Rabu, 03 Maret 2021

Perancangan Batas Selesai Penambangan (Pit Limit Design)

Konsep Dasar Perancangan Batas Akhir Penambangan

Istilah perancangan tambang umumnya dimaksudkan sebagai bagian dari proses perencanaan tambang yang berhubungan dengan dilema-persoalan geometrik, ialah: perancangan batas simpulan penambangan, tahapan (pushback), urutan penambangan tahunan atau bulanan, penjadwalan buatan dan waste dump. Sedangkan faktor perancangan tambang (Adisoma, 1998) tidak berhubungan dengan dilema geometrik, mencakup: perhitungan keperluan alat dan tenaga kerja, asumsi biaya kapital dan ongkos operasi.

Tujuan perancangan batas tamat penambangan yakni memilih batas-batas penambangan pada sebuah cebakan bijih (ialah: jumlah cadangan dan kadar), yang akan memaksimalkan nilai higienis total dari cebakan bijih tersebut sebelum memasukkan aspek nilai waktu dari uang. Tidak diperhitungkannya nilai uang terhadap waktu akan menghasilkan bentuk pit yang paling yang terbesar untuk suatu set parameter ekonomik tertentu. Penambahan faktor bunga (interest), dimensi pit akan berkurang.

Mengapa aspek nilai waktu dari uang tidak dimasukkan? karena untuk proyek dengan jangka waktu panjang (misal: lebih dari 15 tahun), tahap-tahap penambangan terakhir memiliki imbas yang minimal terhadap tingkat pengembalian modal atau rate of return. Selain itu, untuk proyek yang berjangka panjang seperti ini, cukup masuk akal bahwa faktor teknologi yang kian mutakhir akan mengimbangi aspek nilai waktu dari duit. Walaupun untuk proyek jangka panjang ialah tujuan yang paling umum, ada beberapa perkara (utamanya pada cebakan bijih dengan nisbah pengupasan besar) nilai uang terhadap waktu perlu diperhitungkan pada tahap permulaan dari evaluasi.

Pada perancangan batas selesai penambangan, data yang digunakan ialah data tekno-ekonomik (termasuk sudut lereng) dengan sistem blok bijih. Pertanyaannya: bagaimana memilih batas akhir penambangan (bentuk/geometri dari simpulan pit). Berdasarkan kadar batas pulang pokok (break even cut-off grade), nisbah pengupasan pulang pokok (break even stripping ratio), data ekonomik, perolehan (recovery) mampu ditabulasikan antara BECOG dan BESR untuk banyak sekali kadar batas.

Konsep Dasar Perancangan Batas Akhir Penambangan Perancangan Batas Akhir Penambangan (Pit Limit Design)
Gambar ilustrasi optimisasi pit.

Algoritma Perancangan Batas Akhir Penambangan

Beberapa algoritma perancangan (penentuan pit limit) antara lain: Metode penampang (manual cross section, 2D), Pemograman dinamik 2-dimensi (2-D Dynamic Programming atau metode Lerchs-Grossmann), Metode kerucut mengambang (floating cone) 3-D, Metode 3-D lainnya (Teori grapfik, 3-D dynamic programming, Aliran jaringan).

Pada fase kelayakan sebuah proyek yang berjangka panjang, tahap-tahap penambangan terakhir akan memiliki imbas yang minimal kepada rate of return. Karena itu, mencurahkan terlampau banyak waktu untuk perancangan batas penambangan barangkali kurang memiliki argumentasi yang besar lengan berkuasa. Usaha yang tidak begitu mengkonsumsi waktu dapat meliputi penggunaan program floating cone atau 3-D Lerchs Grossmann untuk memilih pit limit, dan melakukan pengecekan permulaan apakah risikonya masuk nalar.

Studi sensitivitas dengan melakukan pergeseran-pergantian kecil pada parameter pokok mirip sudut lereng, harga komoditas, ongkos-biaya, dan lain lain. Akan menolong dalam pemilihan skenario untuk dasar perancangan. Untuk proyek pengembangan dengan jangka waktu yang relatif singgkat, misalnya kurang dari 15 tahun, dibutuhkan energi dan waktu yang lebih banyak untuk memilih batas penambangan, khususnya kalau lereng simpulan (simpulan pit walls) akan dibentuk pada tahap-tahap permulaan. Usaha yang lebih serius mampu meliputi perancangan dua geometri pit yang beda, lengkap dengan jalan angkutnya dan dengan lereng tamat pada aneka macam posisi yang berbeda, lalu diseleksi alternatif mana yang terbaik.

Pada tahap-tahap akhir, terutama ketika lereng final dengan nisbah pengupasan yang relatif besar akan dibentuk, perhatian perlu dicurahkan untuk perancangan pit limit ini. Studi kelayakan memakan waktu beberapa bulan dapat dilakukan. Beberapa alternatif rancangan dapat dibuat untuk menyaksikan detail dari penjadwalan buatan, keperluan alat serta ongkosnya.

Sumber acuan: Adisoma, G.S., S. Waterman (2001), Reserve modeling for mining geology, Short Course, Indonesian Association of Geologist-GEOSEA 2001, 30th Annual Conference-10th Regional Congress, Yogyakarta, September, 1-87. Zhao, Y., Y.C. Kim (1994), A new optimum pit limit design algorithm, 23rd APCOM, Chapter 43, 421-434.
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon