Minggu, 05 Januari 2020

Kondisi Iklim Di Negara Filipina

Iklim Negara Filipina - Filipina termasuk salah negara negara kepulauan yang berada di Benua Asia bagian tenggara. Negara ini memiliki lebih dari 7.000 pulau yang terbentang di sepanjang 805 km dari lepas pantai Asia Tenggara.

Hanya sekitar 7% saja jumlah pulau yang luasnya lebih dari 2,6 km persegi, dan dari situ hanya sepertiga saja yang sudah memiliki nama. Adapun keseluruhan luas daratan Filipina seimbang dengan kawasan Arizona.

Pulau paling besar yang ada di negara ini adalah Pulau Luzon di bagian utara seluas 104.687 km persegi, Pulau Mindanao di bab selatan seluas 94.631 km persegi, serta Pulau Visayas dengan luas 61.077 km persegi.

Pulau-pulau tersebut terbentuk dari acara vulkanik pegunungan yang melintasinya. Puncak tertinggi yang ada di Filipina adalah Gunung Apo, adalah setinggi 2.954 berlokasi di Pulau Mindanao. Lalu, bagaimana kondisi iklim negara Filipina?.

 Filipina termasuk salah negara negara kepulauan yang berada di Benua Asia bagian tenggara Kondisi Iklim di Negara Filipina

Kondisi Iklim di Filipina

Untuk mengenali keadaan iklim di sebuah negara lazimnya menggunakan variabel utama selaku indikator penentu. Jika pada keadaan biasa variabel utama yang dipakai selaku indikator iklim suatu negara, maka di Filipina dilihat berdasarkan curah hujan.

Secara garis besar, iklim negara Filipina ialah iklim tropis dengan curah hujan sepanjang tahun. Suhu rata-rata di dataran pantai berkisar antara 28 °C. Sementara itu, kelembapan relatifnya termasuk cukup tinggi yaitu sekitar 70—90%.

Serupa dengan negara beriklim tropis lain di Asia Tenggara, Filipina mempunyai dua trend yakni musim kemarau dan trend penghujan.

Tidak ada klasifikasi yang mutlak tentang pergeseran ekspresi dominan di Filipina, namun lazimnya demam isu kemarau terjadi di bulan Juni—September sedangkan musim penghujan datang di bulan Desember—Maret.

Daerah Filipina yang mempunyai curah hujan paling banyak (khususnya saat isu terkini penghujan datang) ialah daerah barat dan utara. Hal ini dikarenakan pergerakan angin muson dari utara menuju barat sungguh basah karena berasal dari Laut Cina Selatan dan Laut Filipina.

Dampaknya, negara Filipina cukup sering mengalami tragedi tropis mirip banjir, erosi, dan angin tornado. Seringkali topan melanda negara ini di bulan Juli sampai pertengahan November, bahkan tak jarang menimbulkan kerusakan parah.

Iklim negara Filipina menurut pembagian terstruktur mengenai Koeppen-Geiger yakni iklim Af (hutan hujan tropis). Yang menjadi karakteristik utama iklim Af antara lain curah hujan rata-rata per tahun tidak kurang dari 60 mm.

Pada umumnya negara yang mempunyai iklim Af berada di sekitar wilayah khatulistiwa dengan menerima penyinaran dari matahari sepanjang tahun. Kelembapan tinggi menyebabkan udara terasa hangat dan lembap, dengan suhu rata-rata di atas 18°C.

Letak Geografis dan Astronomis Negara Filipina

Filipina ialah negara yang berbentuk kepulauan, setidaknya terdiri atas 7.107 pulau yang total luas daratannya diperkirakan meraih 343.448 km persegi.

Wilayah Filipina bab timur berbatasan pribadi dengan Laut Filipina, sementara bab barat dan utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Adapun di bagian selatan berbatasan dengan Laut Sulawesi, Maluku, dan Pulau Sulawesi.

Secara astronomis, Filipina berada di garis lintang 4 °LU—21 °LU serta di garis bujur 116 °BT—128 °BT. Lokasi astronomis ini turut membuat karakteristik iklim negara Filipina yang condong lembap sepanjang tahun. Filipina memiliki garis pantai yang terpanjang ke-5 di dunia, sekitar 36.289 km.

Kepulauan di Filipina terbagi menjadi tiga kelompok kawasan, yaitu Luzon yang terdiri atas region I sampai V, Visayas menjadi kawasan VI sampai VIII, serta Mindanao berisikan region IX sampai XIII.

Ibu kota negara Filipina, Manila, berada di Luzon dan menjadi kota pelabuhan yang cukup padat lalu lintas maritimnya. Manila juga ialah kota paling besar di Filipina yang disusul dengan Kota Quezon.


Sumber https://www.geologinesia.com/


EmoticonEmoticon