Kamis, 04 Maret 2021

Gaya Gaya Geologi Penyebab Deformasi Batuan

Batuan yang terdapat di bumi merupakan subyek yang secara terus menerus menerima gaya yang berakibat badan batuan mampu mengalami pelengkungan ataupun keretakan. Ketika badan batuan melengkung atau retak, maka kita akan menyebut batuan tersebut terdeformasi (berubah bentuk dan ukurannya). Penyebab deformasi pada batuan adalah gaya tegasan (frustasi). Oleh alasannya itu, sebelum membicarakan lebih jauh mengenai gaya tegasan (frustasi) selaku penyebab utama deformasi batuan, seharusnya kita mengetahui apalagi dulu konsep dasar tentang gaya gaya geologi yang bekerja pada batuan. Apa saja gaya-gaya tersebut ? simak contoh gaya tersebut pada pembahasan dibawah ini.

Pengertian Gaya (Force)

Gaya yaitu suatu vektor yang dapat merubah gerak dan arah pergerakan sebuah benda. Gaya mampu melakukan pekerjaan secara seimbang terhadap sebuah benda (seperti gaya gravitasi dan elektromagnetik) atau melakukan pekerjaan cuma pada bab tertentu dari sebuah benda (contohnya gaya-gaya yang melakukan pekerjaan di sepanjang suatu sesar di permukaan bumi). Gaya gravitasi ialah gaya utama yang melakukan pekerjaan terhadap semua obyek/bahan yang ada di sekitarkita. Besaran (magnitud) sebuah gaya gravitasi adalah berbanding lurus dengan jumlah bahan yang ada, akan tetapi magnitud gaya di permukaan tidak tergantung pada luas kawasan yang terlibat.

Satu gaya mampu diurai menjadi 2 komponen gaya yang bekerja dengan arah tertentu, dimana diagonalnya mewakili jumlah gaya tersebut. Gaya yang melakukan pekerjaan diatas permukaan dapat dibagi menjadi 2 komponen yakni: satu tegak lurus dengan bidang permukaan dan satu lagi searah dengan permukaan. Pada keadaan 3-dimensi, setiap unsur gaya dapat dibagi lagi menjadi dua bagian membentuk sudut tegak lurus antara satu dengan lainnya. Setiap gaya, dapat dipisahkan menjadi tiga komponen gaya, adalah bagian gaya X, Y dan Z.

Tekanan Litostatik

Tekanan yang terjadi pada sebuah benda yang berada di dalam air dikenal sebagai tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik yang dialami oleh sebuah benda yang berada di dalam air yaitu berbanding lurus dengan berat volume air yang bergerak ke atas atau volume air yang dipindahkannya.

Batuan yang terdapat di dalam bumi juga menerima tekanan yang serupa seperti benda yang berada dalam air. Akan tetapi tekanannya jauh lebih besar ketimbang benda yang ada di dalam air. Hal ini disebabkan alasannya adalah adanya tekanan litostatik. Tekanan litostatik ini menekan kesegala arah dan akan berkembangke arah dalam bumi.

Gaya Tegasan (Stress Forces)

Tegasan yaitu gaya yang melakukan pekerjaan pada suatu luasan permukaan dari suatu benda. Tegasan juga dapat didefinisikan selaku suatu keadaan yang terjadi pada batuan selaku tanggapandari gaya-gaya yang berasal dari luar. Tegasan mampu didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada luasan sebuah permukaan benda dibagi dengan luas permukaan benda tersebut: Tegasan (P)= Daya (F)/luas (A). Tegasan yang melakukan pekerjaan pada salah satu permukaan yang memiliki bagian disebut tegasan prinsipal atau tegasan utama.

Dalam geologi struktur ada perumpamaan "Tegasan Pembeda" untuk membedakan antara tegasan maksimal dan tegasan minimal. Sekiranya perbedaan gaya telah melampaui kekuatan batuan maka retakan/rekahan akan terjadi pada batuan tersebut. Kekuatan suatu batuan sungguh tergantung pada besarnya tegasan yang diharapkan untuk menciptakan retakan/rekahan.

Batuan yang terdapat di bumi merupakan subyek yang secara terus menerus mendapat gaya yang Gaya Gaya Geologi Penyebab Deformasi Batuan
Gambar gaya tegasan sebagai penyebab deformasi batuan.

Gaya Tegangan (Tensional Force)

Gaya Tegangan ialah gaya yang dihasilkan oleh tegasan, dan melibatkan pergantian panjang, bentuk (distortion) atau dilatasi (dilation) atau ketiga-tiganya. Bila terdapat perubahan tekanan litostatik, sebuah benda (homogen) akan berubah volumenya (dilatasi) tetapi bukan bentuknya. Misalnya, batuan gabro akan mengembang jika gaya hidrostatiknya diturunkan.

Perubahan bentuk biasanya terjadi pada ketika gaya terpusat pada suatu benda. Bila suatu benda dikenai gaya, maka biasanya akan dilampaui ketiga fasa, ialah fasa elastisitas, fasa plastisitas, dan fasa pecah. Bahan yang ringkih lazimnya pecah sebelum fase plastisitas dilampaui, sementara materi yang plastis akan memiliki selang yang besar antara sifat lentur dan sifat untuk pecah. Hubungan ini dalam mekanika batuan ditunjukkan oleh tegasan dan tarikan.

Kekuatan batuan, lazimnya mengacu pada gaya yang diperlukan untuk pecah pada suhu dan tekanan permukaan tertentu. Setiap batuan mempunyai kekuatan yang berlainan-beda, meskipun berisikan jenis yang serupa. Hal ini dikarenakan kondisi pembentukannya juga berlawanan-beda. Batuan sedimen seperti batupasir, batugamping, batulempung kurang berpengaruh dibandingkan dengan batuan metamorf (kuarsit, marmer, batusabak) dan batuan beku (basalt, andesit, gabro).

Diharapkan dengan pembahasan ini anda mampu memahami konsep dasar gaya gaya geologi penyebab deformasi batuan. Pemahaman wacana Gaya (Force), Gaya Tegasan (Stress Forces), Tekanan Litostatik, dan Gaya Tegangan (Tensional Forces) akan sangat membantu anda dalam mengerti mekanisme terbentuknya struktur geologi (Kekar, Lipatan, dan Sesar).
Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon