk menciptakan agregat halus yang mampu dipakai sebagai pendukung infrastruktur (bangunan) sederhana. Walaupun banyak juga batuan konglomerat yang berwarna-warni dan menarik, tetapi sangat jarang dipakai orang selaku kerikil hias ataupun untuk interior.

Konglomerat juga mampu dipakai selaku alat prospeksi, selaku contoh: butiran intan (dengan "host-rock" Kimberlit) umumnya berada dalam tubuh konglomerat. Jika konglomerat mengandung fragmen dari kimberlit maka sumber kimberlit sebaiknya berada di sekeliling konglomerat tersebut, entah bersahabat ataupun jauh, tinggal dijalankan prospeksi selanjutnya.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon