Minggu, 14 Maret 2021

Pemodelan Geologi Dan Topografi Pada Blok Versi

Tujuan Pemodelan Geologi adalah untuk menghalangi penaksiran kadar pada populasi tertentu agar kadar teladan tidak diekstrapolasikan terlalu jauh ke blok-blok di luar batas mineralisasi. Tahapan pertama dalam pemodelan geologi sebuah cebakan bijih yakni memplot penampang potong data geologi dari setiap lubang bor. Interpretasi geologi dilakukan pada penampang potong tersebut yang ditandai dengan memberikan aba-aba numerik pada setiap jenis batuan untuk merepresentasikan data geologi pada komputer.

Data jenis batuan untuk setiap penampang potong dimasukkan ke dalam komputer menggunakan digitizer. Data geologi dari penampang ini kemudian diplot pada peta penampang horizontal. Penampang horizontal pada Blok Model diwakili oleh setiap lapis (tier) dalam model. Geologi pada peta penampang tersebut diinterpretasikan kembali dan setiap penampang didigitasi untuk memberikan informasi geologi pada setiap lapis dalam versi.

 untuk membatasi penaksiran kadar pada populasi tertentu supaya kadar contoh tidak diekstr Pemodelan Geologi dan Topografi pada Blok Model
Contoh penampang geologi untuk keperluan digitasi.

Setelah pemodelan geologi lengkap, peta penampang horizontal dari model diplot dan dicek kembali. Penampang potong dari versi juga diplot dan daripada penampang potong semula. Pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup usang.

Apabila blok versi komputer digunakan untuk memodelkan suatu cebakan bijih yang akan ditambang dengan memakai tata cara tambang terbuka maka data topografi mesti dimasukan ke dalam block model tersebut. Batas dari model cadangan bijih diplot pada peta topografi kawasan tersebut. Garis kontur topografi didigitasi sehingga setiap titik mempunyai data northing, easting, dan elevasi. Berdasarkan data ini dapat diperkirakan elevasi permukaan setiap blok dalam versi. Setiap blok dalam model mempunyai nilai yang memperlihatkan kepadatan blok di bawah topo, misalnya suatu blok udara akan memiliki nilai topo 0.0 dan sebuah blok seluruhnya berisi batuan akan memiliki nilai topo 1.0.

Pemodelan topografi (topo) ini dibutuhkan untuk membatasi ekstrapolasi kadar ke arah vertikal. Hasil digitasi pemodelan topografi diintegrasikan ke dalam versi blok lalu dijalankan pengecekan peta topografi yang dihasilkan dengan cara membandingkan dengan peta topografi permulaan. Pada beberapa tambang menetapkan batas properti mineral (kuasa pertambangan, KP atau kontak karya, KK) untuk keperluan pembayaran royalti. Batas KP atau KK tersebut didigitasi dan dimasukkan ke dalam model untuk mengenali tonase bijih dalam kawasan properti mineral tersebut.

Pemodelan sumberdaya secara komputer memerlukan basis data assay maupun komposit yang higienis, sehingga data masukan tidak ada bias. Cek dan cek ulang ialah pekerjaan yang mesti selalu dilaksanakan sebelum mengawali Pemodelan Geologi dan Topografi. Pekerjaan pada tahap ini sungguh penting karena akan diteruskan pada proses berikutnya ialah konstruksi model dan presentasi versi. Kesalahan pendapatan data dan bias pada data dapat menjadikan kesalahan pada model sumberdaya atau cadangan yang hendak dibentuk.

Referensi:
Adisoma, G.S., S. Waterman (2001), Reserve modeling for mining geology, Short Course, Indonesian Association of Geologist-GEOSEA 2001, 30th Annual Conference-10th Regional Congress, Yogyakarta, September, 1-87.
Cottle, J.W., C.J. Davey (1983), Computerized deposit modelling, volumetrics, and production scheduling, Computers in Mining Symposium, The Aust.I.M.M. Southern Queensland Branch, May, 111-115.
Hustrulid, W., M. Kuchta (1995), Open Pit Mine Planning and Design, Volume 1 Fundamental, A.A. Balkema/Roterdam/Brookfield, 212-248.
Kotzé, A.P.L., J.A.V.D.Westhuizen, W.C. Pienaar (1986), An Approach to computer aided opencast mine rencana, The Planning and Operation of Open-pit and Strip Mines, J.P.Deetlefs, Editor, Johannesberg, SAIMM, 37-45.

Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon